Menu

Mode Gelap
Peredaran Narkoba di Jember Dibongkar Polisi, 15 Tersangka Ditangkap Dampak Gempa Sumenep, Dapur Rumah Warga Gununggeni Probolinggo Roboh Polres Jember Ungkap Kasus Curanmor dan Penadahan, Cokok 3 Tersangka Sarbumusi Serahkan 3 Draf Pokok Pikiran RUU ke DPR untuk Perkuat Perlindungan Pekerja Izin Bermasalah, Pemkab Probolinggo Tutup 3 Tempat Karaoke di Dringu Ratusan ASN Pemkot Probolinggo Ajukan Cerai, Mayoritas Diajukan Pihak Istri

Sosial · 2 Okt 2024 16:52 WIB

Petilasan Palsu Maulana Ishaq dan Patung Bintaos Kembali Muncul di Probolinggo


					DIBAHAS: Suasana rapat bakorpakem membahas Patung Bintaos Tiris dan Petilasan Palsu Maulana Ishaq di aula Kejari Kabupaten Probolinggo. (foto: Ali Ya'lu)
Perbesar

DIBAHAS: Suasana rapat bakorpakem membahas Patung Bintaos Tiris dan Petilasan Palsu Maulana Ishaq di aula Kejari Kabupaten Probolinggo. (foto: Ali Ya'lu)

Probolinggo,- Badan Koordinasi Paham Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Kabupaten Probolinggo menggelar rapat koordinasi, Rabu (2/10/2024).

Hal ini tidak terlepas dari munculnya dugaan adanya dua aliran menyimpang di Kabupaten Probolinggo.

Dalam pertemuan yang digelar di aula Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Probolinggo tersebut, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo, KH Abdul Wasik Hannan mengatakan, ada dua hal yang menjadi pembahasan.

Pertama, munculnya patung Bintaos berbentuk Tari Gandrung di Desa Ranugedang, Kecamatan Tiris. Kedua, petilasan palsu yang dikeramatkan di Desa Gerongan, Kecamatan Maron.

“Yang Bintaos itu dibuat oleh Nur Slamet dari Ganting Wetan, Maron. Sedangkan yang petilasan itu dibuat oleh orang Desa Segaran, Kecamatan Tiris,” kata Wasik, Rabu (2/10/2024).

Ia menjelaskan, ini bukanlah kali pertama Nur Slamet membuat patung Bintaos. Beberapa tahun sebelumnya, Slamet pernah membangun patung bintaos dengan ukuran raksasa di Desa Ganting Wetan, Kecamatan Maron.

Namun, patung itu dirobohkan karena menuai kontroversi di tengah masyarakat. Sedangkan petilasan yang ada di Desa Gerongan, Kecamatan Maron, merupakan petilasan palsu Maulana Ishaq yang membuat masyarakat sekitar resah.

Petilasan tersebut sebelumnya sudah pernah dibongkar pada 2023 lalu, namun belakangan ini lokasi petilasan tersebut kembali sering dikunjungi orang, terlebih setelah dibangun musalla di lokasi petilasan tersebut.

“Berdasarkan kajian kami, petilasan tersebut adalah palsu. Dan kegiatan yang ada di lokasi tersebut juga menyimpang,” paparnya.

Lebih lanjut kiai Wasik menjelaskan, kegiatan menyimpang yang ada di lokasi tersebut sangat jelas terjadi saban malam Kamis tiba. Sejumlah masyarakat secara rutin menggelar istighosah di musalla petilasan tersebut.

“Ini sudah menyimpang, bacaan istighosah yang dilakukan itu sudah tidak sesuai, tidak benar, makanya kami pastikan itu adalah menyimpang,” tandas dia.

Sementara itu, Kepala Kejari Kabupaten Probolinggo yang sekaligus Ketua Bakorpakem Ahmad Nuril Alam melalui Kasi Intel mengatakan, pihaknya akan terus melakukan kajian secara komprehensif terhadap dua lokasi yang memunculkan kontroversi di masyarakat ini.

Pihaknya akan kembali berkumpul dengan para stakeholder guna menentukan kebijakan lebih lanjut.

“Kami kaji secara komprehensif dulu. Contoh yang patung bintaos itu, apa itu dimaksudkan untuk karya seni atau bagaimana, jadi kami kaji dulu,” ujarnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 155 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tak Lagi Penuhi Syarat, Ratusan Penerima Bantuan di Pasuruan Dihapus

1 Oktober 2025 - 17:27 WIB

Dinilai Tidak Hargai Makam Kyai, Warga Bongkar Bangunan Makam di Winongan Pasuruan

1 Oktober 2025 - 15:52 WIB

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Pesantren di Jember Gelar Tahlil dan Istighosah

30 September 2025 - 19:32 WIB

Mobil Polisi di Pasuruan Jadi Pengangkut Air Bersih untuk Warga Kekeringan

27 September 2025 - 14:18 WIB

Digerogoti Penyakit Langka, Bocah 3 Tahun di Probolinggo ini Butuh Bantuan

27 September 2025 - 07:47 WIB

Gempa Guncang Timur Laut Banyuwangi, KAI Daop 9 Jember Sebut Tidak Ada Kerusakan

25 September 2025 - 20:09 WIB

BPS Sebut Angka Kemiskinan Jember Turun jadi 8,67 Persen

25 September 2025 - 19:32 WIB

Dulu Penerima PKH, Kini Juragan Kerupuk, Kisah Lukman dari Lorong Sempit Desa Semeru

25 September 2025 - 16:20 WIB

Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga

20 September 2025 - 19:45 WIB

Trending di Pemerintahan