Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Sosial · 16 Sep 2024 15:46 WIB

Seperti Era Kerajaan, Petani Lumajang Saling Serang Lawan Tikus


					Lahan padi yang diserang hama tikus di Lumajang.
Perbesar

Lahan padi yang diserang hama tikus di Lumajang.

Lumajang, – Di zaman dahulu, peperangan antar kerajaan itu sudah biasa, bahkan tak asing lagi. Namun, berbeda lagi dengan di era modern ini.

Pasalnya, di zaman yang serba modern ini, masih ada peperangan yang akhir-akhir ini gencar dilakukan masyarakat  Lumajang.

Salah satunya yakni, perang melawan hama tikus. Masyarakat Lumajang kini sibuk mencari cara untuk membasmi hama tikus, yang menyerang ratusan hektar lahan padi dan jagung.

Berbagai cara seperti, membangun benteng pertahanan rumah burung hantu (Rubuha) dan lubang-lubang tikus yang ada di pematang saluran irigasi diasap dengan belerang, semuanya terbilang sia-sia.

Pasalnya, aksi yang dilakukan tersebut tidak membuat hama tikus habis begitu saja. Justru, hama tikus ini semakin menjadi-jadi menyerang ketahanan pangan masyarakat di Desa Karanganom, Kecamatan Pasrujambe.

Solikin, petani padi di Desa Karanganom menyampaikan, keluhannya, setelah upaya membasmi tikus tidak berhasil.

“Sudah dilakukan segala upaya untuk memerangi hama tikus, tapi tetap saja, siangnya dibasmi, malamnya sawah saya yang diserang hama tikus,” kata Solikin, Senin (16/9/2024).

Senada dengan Solikin, Prapto petani padi di Desa Candipuro mengatakan, hal yang sama. Kata dia, semua racun untuk membasmi tikus sudah digunakan.

“Hasilnya sama saja, bukannya berkurang, malamnya tikus semakin banyak menyerang lahan padi saya,” katanya.

Untuk diketahui, sekitar 350 hektare lahan padi dan 50 hektare lahan jagung diserang hama tikus. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 108 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Innalillahi! HM. Buchori, Eks Wali Kota Probolinggo Dua Periode Meninggal Dunia

15 September 2025 - 15:04 WIB

Terganjal Aturan, Pasien ‘Celebral Palsy’ di Kota Probolinggo Tidak Lagi Menerima Layanan Fisioterapi

13 September 2025 - 20:09 WIB

Aktivitas Paralayang di Kawasan Bromo Viral, TNBTS Tegaskan Dilarang, Hormati Kesucian Adat Tengger

13 September 2025 - 15:18 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Jember: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Hingga 17 September

11 September 2025 - 20:31 WIB

Ada Dugaan Penculikan Anak di Kota Probolinggo, Polisi Minta Warga Tidak Panik

10 September 2025 - 19:57 WIB

Kekeringan Meluas, BPBD Kabupaten Probolinggo Petakan Daerah Rawan Krisis Air Bersih

9 September 2025 - 15:30 WIB

Jalur Gumitir Dibuka Lebih Awal, DPRD Jember Ingatkan Pengguna Jalan Soal Hal ini

2 September 2025 - 20:54 WIB

Kabar Baik! Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Bisa Dilintasi Mulai 4 September 2025

2 September 2025 - 18:45 WIB

Haul KH Abdul Hamid, Emil Dardak Serukan Jaga Persatuan dan Kedamaian

2 September 2025 - 16:35 WIB

Trending di Sosial