Menu

Mode Gelap
Jelang Konfercab, Nadhliyin Dorong Kiai Romli dan Nun Hafidz Nakhodai NU Kraksaan Jalur Gumitir Dibuka Lebih Awal, DPRD Jember Ingatkan Pengguna Jalan Soal Hal ini Satu Pelaku Pembacokan di Jalur Bromo Ditangkap, Aroma Cinta Segitiga Menguap Komplotan Curanmor di Lumajang Bobol Garasi dan Gondol Pick Up Tolak Balapan, Pemuda Lumajang Jadi Korban Kekerasan di Jalan Status WhatsApp Berujung Maut, Dendam Cinta Lama Berakhir Tragis di Lumajang

Regional · 6 Mei 2025 16:45 WIB

Tak Menyangka, Janda 101 Tahun Dihadiahi Haji oleh Ketiga Anaknya


					Maimuna dan Kepala Desa Pakuniran, Ahmad Fauzi. Perbesar

Maimuna dan Kepala Desa Pakuniran, Ahmad Fauzi.

Probolinggo – Maimuna, warga Dusun Duren, Desa/Kecamatan Pakuniran menjadi salah satu calon jemaah haji (CJH) Kabupaten Probolinggo tahun ini. Ia sendiri, tak menyangka di usianya yang sudah 101 tahun, bisa menunaikan rukun Islam kelima itu.

Ia mengisahkan, sudah puluhan tahun ia tak lagi memiliki aktivitas untuk menghasilkan uang. Dengan usianya yang sudah renta, ia sudah tak lagi bekerja seperti dulu.

“Dulu saya buka warung, jualan soto, pecel, rujak dan yang lainnya,” katanya, Selasa (6/5/25).

Dengan kondisi tersebut, aktivitasnya hanya berkecimpung di dalam rumah. Ia tinggal bersama putra kelimanya, Husnan yang berprofesi sebagai kuli bangunan.

Ia memiliki enam anak. Dari keenam anaknya itu, tiga di antaranya sudah meninggal dunia. Dan tiga lainnya sudah berumah tangga masing-masing.

“Anak kesatu, ketiga, dan yang bungsu itu sudah meninggal, tinggal yang nomor dua, empat dan yang kelima,” ucapnya.

Nyatanya, ketiga anaknya yang tersisa ini bersepakat untuk memberangkatkan haji Maimuna yang sudah menjanda sejak 2012 lalu. Dengan profesinya masing-masing, mereka bertiga iuran untuk mendaftarkan haji Maimuna sekaligus dengan biaya pelunasannya.

Maimuna menjelaskan, anaknya yang kedua yakni, Halimatus Sakdiyah kini sudah berumah tangga dan ikut suaminya ke Kabupaten Sampang, Madura.

Anaknya ini memiliki usaha percetakan dan sablon. Muhammad Syukur, anaknya yang keempat juga sudah berumah tangga. Ia ikut istrinya di Pamekasan Madura dan berprofesi sebagai guru.

Sedangkan anaknya yang kelima yakni, Husnan berprofesi sebagai kuli bangunan. Husnan inilah yang tinggal bersama Maimuna.

“Anak semua yang bayar, ada yang jual sapi juga buat biaya haji. Saya sendiri seribu rupiah pun tidak bayar. Saya tidak punya uang, jadi semuanya dari anak-anak,” ujarnya.

Ia pun bersyukur mempunyai putra-putri yang bisa berbakti kepadanya. Dan ketiga anaknya itu, tidak ada yang meminta ganti uang atas biaya hajinya.

“Mereka bilang ke saya, yang penting saya haji dulu. Siapa tahu setelah saya haji, mereka yang selanjutnya akan berhaji,” ucapnya.

Maimuna berjanji akan mendoakan ketiga anaknya itu di kota suci Mekkah – Madinah agar bisa segera berhaji juga. Sebab ia menyadari, biaya haji tidaklah murah.

Dulu tahun 2019 ketika ia didaftarkan haji, biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 25 juta.

Sedangkan untuk biaya pelunasannya Rp34.150.000. Sehingga total untuk biaya hajinya itu mencapai hampir Rp60 juta.

Maimuna melanjutkan, tak hanya di tanah suci, ia mendoakan putra-putrinya itu. Selama ini, setiap tiba hari weton anaknya itu, ia selalu menggelar selametan, meskipun ala kadarnya dengan jajanan atau kue tujuh macam. Tujuannya adalah untuk kebaikan anak-anaknya itu.

“Kadang saya puasa juga, agar anak-anak saya itu menjadi orang yang baik dan sukses,” ucapnya.

Kini, ia terus berfokus untuk menjaga kesehatannya. Agar pada saat keberangkatan nanti, kondisinya bisa prima dan bisa menjalankan ibadah haji dengan baik.

“Kalau pagi saya olahraga sedikit-sedikit, jalan-jalan pagi biar sehat. Karena tanggal 25 Mei ini berangkat,” ucapnya.

Di sisi lain, Kepala Desa Pakuniran, Ahmad Fauzi mengatakan, Maimuna adalah sosok teladan dalam merawat dan mendidik anak-anaknya. Alhasil, ketiga anaknya kompak untuk memberangkatkan haji Maimuna sebagai bentuk bakti kepada orangtua.

“Anak-anak yang kompak untuk memberangkatkan haji orangtua itu pastinya tidak terlepas dari didikan orangtuanya. Ini bisa menjadi contoh bagi kita semua. Anak yang dididik dengan baik, pasti juga akan membawa kebaikan bagi orangtua,” ucapnya.

Selain itu, Fauzi menjelaskan, tahun ini di Desa Pakuniran terdapat empat orang yang akan berangkat haji salah satunya, Maimuna. Pihaknya berharap para calon jemaah haji itu bisa menjaga kesehatannya agar bisa pergi dan pulang haji dalam keadaan sehat.

“Pihak desa terus memantau kesehatan mereka, terlebih ibu Maimuna yang sudah sepuh dan menjadi yang tertua di Kabupaten Probolinggo tahun ini,” ucapnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 157 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kabar Gembira! Probolinggo Segera Buka Rute Pelayaran Langsung ke Lombok

30 Agustus 2025 - 14:44 WIB

Jelang Konfercab NU Kraksaan, Nahdliyin Mulai Suarakan Uneg-unegnya

29 Agustus 2025 - 20:36 WIB

DKKPro Tolak Alihfungsi Gedung Kesenian Kota Probolinggo, Beri Alasan Begini

27 Agustus 2025 - 04:03 WIB

Pasca Karyawan Tewas Diduga Gantung Diri, Disnaker Jatim Selidiki Pabrik Tepung di Jember

25 Agustus 2025 - 18:57 WIB

PT KAI Daop 9 Jember Berangkatkan 288 Peserta Tajemtra 2025 dengan Kereta Gratis

23 Agustus 2025 - 17:31 WIB

Polemik Royalti Musik, Pengusaha Hotel Bromo Mengaku Keberatan

22 Agustus 2025 - 19:09 WIB

Pasca Digeledah Kejaksaan, Disdikdaya Probolinggo Wajibkan Skrining Perpanjangan Kontrak PTT

22 Agustus 2025 - 17:16 WIB

Ada Tukar Guling Aset, Gedung Kesenian Kota Probolinggo Kembali Jadi Lapangan Tenis Indoor

21 Agustus 2025 - 05:01 WIB

Ada Peningkatan Jalur, Perlintasan Arjasa Jember Akan Ditutup Sementara

20 Agustus 2025 - 17:24 WIB

Trending di Regional