Menu

Mode Gelap
KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia Ngebut! Pemkot Probolinggo Siapkan 4 Rombel Sekolah Rakyat Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan Sebulan, Polres Probolinggo Bongkar 17 Kasus Narkotika dan Okerbaya

Peristiwa · 1 Agu 2024 15:23 WIB

Protes Pencemaran Sungai, Warga Empat Desa di Pasuruan Tutup Jalan


					PROTES: Warga empat desa di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, turun jalan untuk memprotes pencemaran sungai di lingkungannya. (foto: Moh. Rois). Perbesar

PROTES: Warga empat desa di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, turun jalan untuk memprotes pencemaran sungai di lingkungannya. (foto: Moh. Rois).

Pasuruan,- Ratusan warga dari empat desa di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, menggelar aksi unjuk rasa di jalan raya Bangil-Pandaan, Kamis (1/8/2024) pagi.

Mereka menuntut agar perusahaan yang diduga menjadi penyebab pencemaran sungai segera menghentikan aktivitas yang merusak lingkungan.

Aksi yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB ini membuat arus lalu lintas di jalan raya tersebut lumpuh total.

Para demonstran dari 4 desa yakni Desa Bujang, Ngembe, Kenep, dan Sidowayah, menutup jalan raya Bangil- Pandaan dengan membawa berbagai poster dan spanduk untuk menyampaikan tuntutan.

“Kami sudah tidak tahan lagi dengan kondisi sungai yang tercemar. Kami ingin sungai kembali bersih,” ungkap Selamet, salah seorang warga Desa Bujang.

Senada dengan Selamet, Heri Sucahyo, tokoh masyarakat Desa Bujang, juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak perusahaan yang selama ini dinilainya cuci tangan.

Menurutnya, pencemaran sungai telah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat sekitar.

“Kami berharap pihak perusahaan dapat bertanggung jawab atas perbuatannya dan segera melakukan upaya perbaikan. Sungai ini adalah sumber kehidupan kami,” cetus Heri.

Menanggapi aksi tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten, Taufiqul Ghoni berjanji untuk memfasilitasi mediasi antara warga dan pihak perusahaan, yang dijadwalkan berlangsung, Jumat, (2/8/2024).

“Tadi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan menyanggupi untuk melakukan mediasi antara warga dan pihak perusahaan,” bebernya.

BLOKADE: Warga melakukan blokade jalan Bangil-Pandaan sebagai bentuk protes kepada pabrik. (foto: Moh. Rois).

Setelah mendengar janji dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan untuk memfasilitasi mediasi, massa demonstran akhirnya bersedia membubarkan diri.

Dengan tertib, warga membuka kembali akses jalan raya yang sebelumnya sempat ditutup. Harapannya, dalam mediasi besok, ada kesepakatan yang dapat menguntungkan warga. (*)

 

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 140 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia

1 Mei 2025 - 13:33 WIB

Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan

30 April 2025 - 23:37 WIB

Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan

30 April 2025 - 21:11 WIB

Pelajar SMK di Pasuruan Tewas Ditabrak Truk Saat Menuju Sekolah

30 April 2025 - 15:53 WIB

Korban Kecelakaan yang Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang Ditemukan Meninggal Dunia

26 April 2025 - 11:40 WIB

Laka Maut di Jalur Pantura Karanggeger, Pengendara Motor Tewas Diseruduk

26 April 2025 - 04:12 WIB

Fenomena Langka, Ada Telur Berlafaz Allah di Jember

25 April 2025 - 18:49 WIB

Motor Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Korban Belum Ditemukan

25 April 2025 - 17:25 WIB

Hindari Pemotor, Ambulans Bawa Jenazah di Jember Tabrak Pembatas Jalan hingga Terguling

22 April 2025 - 17:54 WIB

Trending di Peristiwa