Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Politik · 21 Jan 2025 18:31 WIB

Rakor di Banyuwangi Diwarnai Musik DJ, KPU Kab. Probolinggo Beri Penjelasan Begini


					Tangkapan layar video penampilan DJ seksi dalam rakor KPU Kabupaten Probolinggo di Hotel Ketapang Indah Banyuwangi.
Perbesar

Tangkapan layar video penampilan DJ seksi dalam rakor KPU Kabupaten Probolinggo di Hotel Ketapang Indah Banyuwangi.

Probolinggo,- Pesan berantai berisi foto dan video kegiatan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Probolinggo di hotel Ketapang Indah, Banyuwangi, lewat grup WhatsApp (WA) menyita perhatian publik.

Pasalnya, kegiatan yang kabarnya berlangsung Minggu (19/1/25) malam tersebut, diwarnai dengan goyangan Disc Jockey atau DJ. Polemik pun bermunculan pasca beredarnya foto dan video kegiatan tersebut.

Ketua KPU Kabupaten Probolinggo, Aliwafa, tak menampik jika ia dan jajarannya memang ada kegiatan diluar kota, tepatnya di Hotel Ketapang Indah Banyuwangi.

Kegiatan itu, menurutnya, adalah rapat koordinasi (rakor) yang berlangsung selama 3 hari dan diikuti seluruh divisi. Salah satu agendanya, termasuk pemberian penghargaan kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Aliwafa mengklaim, musik DJ berlangsung setelah digelarnya acara formal bersama seluruh anggota PPK. Ia juga memastikan, pentas musik bersama wanita berpakaian seksi itu bukan acaranya.

“Musik DJ itu setelah acara formal, acara DJ bukan bagian acara kami, tidak include acara formal, dan musik DJ itu dipihak ketigakan artinya ada EO sendiri,” sebut Aliwafa.

Perihal rakor yang digelar jauh ke Banyuwangi, Aliwafa menyampaikan bahwa hal itu dilakukan karena saat ini di Kabupaten Probolinggo belum ada tempat atau hotel yang bisa menampung peserta dengan jumlah banyak dan terjangkau.

“Memang ada hiburan, tapi untuk hiburannya tidak masuk dalam rundown juga spontanitas serta dilakukan setelah acara penutupan. Maka dari itu, dilaksanakan di Banyuwangi,” kilahnya.

Hingga Selasa (21/1/24), polemik rakor KPU Kabupaten Probolinggo di Banyuwangi dengan iringan musik biduan seksi, masih terus mengalir. Mayoritas masyarakat menyayangkan adanya keterlibatan DJ dalam kegiatan tersebut. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 303 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Didorong PK, Pudoli Sandra Disebut Representasi Perubahan Golkar Lumajang

14 September 2025 - 20:01 WIB

Lansia di Pasuruan Dianiaya Menantu, Korban Alami Luka Serius

14 September 2025 - 16:49 WIB

Kontestasi Ketua DPC PDIP Pasuruan 2025-2030, 3 Kader Berebut

6 September 2025 - 19:12 WIB

Dulu Duel saat Pilkada, PDI-P dan Partai Nasdem Kini Dukung Pemerintahan Gus Haris – Ra Fahmi

3 Juli 2025 - 21:34 WIB

Pemilu Nasional dan Pilkada Dipisah, Tantangan Baru bagi Partai Politik

30 Juni 2025 - 15:56 WIB

Pimpin Partai NasDem Kabupaten Probolinggo, Dini Rahmania Siap Maju Pilkada

28 Juni 2025 - 18:50 WIB

Era Baru, Dini Rahmania Nahkodai Nasdem Kabupaten Probolinggo

28 Juni 2025 - 15:04 WIB

Tidak Ada Pemilu, Bawaslu Kota Probolinggo Gandeng Kelompok Cipayung Plus Kerjasama Bidang ini

20 Juni 2025 - 20:30 WIB

Pilkades Serentak di Pasuruan Terancam Ditunda, 17 Desa Gagal Gelar Pemilihan Tahun Ini

14 Juni 2025 - 15:35 WIB

Trending di Politik