Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Sosial · 7 Feb 2025 16:35 WIB

Prihatin, Guru Ajak Siswa yang Terisolasi Akibat Banjir Pindah Sementara


					TERDAMPAK: Sejumlah siswa yang terdampak banjir di Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Kab. Probolinggo, sedang bertemu dengan gurunya. (foto: Ali Ya'lu). Perbesar

TERDAMPAK: Sejumlah siswa yang terdampak banjir di Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Kab. Probolinggo, sedang bertemu dengan gurunya. (foto: Ali Ya'lu).

Probolinggo,– Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Karangren dan sejumlah guru mendatangi para siswa yang terisolir di Dusun Gilih, Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, Jumat (7/2/25) pagi.

Mereka datang dengan menggunakan perahu karet yang disediakan oleh BPBD Kabupaten Probolinggo, agar bisa menyeberangi sungai.

Kepala SDN 2 Karangren, Syaiful Anshori mengatakan, di Dusun Gilih terdapat 14 siswanya yang terisolir. Sejak putusnya jembatan, mereka belum dapat sekolah.

“Kami datang ke sini untuk menjenguk siswa kami sekaligus memberikan bantuan sembako ke mereka,” kata Syaiful.

Tak hanya menjenguk dan memberikan bantuan, ia bersama sejumlah guru lainnya mengajak para siswa untuk pindah sementara.

Pihaknya juga sudah menyediakan tempat di dusun seberang bagi para siswa untuk tinggal sebagai hunian sementara.

“Kami tawarkan kepada siswa untuk pindah dulu sampai jembatan kembali di bangun, biar mereka bisa sekolah. Kami sudah siapkan tempat, termasuk makan dari mereka akan menjadi tanggung jawab kami,” ujarnya.

Namun, ajakannya itu tak sepenuhnya diiyakan oleh para siswanya. Beberapa siswanya ada yang bersedia dibawa, dan beberapa lainnya ada yang belum berkenan.

“Fifty-fifty, ada yang mau ada yang tidak. Jadi yang mau, Insya-Allah nanti sore akan kami jemput,” bebernya.

Salah seorang siswi SDN 2 Karangren,  Minara, mengaku bersedia diajak pindah sementara karena yang mengajak adalah gurunya.

Ia berharap, jembatan yang memutus akses ke dusunnya itu bisa segera dibangun kembali oleh pemerintah, agar aktifitas ke sekolah kembali normal.

“Ingin sekolah lagi, biar pintar dan tidak ketinggalan pelajaran,” ujar siswi kelas III tersebut. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 95 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun

16 Juni 2025 - 16:36 WIB

Pasuruan Siap Terapkan Aturan Rekrutmen Tanpa Batasan Usia Kerja

14 Juni 2025 - 16:22 WIB

Kontroversi Kebijakan Dishub Lumajang: Dari Penertiban ke Kolaborasi dengan Jukir Liar

13 Juni 2025 - 18:26 WIB

Tolak Relokasi ke TWSL, Pedagang Oleh-oleh di Alun-alun Kota Probolinggo Demo

13 Juni 2025 - 18:16 WIB

Eksekusi Bangunan di Lumajang, Termohon Kecewa tanpa Pemberitahuan

12 Juni 2025 - 07:23 WIB

Pupuk Indonesia Hentikan Kerjasama dengan Kios Pupuk Pelanggar Aturan HET di Lumajang

11 Juni 2025 - 07:02 WIB

Polres Probolinggo dan PWI Sepakati Kolaborasi Pencegahan Hoaks

10 Juni 2025 - 21:02 WIB

Momentum Idul Adha, Kejari Kabupaten Probolinggo Tebar 800 Paket Daging Kurban

9 Juni 2025 - 20:00 WIB

Hama Tikus di Lumajang Merajalela, HKTI Sarankan Ditangani Terpadu

9 Juni 2025 - 13:46 WIB

Trending di Sosial