Menu

Mode Gelap
Stadion Bayuangga Bakal jadi Venue Hari Jadi Kota Probolinggo, Askot PSSI dan Suporter Persipro Meradang Polinema Jadi Harapan Baru Lumajang Cetak SDM Berdaya Saing Global Janji Bebaskan Tahanan, Tiga Preman Ngaku Polisi Ditangkap Tingkatkan Kompetensi, 31 Pejabat Pemkab Probolinggo Ikuti Assesment di Surabaya Polisi Bongkar Peredaran Uang Palsu di Jember, Dua Orang Ditahan Demi Jalan Tembus GOR A. Yani, Pemkot dan Pemkab Probolinggo Sepakat Pinjam Pakai Aset

Budaya · 10 Mei 2025 06:34 WIB

Harjakabpro ke-279, Ada Selametan Bumi di Alun-alun Kraksaan


					SELAMETAN: Para pengusung sedang membawa sejumlah hasil bumi untuk dijadikan Ruwatan Agung di Alun-alun Kota Kraksaan. (foto: Ali Ya'lu). Perbesar

SELAMETAN: Para pengusung sedang membawa sejumlah hasil bumi untuk dijadikan Ruwatan Agung di Alun-alun Kota Kraksaan. (foto: Ali Ya'lu).

Probolinggo,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menggelar ruwatan agung sedekah bumi, Jumat (9/5/25) malam. Selametan bumi ini digelar di Alun-alun Kota Kraksaan.

Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris (Gus Haris) mengatakan, kegiatan ini merupakan kearifan lokal yang perlu dilestarikan. Ia menyebut, selametan bumi merupakan satu dari sejumlah budaya lokal di Kabupaten Probolinggo.

“Kabupaten Probolinggo sangat kaya akan budaya, salah satunya adalah kegiatan malam ini,” kata Gus Haris.

Selametan bumi, imbuhnya, perlu dilestarikan karena mengandung nilai-nilai, pengetahuan, dan praktik yang relevan bagi kehidupan masyarakat. Selain itu, hal ini juga penting untuk menjaga identitas budaya serta memperkuat ikatan sosial.

“Kita juga punya Bromo dengan Suku Tengger yang mempunyai kearifan lokal yang rutin digelar,” ucapnya.

Bahkan, ke depan Gus Haris merencanakan kebudayaan yang ada di suku Tengger sebagai wisata kebudayaan, terutama bagi wisawatan mancanegara.

Sebab, selama ini pengunjung di kawasan wisata Gunung Bromo, bukan hanya wisatawan lokal melainkan juga dari berbagai negara di belahan dunia.

“Kita ketahui bersama, Bromo merupakan salah satu dari keajaiban dunia, yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara. Ke depan, kami ingin kebudayaan yang ada di Suku Tengger dapat disaksikan wisatawan asing, sehingga bisa dikenal di mancanegara,” beber Gus Haris.

Gus Haris melanjutkan, selametan bumi digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakapro) ke-279 dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Bupati Probolinggo yang menjabat belum genap tiga bulan ini berharap, adanya ruwatan agung sedekah bumi, dapat menjadikan Kabupaten Probolinggo lebih baik ke depannya.

“Saat ini, kita memang masih berada di peringkat ke-empat termiskin di Jawa Timur. Namun kami yakin, dengan kerja keras semua pihak, Kabupaten Probolinggo akan jadi salah satu yang daerah yang membanggakan di Jawa Timur,” pungkasnya. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

24 Agustus 2025 - 08:33 WIB

15 Ribu Peserta Semarakkan Tajemtra 2025, Termasuk WNA China

24 Agustus 2025 - 02:02 WIB

Tajemtra 2025 Siap Digelar, 15.171 Peserta Terdaftar

22 Agustus 2025 - 19:22 WIB

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Dari Tumpeng hingga Sayuran, Warga Berebut Isi Jolen Penuh Kegembiraan

28 Juli 2025 - 14:24 WIB

Ada Nilai Filosofis Calon Arang dalam Pementasan Seni Menyuarakan Dharma

21 Juli 2025 - 09:26 WIB

Trending di Budaya