Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Pemerintahan · 28 Jul 2024 23:06 WIB

Berbahaya, Pemkab Lumajang Larang Petani Basmi Hama Tikus dengan Setrum Listrik


					Hama Tikus yang kerap merusak tanaman pangan milik petani. (foto ilustrasi). Perbesar

Hama Tikus yang kerap merusak tanaman pangan milik petani. (foto ilustrasi).

Lumajang,- Untuk membasmi hama tikus di area persawahan di wilayahnya, Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni melarang masyarakat menggunakan jebakan tikus dengan setrum listrik.

Pasalnya, banyak di daerah lain yang memasang alat jebakan tikus mengunakan strum listrik, justru kerap memakan korban jiwa manusia.

“Apalagi kalau malam hari, masyarakat yang mau lewat kan tidak bisa melihat kalau dikawasan tersebut ada jebakan tikus yang menggunakan strum listrik, tentu membahayakan pengguna jalannya,” kata wanita yang akrab disapa Yuyun itu, Minggu (28/7/24).

Sebagai upaya pengganti, Pemkab Lumajang memberikan bantuan berupa rumah burung hantu. Sebab burung hantu dinilai efektif untuk membasmi hama tikus.

“Dalam satu malam burung hantu itu dapat memangsa hingga 15 ekor tikus,” papar dia.

Selain itu, Pemkab Lumajang juga memberikan bantuan obat rodentisida. Namun, memang cara kedua ini kurang efektif karena sebagian tikus sudah dapat membedakan antara makanan dan racun.

“Kalau tikus tidak memakan racun ini tentu tidak akan mati. Rodentisida belum dapat membunuh dalam jumlah banyak,” terangnya.

Ia menjelaskan, upaya pembasmian hama tikus yang paling efektif adalah dengan gropyokan. Sekali gropyok, maka populasi tikus dalam jumlah besar akan musnah.

Namun, karena tidak pernah ada gropyokan massal, maka pembasmiannya pun belum efektif. Bahkan kebanyakan petani lebih memilih cara yang sangat instan, yakni dengan memasang jebakan tikus dengan menggunakan aliran setrum listrik.

“Ini akan menjadi tugas kami untuk memberikan edukasi kepada petani tentang pengendalian hama secara jangka panjang. Saya harap, petani padi dan jagung di Lumajang tidak menggunakan aliran setrum listrik untuk membasmi hama,” pungkasnya. (*)

 

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 97 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan