Pasuruan, – Seorang prajurit TNI meninggal dunia dan satu lainnya luka berat dalam insiden kebakaran mobil dinas (Randis) milik Yonif 509 yang terjadi di KM 774-200 Tol Gempol-Pandaan, Desa Winong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Senin (5/5/2025) malam.
Satu orang mengalami luka atas nama Serma Leonardus Dhino Adi Setiawan dan langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Shabara. Sedangkan satu orang lainnya, atas nama Serka Untung Avisilia, dinyatakan meninggal dunia
Komandan Kodim 0819 Pasuruan, Letkol Arh Noor Iskak, menjelaskan bahwa truk yang terbakar merupakan bagian dari iring-iringan militer yang tengah dalam perjalanan dari Surabaya menuju Jember, usai menjalani tugas operasi di Papua.
Dalam konvoi tersebut terdapat empat truk yang mengangkut personel dan perlengkapan, termasuk satu truk yang membawa amunisi. Truk yang terbakar berada di urutan kedua dari konvoi.
Korban meninggal dan korban luka merupakan prajurit yang berada di kendaraan yang melaju tepat di belakang truk yang terbakar. Menyadari kendaraan di depannya terbakar, keduanya turun dari truk dan berhenti di lokasi.
Tak lama kemudian, terdengar ledakan. Diduga karena naluri tempur, kedua prajurit tersebut spontan melompat ke balik tembok pembatas jalan tol untuk mencari perlindungan. Namun naas, di balik pembatas tersebut ternyata terdapat gorong-gorong sedalam 7 hingga 10 meter.
“Mungkin karena naluri tempur ya. Korban mendengar ledakan langsung mencari perlindungan. Ia melompat ke balik tembok pembatas tol, tapi ternyata di baliknya adalah gorong-gorong,” ujar Iskak.
Korban sempat dievakuasi ke RS Bhayangkara Porong, namun nyawanya tidak tertolong. Sementara satu prajurit lainnya mengalami luka-luka dan telah mendapat perawatan medis.
Upaya sterilisasi lokasi dilakukan bersama personel Polres Pasuruan dan Brimob Polda Jatim. Pembersihan serta evakuasi kendaraan telah diselesaikan, dan akses Tol Gempol-Pandaan kini telah dibuka kembali.
“Untuk penyebab kebakaran masih diselidiki Subdenpom,” ujar Iskak.
Pihak TNI mengimbau masyarakat, khususnya warga Desa Winong, agar tidak mendekati lokasi kejadian selama proses penyisiran masih berlangsung.
“Jika nanti ada warga yang menemukan sisa amunisi yang terbakar, diminta segera melapor kepada aparat setempat,” pungkas Iskak. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra