Menu

Mode Gelap
Tragedi Miras Maut di Temenggungan Probolinggo, Polisi Telusuri Jejak Digital Pihak Terlibat Tabrak Dump Truck Putar Balik, Pengendara Motor di Pasuruan Tewas Longsor di Kilometer 59 Jalur Piket Nol Lumajang, Arus Lalu Lintas Dialihkan Demi Keselamatan Kolaborasi Bupati Lumajang dan Malang, Tumpak Sewu Bebas dari Pungutan Ganda Kedai C2Djaya Lumajang Sajikan Bubur Ayam Kopitiam Tanpa Kuah dengan Nuansa Vintage Ingin Naik Kelas, UKK Minta Hak Kepemilikan Gedung ke Pemkot Probolinggo

Regional · 23 Mei 2025 08:41 WIB

Kedai C2Djaya Lumajang Sajikan Bubur Ayam Kopitiam Tanpa Kuah dengan Nuansa Vintage


					Kedai unik di Kelurahan Citrodiwangsan menyuguhkan pengalaman sarapan berbeda dengan konsep kopitiam klasik ala Singapura dan Malaysia (Foto: Asmadi).
Perbesar

Kedai unik di Kelurahan Citrodiwangsan menyuguhkan pengalaman sarapan berbeda dengan konsep kopitiam klasik ala Singapura dan Malaysia (Foto: Asmadi).

Lumajang, – Di tengah hiruk-pikuk Lumajang, sebuah kedai unik di Kelurahan Citrodiwangsan menyuguhkan pengalaman sarapan berbeda dengan konsep kopitiam klasik ala Singapura dan Malaysia.

Kedai C2Djaya menghadirkan bubur ayam tanpa kuah yang kaya rasa, dipadu dengan topping khas oriental dan suasana vintage yang membawa pengunjung seolah kembali ke masa lalu.

Kedai ini menampilkan dinding putih pudar dengan pajangan brosur jadul dan ornamen keramik, lengkap dengan meja kayu panjang yang menguatkan kesan tempo dulu.

Hidangan disajikan dalam mangkuk porselen bergaya vintage, menambah kenikmatan visual saat menikmati bubur ayam yang dimasak perlahan dengan bumbu rahasia 100% halal.

Tekstur bubur yang kental dan lembut berpadu dengan topping ayam suwir, pangsit goreng, irisan jamur, daun bawang, dan ayam charsiu, menciptakan cita rasa gurih yang berbeda dari bubur ayam biasa yang biasanya berkuah.

Keunikan utama bubur di Kedai C2Djaya adalah tidak menggunakan kuah, sehingga rasa bumbu dan topping lebih terasa.

Hal ini membuat bubur terasa lebih pekat dan memuaskan, cocok untuk sarapan yang menghangatkan tubuh.

Pelanggan seperti Rizal dan Sumanjaya mengakui keistimewaan bubur ini yang berbeda dari bubur ayam pada umumnya dan pas untuk memulai hari.

“Ini rasanya cocok buat sarapan, apalagi uniknya bubur ini tidak pakai kuah jadi punya khas tersendiri yang berbeda dengan bubur biasanya,” kata Rizal, Jumat (23/5/25).

“Ini beda dari bubur lain. Perbedaannya tidak pakai kuah, ya memang khas kopitiam. Dan yang paling penting rasanya cocok di lidah saya apalagi sekedar buat sarapan,” kata Sumanjaya, pelanggan lain.

Tidak hanya bubur ayam, kedai ini juga menawarkan es teh tarik bakar yang proses pembuatannya unik.

Teh dan susu dicampur dengan teknik tarik tradisional hingga menghasilkan busa krimi, kemudian disemprot api kecil untuk menciptakan aroma bakar yang menggoda selera. Minuman ini memberikan sensasi segar dan manis yang pas menemani bubur ayam tanpa kuah.

Selain bubur ayam dan es teh tarik bakar, kedai ini juga menyediakan menu sarapan lain seperti, roti panggang srikaya, kopi tarik, dan telur setengah matang. Semuanya disajikan dengan gaya kopitiam sederhana namun penuh cita rasa.

Dengan harga sekitar Rp30.000 per porsi, pengunjung sudah bisa menikmati paket lengkap sarapan yang mengenyangkan dan berkesan.

Setyo Nur Arif, pengelola Kedai C2Djaya menyatakan, bahwa konsep bubur ayam tanpa kuah ini sengaja dihadirkan untuk memberikan warna baru dalam dunia kuliner sarapan di Lumajang.

Ia ingin menghadirkan inovasi yang tetap mudah diterima lidah masyarakat lokal, sekaligus menawarkan pengalaman sarapan dengan nuansa klasik yang unik.

“Bedanya bubur khas di kedai kami tidak ada kuah. Jadi bumbunya sudah dicampur pada buburnya itu sendiri sehingga punya rasa beda dengan yang lain,” pungkasnya.

Bagi pencinta sarapan hangat dengan cita rasa berbeda dan suasana nostalgia, Kedai C2Djaya di Citrodiwangsan menjadi pilihan di Lumajang. Sensasi bubur ayam kopitiam tanpa kuah dan es teh tarik bakar yang khas siap memanjakan lidah dan menghangatkan pagi Anda. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jelang Idul Adha, Pencegahan Penyakit Hewan Kurban di Jember Diperketat

21 Mei 2025 - 18:05 WIB

Pasar Hewan Lumajang Ramai, Harga Sapi Kurban Melonjak

20 Mei 2025 - 14:53 WIB

Sebanyak 99 CJH Asal Pasuruan Diberangkatkan ke Tanah Suci

18 Mei 2025 - 17:05 WIB

Perkuat Identitas Wisata, Ganti Nama Stasiun Klakah Menjadi Stasiun Lumajang

16 Mei 2025 - 15:46 WIB

Jutaan Ekor Ubur-ubur Sesaki Perairan Pantai Utara Probolinggo

15 Mei 2025 - 19:45 WIB

Transformasi Digital Pelayanan Haji: 721 Jemaah Lumajang Berangkat, 113 Menunggu Dokumen Syarikah

12 Mei 2025 - 13:08 WIB

Libur Waisak, 10 Ribu Penumpang Sesaki KAI wilayah Daop 9 Jember

12 Mei 2025 - 09:57 WIB

Menikmati Gurihnya Ketan Kratok, Jajanan khas Kota Probolinggo

10 Mei 2025 - 16:27 WIB

27 Jemaah Haji Lumajang Diberangkatkan Mendadak

9 Mei 2025 - 06:22 WIB

Trending di Regional