Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Lingkungan · 9 Des 2024 15:46 WIB

Musim Hujan, Waspada Bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Lumajang


					BANJIR: Musibah banjir merupakan bencana tahunan yang terjadi di Kabupaten Lumajang. (foto: Istimewa) Perbesar

BANJIR: Musibah banjir merupakan bencana tahunan yang terjadi di Kabupaten Lumajang. (foto: Istimewa)

Lumajang,- Memasuki musim penghujan, sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi. Mulai bencana tanah longsor, banjir genangan hingga banjir lahar Gunung Semeru.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, pihaknya telah bersiaga sebagai bentuk antisipasi dampak dari bencana hidrometeorologi.

“Perubahan iklim, memasuki musim penghujan, terjadi disejumlah daerah lumajang seperti, tanah longsor, pohon tumbang, banjir genangan, banjir rob hingga banjir lahar Gunung Semeru,” kata Yudhi saat dikonfirmasi, Senin (9/12/24).

Tidak hanya itu, sambung Yudhi, BPBD Lumajang juga telah memetakan sejumlah kecamatan, yang rawan terdampak bencana hidrometeorologi.

“Di wilayah Kecamatan Senduro, Desa Argosari, Ranu Pani, dan Burno. Kecamatan Candipuro, utamanya di kawasan Piket Nol, hingga Kecamatan Pronojiwo (yang rawan terdampak, red),” ungkapnya.

Sementara untuk wilayah yang rawan akan terjadinya banjir, berdasarkan hasil pemetaan BPBD Kabupaten Lumajang, meliputi 5 kecamatan.

“Kecamatan Rowokangkung, Sukodono, Kedungjajang,  Pasirian, dan Yosowilangun,” jelas Yudhi.

Sementara wilayah yang rawan terdampak banjir lahar hujan Gunung Semeru, atau Daerah Aliran Sungai (DAS) Curah Kobokan meliputi Sungai Glidik, Sungai Besuk Sat, hingga Sungai Rejali.

“Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, dan Tempeh. Sementara untuk banjir rob, hanya terjadi di Kecamatan Tempursari,” beber dia.

Untuk mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi, BPBD Lumajang juga telah berkoordinasi dengan pemerintah desa maupun kecamatan serta menempatkan para relawan.

“Hal itu bertujuan untuk memantau sehingga setiap saat bisa melaporkan perkembangan di wilayah yang rawan terdampak bencana hidrometeorologi,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 95 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo

12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu Setinggi 750 Meter

11 Juni 2025 - 16:19 WIB

Inovasi Desa Purworejo Lumajang Ubah Sampah Organik Jadi Makanan Magot Bernilai Ekonomis Tinggi

28 Mei 2025 - 15:59 WIB

Dinilai Rusak Lingkungan, DPRD Jember Desak Operasional Perusahaan Tambak Dihentikan

27 Mei 2025 - 18:07 WIB

Cuaca Ekstrem Hambat Perbaikan Tanggul Kebondeli, Pemerintah Prioritaskan Keselamatan Warga

25 Mei 2025 - 18:47 WIB

DPRD Sebut Ancaman Kerusakan Makin Parah, PT Kalijeruk di Lumajang Terbukti Langgar Administrasi

25 Mei 2025 - 09:15 WIB

Alih Fungsi Lahan 1.200 Hektar di Lumajang Ancam Banjir dan Krisis Air Bersih

23 Mei 2025 - 20:41 WIB

Trending di Lingkungan