Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Pemerintahan · 28 Jul 2024 23:06 WIB

Berbahaya, Pemkab Lumajang Larang Petani Basmi Hama Tikus dengan Setrum Listrik


					Hama Tikus yang kerap merusak tanaman pangan milik petani. (foto ilustrasi). Perbesar

Hama Tikus yang kerap merusak tanaman pangan milik petani. (foto ilustrasi).

Lumajang,- Untuk membasmi hama tikus di area persawahan di wilayahnya, Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni melarang masyarakat menggunakan jebakan tikus dengan setrum listrik.

Pasalnya, banyak di daerah lain yang memasang alat jebakan tikus mengunakan strum listrik, justru kerap memakan korban jiwa manusia.

“Apalagi kalau malam hari, masyarakat yang mau lewat kan tidak bisa melihat kalau dikawasan tersebut ada jebakan tikus yang menggunakan strum listrik, tentu membahayakan pengguna jalannya,” kata wanita yang akrab disapa Yuyun itu, Minggu (28/7/24).

Sebagai upaya pengganti, Pemkab Lumajang memberikan bantuan berupa rumah burung hantu. Sebab burung hantu dinilai efektif untuk membasmi hama tikus.

“Dalam satu malam burung hantu itu dapat memangsa hingga 15 ekor tikus,” papar dia.

Selain itu, Pemkab Lumajang juga memberikan bantuan obat rodentisida. Namun, memang cara kedua ini kurang efektif karena sebagian tikus sudah dapat membedakan antara makanan dan racun.

“Kalau tikus tidak memakan racun ini tentu tidak akan mati. Rodentisida belum dapat membunuh dalam jumlah banyak,” terangnya.

Ia menjelaskan, upaya pembasmian hama tikus yang paling efektif adalah dengan gropyokan. Sekali gropyok, maka populasi tikus dalam jumlah besar akan musnah.

Namun, karena tidak pernah ada gropyokan massal, maka pembasmiannya pun belum efektif. Bahkan kebanyakan petani lebih memilih cara yang sangat instan, yakni dengan memasang jebakan tikus dengan menggunakan aliran setrum listrik.

“Ini akan menjadi tugas kami untuk memberikan edukasi kepada petani tentang pengendalian hama secara jangka panjang. Saya harap, petani padi dan jagung di Lumajang tidak menggunakan aliran setrum listrik untuk membasmi hama,” pungkasnya. (*)

 

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 83 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Trending di Pemerintahan