Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Lingkungan · 9 Des 2024 15:46 WIB

Musim Hujan, Waspada Bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Lumajang


					BANJIR: Musibah banjir merupakan bencana tahunan yang terjadi di Kabupaten Lumajang. (foto: Istimewa) Perbesar

BANJIR: Musibah banjir merupakan bencana tahunan yang terjadi di Kabupaten Lumajang. (foto: Istimewa)

Lumajang,- Memasuki musim penghujan, sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi. Mulai bencana tanah longsor, banjir genangan hingga banjir lahar Gunung Semeru.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, pihaknya telah bersiaga sebagai bentuk antisipasi dampak dari bencana hidrometeorologi.

“Perubahan iklim, memasuki musim penghujan, terjadi disejumlah daerah lumajang seperti, tanah longsor, pohon tumbang, banjir genangan, banjir rob hingga banjir lahar Gunung Semeru,” kata Yudhi saat dikonfirmasi, Senin (9/12/24).

Tidak hanya itu, sambung Yudhi, BPBD Lumajang juga telah memetakan sejumlah kecamatan, yang rawan terdampak bencana hidrometeorologi.

“Di wilayah Kecamatan Senduro, Desa Argosari, Ranu Pani, dan Burno. Kecamatan Candipuro, utamanya di kawasan Piket Nol, hingga Kecamatan Pronojiwo (yang rawan terdampak, red),” ungkapnya.

Sementara untuk wilayah yang rawan akan terjadinya banjir, berdasarkan hasil pemetaan BPBD Kabupaten Lumajang, meliputi 5 kecamatan.

“Kecamatan Rowokangkung, Sukodono, Kedungjajang,  Pasirian, dan Yosowilangun,” jelas Yudhi.

Sementara wilayah yang rawan terdampak banjir lahar hujan Gunung Semeru, atau Daerah Aliran Sungai (DAS) Curah Kobokan meliputi Sungai Glidik, Sungai Besuk Sat, hingga Sungai Rejali.

“Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, dan Tempeh. Sementara untuk banjir rob, hanya terjadi di Kecamatan Tempursari,” beber dia.

Untuk mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi, BPBD Lumajang juga telah berkoordinasi dengan pemerintah desa maupun kecamatan serta menempatkan para relawan.

“Hal itu bertujuan untuk memantau sehingga setiap saat bisa melaporkan perkembangan di wilayah yang rawan terdampak bencana hidrometeorologi,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 131 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Trending di Lingkungan