Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Lingkungan · 11 Apr 2025 08:51 WIB

Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo


					MEMBLUDAK: Suasana tumpukan sampah di TPA Bestari Kota Probolinggo. (foto: FB DLH Kota Probolinggo).
Perbesar

MEMBLUDAK: Suasana tumpukan sampah di TPA Bestari Kota Probolinggo. (foto: FB DLH Kota Probolinggo).

Probolinggo,- Volume sampah pasca Lebaran yang masuk ke Tempat Penampungan Akhir (TPA) Bestari Kota Probolinggo meningkat hingga H+7.

Selama libur panjang lebaran, TPA yang berada di Jalan Anggrek, Kecamatan Mayangan ini, menerima total 574 ribu ton sampah.

Data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, sampah yang masuk ke selama libur lebaran total mencapai 574.030 ton. Adapun rincian sampah yang masuk mulai tanggal 30 Maret 2025 mencapai 135,060 ton.

1 April 2025 mencapai 47.260 ton, 2 April 2025 mencapai 48.990 ton, 3 April 2025 mencapai 58.640 ton. Kemudian 4 April 2025 mencapai 58.130 ton, 5 April 2025 mencapai 81.140 ton, 6 April 2025 mencapai 72.450 ton, dan 7 April 2025 mencapai 72.630 ton.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, Retno Wandasari mengatakan, pihaknya telah menerjunkan petugas untuk mengangkut sampah pada 30 Maret 2025, yang terpantau naik pada 1 April 2025.

“Untuk TPA Bestari daya tampung sampahnya masih tersedia dengan memakai sanitary landfield atau sistem pengelolaan sampah yang masih ada,” kata Retno, Kamis (10/5/25).

Retno mengungkapkan, untuk mengurangi sampah yang masuk, salah satu caranya dengan solusi yang sudah sering disampaikan kepada masyarakat yakni memilah sampah.

“Dengan solusi memilah sampah, maka sampah yang masuk ke TPA hanya sampah residu atau sampah yang sulit untuk didaur ulang,” imbuh dia. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 96 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Trending di Lingkungan