Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Lingkungan · 5 Sep 2024 17:05 WIB

Karhutla, Satwa Liar di Gunung Ebeng-ebeng Lumajang Bermigrasi


					Akibat kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger (TNBTS), tepatnya di Gunung Ebeng-ebeng Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang kehidupan satwa terganggu. Perbesar

Akibat kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger (TNBTS), tepatnya di Gunung Ebeng-ebeng Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang kehidupan satwa terganggu.

Lumajang, – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger (TNBTS), tepatnya di Gunung Ebeng-ebeng Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang yang berlangsung hingga hari kelima merusak habitat satwa.

Staf TNBTS Totok Susanto mengatakan, sekitar 15 hektar lahan terbakar, termasuk tanaman yang menjadi habitat satwa liar mengalami kerusakan. Akibatnya, banyak satwa liar yang bermigrasi ke wilayah lain.

“Salah satunya burung, banyak yang pindah ke wilayah lain, untuk menghindari karhutla,” kata Totok, Kamis (5/9/2024).

Seperti diketahui, kepulan asap pekat masih terlihat membumbung tinggi di area pegunungan Ebeng-ebeng di kawasan TNBTS.

Kebakaran ini terjadi selama lima hari, sedangkan petugas merasa kesulitan untuk memadamkan api, lantaran medan dan air sangat sulit didapatkan.

Meski jauh dari pemukiman warga, namun kebakaran ini diperkirakan merusak sejumlah habitat satwa liar di pegunungan Bromo Tengger Semeru.

“Ya seperti burung elang dan macan tutul jawa,  banyak yang pindah wilayah untuk mencari tempat yang lebih aman,” ungkapnya.

Totok menambahkan, banyak satwa yang berpindah ke kawasan yang aman dari kebakaran. Hingga saat ini belum terlihat adanya satwa yang kesulitan mencari makan.

“Kalau pasokan makanan, Insyaallah masih tersedia cukup di area hutan yang tidak terdampak kebakaran,” pungkasnya. (*)

 

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 80 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Trending di Lingkungan