Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Ekonomi · 16 Feb 2025 13:23 WIB

Atasi Harga Sembako Mahal, Warga Ditotrunan Lumajang Gotong Royong Tanam Sayur


					Warga Ditotrunan, Lumajang mengelola kebun sayur mandiri, yang berbasis komunitas.
Perbesar

Warga Ditotrunan, Lumajang mengelola kebun sayur mandiri, yang berbasis komunitas.

Lumajang, – Kenaikan harga bahan pokok merupakan masalah mendesak yang sangat mempengaruhi rumah tangga di Lumajang. Kebutuhan pokok seperti sembako akhir-akhir ini sering dikeluhkan oleh masyarakat Lumajang.

Namun, hal itu tidak berlaku pada warga RW 02 Kelurahan Ditotrunan, Lumajang, untuk tetap memenuhi kebutuhan pangan mereka. Dengan semangat gotong royong, warga berhasil mengelola Kebun Sayur Mandiri, sebuah inovasi berbasis komunitas yang kini menjadi sumber pangan gratis bagi banyak keluarga.

Kebun seluas sekitar 500 meter persegi ini ditanami beragam jenis sayuran seperti, cabai, tomat, bawang daun, serta sayuran lainnya yang dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari.

Setiap warga dapat memetik sayuran tanpa biaya, dengan aturan sederhana yakni, hanya mengambil secukupnya agar manfaatnya bisa dinikmati bersama.

Lurah Ditotrunan, Heyin Krida Laksono menyampaikan, apresiasi atas inisiatif warga yang dinilai mampu meringankan beban ekonomi masyarakat, terutama dalam menghadapi gejolak harga pangan.

“Ini adalah bentuk pemberdayaan yang luar biasa. Warga tidak hanya mendapatkan sayuran gratis, tetapi juga membangun solidaritas dan kemandirian pangan. Kami dari pemerintah akan terus mendukung upaya seperti ini agar semakin berkembang,” ujar Heyin saat dikonfirmasi, Minggu (16/2/2025).

Keberadaan kebun gotong royong ini disambut antusias oleh warga. Maisaroh, warga yang rutin memanfaatkan hasil kebun mengaku, bahwa inisiatif ini sangat membantu keluarganya.

“Alhamdulillah, pengeluaran rumah tangga jadi lebih ringan karena kami bisa mendapatkan sayuran tanpa perlu ke pasar. Semoga kebun ini terus berkembang dan semakin banyak warga yang ikut serta,” katanya.

Selain sebagai solusi ketahanan pangan, kebun ini juga menjadi sarana edukasi bagi anak-anak dan remaja setempat. Mereka diajarkan bagaimana menanam, merawat, serta memahami pentingnya ketahanan pangan berbasis komunitas.

“Anak-anak di sini jadi tahu cara bercocok tanam sejak dini. Ini bisa menjadi bekal keterampilan bagi mereka di masa depan,” ujar warga lainnya.

Pemerintah Kelurahan Ditotrunan berencana menjadikan kebun ini sebagai model percontohan yang dapat diterapkan di wilayah lain. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan lebih banyak lingkungan yang memanfaatkan lahan kosong untuk kebutuhan bersama.

“Kami ingin program ini diperluas ke RW-RW lain. Pemerintah siap mendukung baik dari aspek pendampingan maupun bantuan fasilitas agar semakin banyak warga yang terbantu,” tambah Heyin.

Keberhasilan warga RW 02 dalam mengelola kebun gotong royong membuktikan, bahwa kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dapat menciptakan solusi nyata bagi tantangan ekonomi.

Dengan memanfaatkan lahan yang tersedia dan bekerja sama, masyarakat tidak hanya menciptakan ketahanan pangan tetapi juga mempererat nilai kebersamaan.

Ketika harga pangan terus berfluktuasi, Kebun Sayur Mandiri RW 02 menjadi bukti bahwa pemberdayaan komunitas adalah kunci menghadapi tantangan ekonomi. Inspirasi ini diharapkan dapat menyebar dan diterapkan di berbagai daerah lain. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi