Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Ekonomi · 30 Apr 2024 09:36 WIB

Harga Bawang Merah Tinggi, Pemkab Probolinggo Curigai Ada Monopoli


					MASIH MAHAL: Aktifitas para pedagang bawang merah di Pasar Bawang Dringu Probolinggo. Harga bawang merah dinilai masih mahal. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

MASIH MAHAL: Aktifitas para pedagang bawang merah di Pasar Bawang Dringu Probolinggo. Harga bawang merah dinilai masih mahal. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Naiknya harga bawang merah di Probolinggo tidak hanya karena faktor petani gagal panen, namun karena permintaan yang tinggi. Untuk itu, Pemkab Probolinggo akan melakukan pengawasan agar tak terjadi monopoli.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Probolinggo, Taufik Alami mengungkapkan, naiknya harga bawang merah di Pasar Bawang Dringu ini dipengaruhi beberapa faktor.

Pertama banyak petani bawang merah gagal panen sehingga stok terbatas. Lalu faktor selanjutnya karena stok terbatas ini.

Alhasil, banyak daerah lain yang membeli bawang merah Probolinggo karena kualitasnya yang bagus. Hal ini diyakini berpengaruh terhadap harga jual.

“Karena hal itulah membuat harga bawang merah di Probolinggo menjadi naik bahkan sempat menyentuh harga Rp 60 ribu per kilonya,” ujar Taufik, Senin (29/4/24).

Naiknya harga bawang merah ini di sisi lain menguntungkan pedagang hingga petani. Namun demikian DKUPP sesuai perintah pimpinan akan melakukan pengawasan termasuk sidak ke pasar-pasar untuk memantau stok.

Terlebih DKUPP juga akan melakukan pengawasan untuk mengantisipasi adanya monopoli dari kelompok ataupun perorangan terhadap bawang merah.

“Secara keseluruhan untuk stok kebutuhan masyarakat, bawang merah di Kabupaten Probolinggo mencukupi, bahkan untuk kebutuhan stok di pasar-pasar tradisional juga mencukupi,” paparnya.

Diketahui sejak beberapa waktu yang lalu harga bawang merah di Pasar Bawang Dringu naik, bahkan hingga mencapai 60 ribu per kilogram untuk bawang merah dengan ukuran super.

Meski beberapa hari terakhir turun, mencapai Rp 45 ribu hingga Rp50 ribu per kilogram. Namun kisaran harga ini masih tergolong tinggi. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 92 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi