Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Pemerintahan · 18 Mei 2024 17:43 WIB

Pemkot Probolinggo Keluarkan SE Baru, Atur Penggunaan Bus Pariwisata


					ANTISIPASI KECELAKAAN BUS: Surat Edaran dikeluarkan oleh Pemkot Probolinggo pada 16 Mei 2024 yang mengatur tentang operasional bus pariwisata. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

ANTISIPASI KECELAKAAN BUS: Surat Edaran dikeluarkan oleh Pemkot Probolinggo pada 16 Mei 2024 yang mengatur tentang operasional bus pariwisata. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Kecelakaan bus pariwisata di Subang, Jawa Barat, yang menelan puluhan korban jiwa menjadi perhatian banyaka pihak, tak terkecuali Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Probolinggo.

Untuk mengantisipasi kecelakaan serupa, Pemkot Probolinggo pun berupaya meningkatkan keselamatan angkutan pariwisata, melalui Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan baru-baru ini.

Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Pemkot Probolinggo pada 16 Mei 2024 itu bernomor 500.11.8/522/425.105/2024 terkait Penggunaan Angkutan Pariwisata di Kota Probolinggo.

Dalam SE itu, ada beberapa hal yang ditekankan khususnya pada penggunaan bus pariwisata dalam melakukan perjalanan terutama keluar daerah Kota Probolinggo menggunakan Angkutan Pariwisata seperti bus, minibus dan angkutan penumpang sejenisnya

Disebutkannya dalam SE bahwa penggunaan angkutan umum harus yang dilengkapi dengan izin resmi dan masih berlaku, dan menggunakan kendaraan laik jalan dibuktikan dengan kartu uji berkala yang masih berlaku.

Kemudian mengatur perjalanan wisata secara tertib dan tepat waktu, dan memperhatikan waktu kerja dan istirahat pengemudi (istirahat setiap 4 jam sekali), serta menyediakan sopir cadangan jika perjalanan lebih 8 jam.

“Langkah ini dilakukan karena marak terjadi kecelakaan bus pariwisata. Kita juga mengedukasi dan sosialisasi kepada pengguna jasa angkutan pariwisata, karena masih banyak pengguna yang menggunakan angkutan yang tidak berizin,” ujar Kabid Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Kota Probolinggo, Dahroji.

Hal itu juga dalam rangka peningkatan keselamatan lalu lintas dan dan angkutan jalan utamanya angkutan pariwisata, yang diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan nomor 117 Tahun 2018 tentang penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek.

“Kemudian waktu istirahat pengemudi bus harus istirahat setiap empat jam perjalanan, serta harus ganti sopir jika perjalanan lebih dari delapan jam,” imbuh dia. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 225 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur

18 September 2025 - 19:00 WIB

Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

18 September 2025 - 16:56 WIB

Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar

18 September 2025 - 15:11 WIB

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Trending di Pemerintahan