Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji Temuan Ladang Ganja di TNBTS Mencoreng Destinasi Wisata Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

Peristiwa · 30 Jan 2025 11:41 WIB

Ada Pergerakan Tanah di Cowek Pasuruan, Warga Panik dan Mengungsi


					PANIK:  Warga Desa Cowek, Kec. Purwodadi, Kab. Pasuruan, lari berhamburan menuju lokasi pengungsian. Insert: Keretakan pada rumah warga. (foto: Moh. Rois). Perbesar

PANIK: Warga Desa Cowek, Kec. Purwodadi, Kab. Pasuruan, lari berhamburan menuju lokasi pengungsian. Insert: Keretakan pada rumah warga. (foto: Moh. Rois).

Pasuruan,- Warga Dusun Sempuh, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan dikejutkan dengan fenomena pergerakan tanah yang terjadi sejak Selasa (28/1/2025) malam.

Hingga Kamis (30/1/2025) pagi, retakan tanah masih terus terjadi, menyebabkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.

Menurut salah satu warga, Warsidi (65), seluruh warga di dusun tersebut terpaksa mengungsi karena kondisi yang semakin mengkhawatirkan.

“Total 47 kepala keluarga (KK), semua warganya mengungsi,” ujar Warsidi

Sementara itu Kepala Dusun Sempuh, Ahmad Sumitro menjelaskan, dari 47 rumah terdampak, 16 di antaranya mengalami kerusakan parah.

“Totalnya ada 176 orang yang mengungsi. Mereka mengungsi ke SDN 2 Cowek,” tutut Sumitro.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, mengatakan, wilayah tersebut memang memiliki riwayat pergerakan tanah.

Namun, kejadian kali ini lebih parah dibandingkan keretakan tanah yang pernah terjadi sebelumnya.

“Saat pertama kali dinas di BPBD, kami pernah monitoring retakan tanah di sini, tapi tidak separah ini,” ujarnya.

Sugeng menambahkan, bahwa pergerakan tanah yang terus terjadi setiap hari sangat membahayakan.

Sehingga pihaknya memutuskan untuk mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman.

“Hari ini kami mendatangkan BPBD Provinsi Jawa Timur untuk melakukan kajian lebih lanjut, apakah wilayah ini masih layak dihuni atau tidak, serta bagaimana pola pergerakan tanahnya,” pungkas dia. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 174 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia

1 Mei 2025 - 13:33 WIB

Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan

30 April 2025 - 23:37 WIB

Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan

30 April 2025 - 21:11 WIB

Pelajar SMK di Pasuruan Tewas Ditabrak Truk Saat Menuju Sekolah

30 April 2025 - 15:53 WIB

Korban Kecelakaan yang Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang Ditemukan Meninggal Dunia

26 April 2025 - 11:40 WIB

Laka Maut di Jalur Pantura Karanggeger, Pengendara Motor Tewas Diseruduk

26 April 2025 - 04:12 WIB

Fenomena Langka, Ada Telur Berlafaz Allah di Jember

25 April 2025 - 18:49 WIB

Motor Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Korban Belum Ditemukan

25 April 2025 - 17:25 WIB

Hindari Pemotor, Ambulans Bawa Jenazah di Jember Tabrak Pembatas Jalan hingga Terguling

22 April 2025 - 17:54 WIB

Trending di Peristiwa