Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Lingkungan · 16 Okt 2024 14:00 WIB

Gunung Semeru Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter


					Gunung Semeru (Istimewa). Perbesar

Gunung Semeru (Istimewa).

Lumajang, – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang memuntahkan abu vulkanik pada Rabu (16/10/24). Diketahui, tinggi kolom abu vulkanik mencapai 700 meter di atas puncak.

Berdasarkan laporan dari Pos Pantau Gunung Api (PGA) tercatat, setidaknya erupsi Gunung Semeru terjadi dua kali. Erupsi pertama terjadi pada pukul 04.57 WIB, dengan meluncurkan abu vulkanik setinggi 400 meter.

Petugas Pos PGA, Sigit Rian Alfian menuturkan, aktivitas Gunung Semeru masih fluktuatif. Gunung Semeru mengalami 59 kali letusan atau erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 50-130 detik pada Selasa (15/10/2024).

“Terjadi 7 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-10 mm dan lama gempa 43-126 detik serta terjadi 9 kali gempa embusan dengan amplitudo 3-6 mm dan lama gempa 39-113 detik,” kata Sigit dalam laporan tertulisnya, (16/10/2024).

Apabila aktivitas gempa harmonik juga masih terjadi satu kali dengan amplitudo 8 mm dan lama gempa 122 detik. Selain itu, terdapat 5 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 15 – 27 mm.

“Terjadi kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 15-27 mm, S-P 12-46 detik dan lama gempa 34-96 detik. Tingkat aktivitas Gunung Semeru masih berada di Level II Waspada,” ucapnya.

Pihaknya merekomendasikan kepada masyarakat agar tidak beraktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.

“Di luar jarak tersebut, masyarakat agar tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan,” katanya.

“Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari atas puncak,” tambahnya.

Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu atau pijar.

“Kemudian, mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 67 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Trending di Lingkungan