Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Pemerintahan · 28 Jul 2024 23:06 WIB

Berbahaya, Pemkab Lumajang Larang Petani Basmi Hama Tikus dengan Setrum Listrik


					Hama Tikus yang kerap merusak tanaman pangan milik petani. (foto ilustrasi). Perbesar

Hama Tikus yang kerap merusak tanaman pangan milik petani. (foto ilustrasi).

Lumajang,- Untuk membasmi hama tikus di area persawahan di wilayahnya, Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni melarang masyarakat menggunakan jebakan tikus dengan setrum listrik.

Pasalnya, banyak di daerah lain yang memasang alat jebakan tikus mengunakan strum listrik, justru kerap memakan korban jiwa manusia.

“Apalagi kalau malam hari, masyarakat yang mau lewat kan tidak bisa melihat kalau dikawasan tersebut ada jebakan tikus yang menggunakan strum listrik, tentu membahayakan pengguna jalannya,” kata wanita yang akrab disapa Yuyun itu, Minggu (28/7/24).

Sebagai upaya pengganti, Pemkab Lumajang memberikan bantuan berupa rumah burung hantu. Sebab burung hantu dinilai efektif untuk membasmi hama tikus.

“Dalam satu malam burung hantu itu dapat memangsa hingga 15 ekor tikus,” papar dia.

Selain itu, Pemkab Lumajang juga memberikan bantuan obat rodentisida. Namun, memang cara kedua ini kurang efektif karena sebagian tikus sudah dapat membedakan antara makanan dan racun.

“Kalau tikus tidak memakan racun ini tentu tidak akan mati. Rodentisida belum dapat membunuh dalam jumlah banyak,” terangnya.

Ia menjelaskan, upaya pembasmian hama tikus yang paling efektif adalah dengan gropyokan. Sekali gropyok, maka populasi tikus dalam jumlah besar akan musnah.

Namun, karena tidak pernah ada gropyokan massal, maka pembasmiannya pun belum efektif. Bahkan kebanyakan petani lebih memilih cara yang sangat instan, yakni dengan memasang jebakan tikus dengan menggunakan aliran setrum listrik.

“Ini akan menjadi tugas kami untuk memberikan edukasi kepada petani tentang pengendalian hama secara jangka panjang. Saya harap, petani padi dan jagung di Lumajang tidak menggunakan aliran setrum listrik untuk membasmi hama,” pungkasnya. (*)

 

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 86 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya

17 Juni 2025 - 22:43 WIB

Survei The Republic Institute, Tingkat Kepuasan Terhadap Bupati dan Wakil Bupati Jember Capai 82,8 Persen

17 Juni 2025 - 16:48 WIB

Jelang Terima SK PPPK, Guru di Lumajang Meninggal Dunia

17 Juni 2025 - 16:11 WIB

Absensi Siperlu Lumajang Dicurigai, Bupati: Deteksi Mata dan Ekspresi Wajah Harus Dioptimalkan

17 Juni 2025 - 15:08 WIB

Bertemu Wali Kota, FKUB Kota Probolinggo Ajukan Perluasan Lahan TPU bagi Non Muslim

17 Juni 2025 - 14:36 WIB

Selokambang Kritis: Potensi Besar, Pengelolaan Masih Minim

17 Juni 2025 - 14:14 WIB

Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen

16 Juni 2025 - 15:37 WIB

Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru

16 Juni 2025 - 14:23 WIB

Kolaborasi Warga – Pemerintah di Candipuro, Perbaiki Tiga Jalan Desa

15 Juni 2025 - 16:44 WIB

Trending di Pemerintahan