Menu

Mode Gelap
Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025 Diduga Ayan Kambuh Saat Berkendara, Pemotor di Pasuruan Tewas Tabrak Rumah Survei The Republic Institute, Tingkat Kepuasan Terhadap Bupati dan Wakil Bupati Jember Capai 82,8 Persen

Sosial · 6 Feb 2025 04:26 WIB

Marak Pembuangan bayi, Pemkab Jember Bakal Dirikan Pusat Pembinaan Keluarga


					Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, Poerwahjoedi. (foto: M. Abd. Rozak Mubarok).
Perbesar

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, Poerwahjoedi. (foto: M. Abd. Rozak Mubarok).

Jember,- Maraknya pembuangan bayi di Kabupaten Jember menyita perhatian sejumlah pihak, tidak terkecuali pemerintah daerah setempat.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, Poerwahjoedi menyebut, pentingnya menekankan penanganan dan pencegahan terhadap masalah kehamilan yang tidak diinginkan.

“Ada dua sisi yang harus kita selesaikan baik penjagaan maupun penanganan. Pertama adalah penangan, kita harus menyiapkan rumah aman bagi para perempuan yang sedang menghadapi masalah kehamilan yang tidak diinginkan supaya tidak terjadi kasus pembuangan bayi lagi,” terang Poerwahjoedi,  Rabu, (5/2/25).

Ia menjelaskan bahwa rumah aman akan menjadi tempat bagi perempuan untuk menjalani proses kelahiran dengan nyaman dan tanpa rasa takut.

“Kami juga punya kerjasama dengan para psikolog dalam rangka untuk memberikan pendampingan psikis,” tambahnya.

Poerwahjoedi menegaskan, bahwa pada fenomena ini pemerintah harus hadir untuk memastikan hak-hak perempuan dan calon anak mereka terpenuhi.

Adapun rencana untuk membangun pusat pembinaan keluarga, akan berfungsi sebagai tempat konseling bagi perempuan yang menghadapi masalah kehamilan.

“Kami akan menyiapkan beberapa strategi dan selama ada laporan masuk ke DP3AKB, kami akan dampingi para perempuan ini,” janjinya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan kepolisian, untuk memberikan dukungan hukum dan sosial bagi perempuan yang membutuhkan.

“Kami ingin hadir bersama GPP Jember ke depan ini. Kami membutuhkan kerja sama teman-teman media untuk mensosialisasikan peran rumah aman ini,” tutupnya.

Seperti diketahui, dua kasus pembuangan bayi di sungai dalam keadaan meninggal dunia, memantik keprihatinan sekaligus keresahan berbagai pihak.

Pertama jasad bayi ditemukan di sungai Desa Darungan, Kecamatan Tanggul, 25 Januari 2025. Kedua, jasad bayi mengapung ditemukan di sungai Desa Sidomulyo, Kecamatan Semboro, 2 Februari 2025. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 97 kali

Baca Lainnya

Bertemu Wali Kota, FKUB Kota Probolinggo Ajukan Perluasan Lahan TPU bagi Non Muslim

17 Juni 2025 - 14:36 WIB

Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun

16 Juni 2025 - 16:36 WIB

Pasuruan Siap Terapkan Aturan Rekrutmen Tanpa Batasan Usia Kerja

14 Juni 2025 - 16:22 WIB

Kontroversi Kebijakan Dishub Lumajang: Dari Penertiban ke Kolaborasi dengan Jukir Liar

13 Juni 2025 - 18:26 WIB

Tolak Relokasi ke TWSL, Pedagang Oleh-oleh di Alun-alun Kota Probolinggo Demo

13 Juni 2025 - 18:16 WIB

Eksekusi Bangunan di Lumajang, Termohon Kecewa tanpa Pemberitahuan

12 Juni 2025 - 07:23 WIB

Pupuk Indonesia Hentikan Kerjasama dengan Kios Pupuk Pelanggar Aturan HET di Lumajang

11 Juni 2025 - 07:02 WIB

Polres Probolinggo dan PWI Sepakati Kolaborasi Pencegahan Hoaks

10 Juni 2025 - 21:02 WIB

Momentum Idul Adha, Kejari Kabupaten Probolinggo Tebar 800 Paket Daging Kurban

9 Juni 2025 - 20:00 WIB

Trending di Sosial