Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Ekonomi · 30 Apr 2024 09:36 WIB

Harga Bawang Merah Tinggi, Pemkab Probolinggo Curigai Ada Monopoli


					MASIH MAHAL: Aktifitas para pedagang bawang merah di Pasar Bawang Dringu Probolinggo. Harga bawang merah dinilai masih mahal. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

MASIH MAHAL: Aktifitas para pedagang bawang merah di Pasar Bawang Dringu Probolinggo. Harga bawang merah dinilai masih mahal. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Naiknya harga bawang merah di Probolinggo tidak hanya karena faktor petani gagal panen, namun karena permintaan yang tinggi. Untuk itu, Pemkab Probolinggo akan melakukan pengawasan agar tak terjadi monopoli.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Probolinggo, Taufik Alami mengungkapkan, naiknya harga bawang merah di Pasar Bawang Dringu ini dipengaruhi beberapa faktor.

Pertama banyak petani bawang merah gagal panen sehingga stok terbatas. Lalu faktor selanjutnya karena stok terbatas ini.

Alhasil, banyak daerah lain yang membeli bawang merah Probolinggo karena kualitasnya yang bagus. Hal ini diyakini berpengaruh terhadap harga jual.

“Karena hal itulah membuat harga bawang merah di Probolinggo menjadi naik bahkan sempat menyentuh harga Rp 60 ribu per kilonya,” ujar Taufik, Senin (29/4/24).

Naiknya harga bawang merah ini di sisi lain menguntungkan pedagang hingga petani. Namun demikian DKUPP sesuai perintah pimpinan akan melakukan pengawasan termasuk sidak ke pasar-pasar untuk memantau stok.

Terlebih DKUPP juga akan melakukan pengawasan untuk mengantisipasi adanya monopoli dari kelompok ataupun perorangan terhadap bawang merah.

“Secara keseluruhan untuk stok kebutuhan masyarakat, bawang merah di Kabupaten Probolinggo mencukupi, bahkan untuk kebutuhan stok di pasar-pasar tradisional juga mencukupi,” paparnya.

Diketahui sejak beberapa waktu yang lalu harga bawang merah di Pasar Bawang Dringu naik, bahkan hingga mencapai 60 ribu per kilogram untuk bawang merah dengan ukuran super.

Meski beberapa hari terakhir turun, mencapai Rp 45 ribu hingga Rp50 ribu per kilogram. Namun kisaran harga ini masih tergolong tinggi. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 98 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Trending di Ekonomi