Menu

Mode Gelap
Absensi Siperlu Lumajang Dicurigai, Bupati: Deteksi Mata dan Ekspresi Wajah Harus Dioptimalkan Bertemu Wali Kota, FKUB Kota Probolinggo Ajukan Perluasan Lahan TPU bagi Non Muslim Selokambang Kritis: Potensi Besar, Pengelolaan Masih Minim Wanita Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Pasuruan, Dua Pria Jadi Tersangka Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen

Ekonomi · 7 Jan 2025 15:23 WIB

Harga Cabai Rawit di Kota Pasuruan Tembus Rp 120 Ribu Per Kilogram


					Disperindag sidak ke pasar. Perbesar

Disperindag sidak ke pasar.

Pasuruan, – Harga cabai rawit di Kota Pasuruan naik signifikan. Di Pasar Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, harga cabai rawit super naik dari Rp65 ribu menjadi Rp120 ribu per kilogram.

Kenaikan ini diduga akibat curah hujan tinggi yang memicu gagal panen di sejumlah daerah.

Panji, seorang pedagang mengatakan, kenaikan harga cabai sudah terjadi sejak sepekan terakhir.

“Harga kulakan saja sudah Rp 90 ribu per kilogram. Kami terpaksa menjual lebih mahal, meskipun juga menyediakan cabai campuran seharga Rp100 ribu agar tetap terjangkau,” kata Pandji.

Kondisi ini dikeluhkan oleh pembeli, seperti Nuriyah, yang merasa terbebani dengan kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut.

“Biasanya saya beli satu kilogram untuk stok seminggu, tapi sekarang hanya bisa setengah kilogram karena harganya terlalu mahal,” katanya.

Disperindag Kota Pasuruan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tersebut, Selasa (7/1/2025) pagi. Dari hasil sidak, harga cabai rawit super melonjak tajam dari Rp 65 ribu menjadi rata-rata Rp120 ribu per kilogram dalam sepekan terakhir.

Tidak hanya cabai rawit, beberapa komoditas sayur mayur seperti wortel, buncis, ucet, dan tomat juga naik hingga 50 persen dari harga normal.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pasuruan, Rizki Pramita, menyebut curah hujan tinggi sebagai penyebab utama kenaikan harga cabai.

“Curah hujan tinggi di daerah penghasil seperti Kediri dan Malang membuat pasokan cabai menurun. Kami terus memantau harga di pasar dan berkoordinasi dengan daerah lain untuk menambah pasokan agar harga segera stabil,” ujarnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 56 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Pedagang Hewan Qurban Musiman Mulai Bertebaran di Kota Probolinggo

23 Mei 2025 - 18:07 WIB

Trending di Ekonomi