Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Peristiwa · 1 Agu 2024 15:23 WIB

Protes Pencemaran Sungai, Warga Empat Desa di Pasuruan Tutup Jalan


					PROTES: Warga empat desa di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, turun jalan untuk memprotes pencemaran sungai di lingkungannya. (foto: Moh. Rois). Perbesar

PROTES: Warga empat desa di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, turun jalan untuk memprotes pencemaran sungai di lingkungannya. (foto: Moh. Rois).

Pasuruan,- Ratusan warga dari empat desa di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, menggelar aksi unjuk rasa di jalan raya Bangil-Pandaan, Kamis (1/8/2024) pagi.

Mereka menuntut agar perusahaan yang diduga menjadi penyebab pencemaran sungai segera menghentikan aktivitas yang merusak lingkungan.

Aksi yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB ini membuat arus lalu lintas di jalan raya tersebut lumpuh total.

Para demonstran dari 4 desa yakni Desa Bujang, Ngembe, Kenep, dan Sidowayah, menutup jalan raya Bangil- Pandaan dengan membawa berbagai poster dan spanduk untuk menyampaikan tuntutan.

“Kami sudah tidak tahan lagi dengan kondisi sungai yang tercemar. Kami ingin sungai kembali bersih,” ungkap Selamet, salah seorang warga Desa Bujang.

Senada dengan Selamet, Heri Sucahyo, tokoh masyarakat Desa Bujang, juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak perusahaan yang selama ini dinilainya cuci tangan.

Menurutnya, pencemaran sungai telah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat sekitar.

“Kami berharap pihak perusahaan dapat bertanggung jawab atas perbuatannya dan segera melakukan upaya perbaikan. Sungai ini adalah sumber kehidupan kami,” cetus Heri.

Menanggapi aksi tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten, Taufiqul Ghoni berjanji untuk memfasilitasi mediasi antara warga dan pihak perusahaan, yang dijadwalkan berlangsung, Jumat, (2/8/2024).

“Tadi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan menyanggupi untuk melakukan mediasi antara warga dan pihak perusahaan,” bebernya.

BLOKADE: Warga melakukan blokade jalan Bangil-Pandaan sebagai bentuk protes kepada pabrik. (foto: Moh. Rois).

Setelah mendengar janji dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan untuk memfasilitasi mediasi, massa demonstran akhirnya bersedia membubarkan diri.

Dengan tertib, warga membuka kembali akses jalan raya yang sebelumnya sempat ditutup. Harapannya, dalam mediasi besok, ada kesepakatan yang dapat menguntungkan warga. (*)

 

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 150 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas

16 Juni 2025 - 14:39 WIB

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Renggut Nyawa Ketua PCNU Pamekasan Karena Sopir Tertidur Sesaat

14 Juni 2025 - 15:53 WIB

Innova Zenix Tabrak Truk di Tol Paspro, Ketua PCNU Pamekasan dan Istri Meninggal Dunia

14 Juni 2025 - 11:39 WIB

Jenazah Wanita Tewas Tanpa Busana di Grati Pasuruan Dimakamkan

11 Juni 2025 - 22:28 WIB

Identitas Wanita Tewas di Grati Terungkap, Keluarga Mengaku Sangat Terpukul

11 Juni 2025 - 17:16 WIB

Wanita Ditemukan Tewas Telanjang di Kamar Rumah Warga Grati, Penghuni Rumah Menghilang

10 Juni 2025 - 14:31 WIB

Ada Temuan Ranjau Paku di Lautan Pasir Bromo, Kenai Jip dan Motor

9 Juni 2025 - 18:07 WIB

Korban Kecelakaan Beruntun di Exit Tol Purwodadi Bertambah, Total Tiga Meninggal Dunia

9 Juni 2025 - 15:48 WIB

Kecelakaan Maut di Kejayan, Pengendara Motor Tewas Tertabrak Truk Tangki

8 Juni 2025 - 13:35 WIB

Trending di Peristiwa