Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Sosial · 9 Feb 2025 08:19 WIB

Puluhan Rumah Rusak pasca Banjir Bandang, Gus Haris Rencanakan Relokasi


					TINJAU: Bupati Probolinggo Terpilih, Gus Haris saat meninjau lokasi rumah roboh di Desa Plaosan, Kecamatan Krucil, Sabtu (8/2/25) siang. (foto: Aryo for P7.com)
Perbesar

TINJAU: Bupati Probolinggo Terpilih, Gus Haris saat meninjau lokasi rumah roboh di Desa Plaosan, Kecamatan Krucil, Sabtu (8/2/25) siang. (foto: Aryo for P7.com)

Probolinggo,- Banjir bandang yang terjadi pada Rabu malam (5/2/25) mengakibatkan sejumlah desa di 8 Kecamatan di Kabupaten terdampak. Di Desa Plaosan, Kecamatan Krucil, terdapat 2 rumah roboh dan puluhan lainnya rusak.

Perangkat Desa Plaosan, Muhammad Samsudi mengungkapkan, 2 rumah yang roboh total adalah milik Hasan dan Heri, warga Dusun Brigaan.

Dua bangunan permanen berdampingan itu tidak hanya roboh, namun juga tertimbun material banjir bandang dari sungai diatas bukit. Untung saat kejadian, seluruh penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri.

“Dua rumah ini sudah tidak bisa ditempati, untungnya tidak ada korban, hanya ada satu orang yang terluka tapi sudah dibawa ke rumah sakit,” kata Samsudi saat ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (8/2/25).

Selain dua rumah yang tertimbun, imbuh Samsudi, juga ada 21 rumah yang dihuni oleh 24 Kepala Keluarga (KK) retak-retak pasca musibah tersebut.

“21 rumah yang rusak ini semuanya berada di Dusun Brigaan. Rusaknya ini dari tanahnya yang retak, hingga tembok dan pondasi rumah yang juga retak, serta ada satu rumah yang posisinya miring,” bebernya.

Bupati Probolinggo Terpilih, Muhammad Haris atau Gus Haris saat meninjau lokasi mengaku, ia berencana merelokasi warga yang rumahnya sudah tidak bisa ditempati maupun warga yang rumahnya rawan longsor.

Tidak hanya di Desa Plaosan, namun juga di seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo. Misalnya rumah warga di Dusun Kletek Desa Gondosuli Kecamatan Pakuniran, yang roboh pasca diterjang banjir.

“Kita akan relokasi ke tempat yang lebih aman, makanya saat ini kita assesment, kita cek berapa yang harus diperbaiki, mana yang berpotensi, ini kita pelajari dulu,” kata Gus Haris.

Sebagai mitigasi bencana, ia juga menekankan pentingnya penggunaan sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) untuk memberikan peringatan kepada masyarakat tentang potensi terjadinya bencana.

“Sementara ini yang kita gunakan orari,  Early Warning System ini kedepan akan kita gunakan di kawasan zona merah yang berpotensi terjadi bencana alam” pungkasnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 99 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember

1 Mei 2025 - 19:16 WIB

Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

1 Mei 2025 - 16:43 WIB

Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia

1 Mei 2025 - 15:40 WIB

KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

1 Mei 2025 - 14:02 WIB

Unjuk Kemesraan, Bupati dan Wakil Bupati Jember Kompak Hadiri Milad PKS

28 April 2025 - 19:45 WIB

Sambangi MUI, Forum Peduli Akhlaq Desak Para Pemabuk di SGM Kraksaan Ditindak Tegas

28 April 2025 - 19:29 WIB

Nikah Dini di Lumajang Terancam Tak Dapat Bansos

28 April 2025 - 15:35 WIB

Gelar Halal Bihalal, IKA PMII UNZAH Genggong Rajut Harmoni Alumni

27 April 2025 - 21:22 WIB

Bantuan Anak Yatim di Lumajang: Proses Pengajuan dan Persyaratan Harus Jelas

27 April 2025 - 09:29 WIB

Trending di Sosial