Menu

Mode Gelap
Sambut Idul Adha, Pengawasan Kesehatan Hewan Kurban di Jember Diperketat Heboh! Warga Temukan Mayat Pria di Sungai Brantas Kota Probolinggo Pasca Perampokan Brutal di Bago Probolinggo, Keluarga Korban Trauma Akut Kontroversi Lahan Dikuasai PT Kalijeruk: 1.197 Hektare atau 9,6 Hektare? Sarang Tawon Serang Kakek di Pasuruan, Tim Damkar Turun Tangan Innalillahi! Dua Pemotor di Lumajang Tewas Diseruduk Truk Pasir

Sosial · 1 Jun 2025 09:25 WIB

Terdampak Kekeringan, Warga Tulupari Probolinggo Alami Krisis Air Bersih


					DROPING: Petugas BPBD Kabupaten Probolinggo, droping air bersih ke Desa Tulupari, Kec. Tiris, yang mulai dilanda krisis air bersih. (foto: BPBD Kab. Probolinggo).
Perbesar

DROPING: Petugas BPBD Kabupaten Probolinggo, droping air bersih ke Desa Tulupari, Kec. Tiris, yang mulai dilanda krisis air bersih. (foto: BPBD Kab. Probolinggo).

Probolinggo,- Sedikitnya 80 Kepala Keluarga (KK) dengan 240 jiwa di Dusun Dulungan RT/RW 11/04 Desa Tulupari, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, mengalami krisis air bersih.

Kekurangan air bersih terjadi akibat kekeringan yang terjadi di kawasan tersebut. Sementara hujan sudah lama tidak turun meski di daerah lain curah hujan masih cukup tinggi.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief mengatakan, Desa Tulupari sejatinya termasuk wilayah yang jarang mengalami permintaan air bersih.

Namun, musim kemarau panjang tahun ini menyebabkan sejumlah sumur warga mengering. Alhasil, diperlukan tindakan cepat untuk mengatasi kelangkaan air bersih.

Jum’at (30/5/2025), Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) BPBD Kabupaten Probolinggo, mendistribusikan bantuan air bersih kepada warga dengan total 6.000 liter air disalurkan.

“Desa ini sebenarnya tidak termasuk daerah langganan krisis air. Karena itu, kami akan melakukan asesmen menyeluruh untuk melihat potensi kekeringan ke depan dan tentu akan berkoordinasi dengan instansi lain untuk penanganan lanjutan,” ujar Oemar.

Ia menambahkan, pihaknya siap membantu masyarakat, tidak hanya melalui distribusi air bersih, tetapi juga dengan pendekatan mitigasi jangka panjang.

Pembangunan sumber air alternatif dan edukasi penggunaan air secara efisien, menurut Oemar, penting dilakukan agar krisis air bersih di Desa Tulupari tidak terulang.

“Kekeringan yang terjadi di Desa Tulupari ini berdampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari warga,” cetus Oemar.

“Selain kesulitan mendapatkan air untuk minum dan memasak, warga juga terpaksa menghemat air untuk mandi dan mencuci yang pada akhirnya dapat memengaruhi kondisi kesehatan dan sanitasi lingkungan,” bebernya. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kontroversi Lahan Dikuasai PT Kalijeruk: 1.197 Hektare atau 9,6 Hektare?

2 Juni 2025 - 18:12 WIB

Warga Tiga Desa Geruduk DPRD Lumajang, Protes Alih Fungsi Lahan oleh PT Kalijeruk Baru

2 Juni 2025 - 10:34 WIB

Hari Lanjut Usia Nasional 2025, Seribuan Warga di Jember Ikuti Operasi Katarak Massal

31 Mei 2025 - 18:53 WIB

Libur Panjang, Puluhan PJL Jaga Titik Rawan Jalur Kereta Api

30 Mei 2025 - 18:18 WIB

Libur Long Week-end Kenaikan Isa Almasih, Polres Probolinggo Kota Sebar 100 Personil

30 Mei 2025 - 15:18 WIB

Perbaikan Pipa Rampung, Distribusi Air Bersih di Kota Probolinggo Berangsur Normal

30 Mei 2025 - 13:36 WIB

Bupati Jember Gus Fawait Rencanakan Relokasi PKL Alun-alun, Tuai Kecaman

28 Mei 2025 - 19:04 WIB

Ada Kebocoran Pipa, Pasokan Air PDAM di Kota Probolinggo Macet

28 Mei 2025 - 16:23 WIB

KAI dan Pemkot Tertibkan PKL di Sekitar Stasiun Pasuruan

26 Mei 2025 - 17:49 WIB

Trending di Sosial