Menu

Mode Gelap
Jamin Kualitas MBG di Lumajang, BPOM dan Diskopindag Berikan Pengawasan Penuh Waspada! Siswa SDN Kanigaran 6 Kota Probolinggo Nyaris jadi Korban Penculikan Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo Anggaran Zonk, Persipro 54 Diambang Kegagalan Ikuti Liga 4 Jawa Timur Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

Sosial · 1 Jun 2025 09:25 WIB

Terdampak Kekeringan, Warga Tulupari Probolinggo Alami Krisis Air Bersih


					DROPING: Petugas BPBD Kabupaten Probolinggo, droping air bersih ke Desa Tulupari, Kec. Tiris, yang mulai dilanda krisis air bersih. (foto: BPBD Kab. Probolinggo).
Perbesar

DROPING: Petugas BPBD Kabupaten Probolinggo, droping air bersih ke Desa Tulupari, Kec. Tiris, yang mulai dilanda krisis air bersih. (foto: BPBD Kab. Probolinggo).

Probolinggo,- Sedikitnya 80 Kepala Keluarga (KK) dengan 240 jiwa di Dusun Dulungan RT/RW 11/04 Desa Tulupari, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, mengalami krisis air bersih.

Kekurangan air bersih terjadi akibat kekeringan yang terjadi di kawasan tersebut. Sementara hujan sudah lama tidak turun meski di daerah lain curah hujan masih cukup tinggi.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief mengatakan, Desa Tulupari sejatinya termasuk wilayah yang jarang mengalami permintaan air bersih.

Namun, musim kemarau panjang tahun ini menyebabkan sejumlah sumur warga mengering. Alhasil, diperlukan tindakan cepat untuk mengatasi kelangkaan air bersih.

Jum’at (30/5/2025), Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) BPBD Kabupaten Probolinggo, mendistribusikan bantuan air bersih kepada warga dengan total 6.000 liter air disalurkan.

“Desa ini sebenarnya tidak termasuk daerah langganan krisis air. Karena itu, kami akan melakukan asesmen menyeluruh untuk melihat potensi kekeringan ke depan dan tentu akan berkoordinasi dengan instansi lain untuk penanganan lanjutan,” ujar Oemar.

Ia menambahkan, pihaknya siap membantu masyarakat, tidak hanya melalui distribusi air bersih, tetapi juga dengan pendekatan mitigasi jangka panjang.

Pembangunan sumber air alternatif dan edukasi penggunaan air secara efisien, menurut Oemar, penting dilakukan agar krisis air bersih di Desa Tulupari tidak terulang.

“Kekeringan yang terjadi di Desa Tulupari ini berdampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari warga,” cetus Oemar.

“Selain kesulitan mendapatkan air untuk minum dan memasak, warga juga terpaksa menghemat air untuk mandi dan mencuci yang pada akhirnya dapat memengaruhi kondisi kesehatan dan sanitasi lingkungan,” bebernya. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kekeringan Meluas, BPBD Kabupaten Probolinggo Petakan Daerah Rawan Krisis Air Bersih

9 September 2025 - 15:30 WIB

Jalur Gumitir Dibuka Lebih Awal, DPRD Jember Ingatkan Pengguna Jalan Soal Hal ini

2 September 2025 - 20:54 WIB

Kabar Baik! Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Bisa Dilintasi Mulai 4 September 2025

2 September 2025 - 18:45 WIB

Haul KH Abdul Hamid, Emil Dardak Serukan Jaga Persatuan dan Kedamaian

2 September 2025 - 16:35 WIB

Antisipasi Macet, Polres Pasuruan Atur Penyekatan dan Kantong Parkir untuk Haul KH Abdul Hamid ke-44

1 September 2025 - 21:09 WIB

Gelombang Demonstrasi di Gedung DPRD Kota Probolinggo, Mahasiswa Tuntut Keadilan dan Reformasi

1 September 2025 - 20:14 WIB

PT. KAI Daop 9 Jember Eksekusi Aset Rumah Dinas di Kota Probolinggo, Diklaim Penghuni Sejak 2005

1 September 2025 - 17:52 WIB

Polres Pasuruan Gandeng Kepala Desa Jaga Kondusivitas

1 September 2025 - 17:42 WIB

Jaga Kondusivitas, Polres Pasuruan Perketat Pengamanan Jalan Provinsi

1 September 2025 - 17:30 WIB

Trending di Sosial