Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Pemerintahan · 27 Mar 2024 15:45 WIB

Puluhan Hektar Sawah Kekeringan saat Musim Hujan, Dewan Geram Pemkab Lumajang Lakukan Pembiaran


					KEKERINGAN: Warga Desa Sentul, Kec. Sumbersuko, Kab. Lumajang, menunjukkan area persawahan yang mengalami kekeringan. (foto: Asmadi). Perbesar

KEKERINGAN: Warga Desa Sentul, Kec. Sumbersuko, Kab. Lumajang, menunjukkan area persawahan yang mengalami kekeringan. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Meski sedang memasuki puncak musim hujan, namun sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang masih dilanda kekeringan. Di Desa Sentul, Kecamatan Sumbersuko, sedikitnya 20 hektare sawah kering kerontang.

Hamparan lahan kosong di Desa Sentul tidak bisa ditanami padi karena tidak adanya air yang mengalir. Bahkan sudah setahun ini pemilik sawah tidak bisa memanfaatkan lahannya untuk menanam padi.

“Apa yang mau ditanam? padi, jagung, atau cabai? airnya tidak mengalir, percuma kalau ditanami. Kalau tetap memaksa, paling lama satu minggu sudah mati tanamannya,” terang salah seorang pemilik sawah, Suki saat ditemui, Rabu (27/3/2024).

Sebelumnya, kata Suki, banyak warga yang beralih menanam cabai untuk menopang ekonomi keluarga dengan target bisa panen menjelang lebaran. Namun, jangankan panen, cabai sudah mati hanya dalam waktu enam hari sejak ditanam.

“Bulan lalu ada yang menanam cabai rawit, harapannya bisa panen menjelang lebaran. Tidak sampek seminggu, bibit cabai yang baru ditanam mati,” jelas Suki.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lumajang, Bukasan mengatakan, melihat iklim saat ini yang sudah memasuki puncak musim hujan, sawah-sawah itu seharusnya bisa teraliri air sungai.

“Saat ini musim hujan dan lahan tersebut masih belum teraliri air. Saya pikir harus ada irigasi yang jelas, aliaran air yang jelas, harusnya ini ada solusi dari dinas yang terkait,” kecam Bukasan.

“Kita tidak bisa membiarkan lahan dengan luasan 20 hektare kekeringan, padahal seharusnya bisa teraliri air,” tambahnya.

Pemkab Lumajang, menurut Bukasan, harus mencari langkah strategis yang bisa membantu para petani, khususnya di Desa Sentul. Pemerintah daerah, tidak boleh melakukan pembiaran tanpa solusi.

“Kalau sampai hari ini, lahan seluas 20 hektare itu belun dialiri air, bisa dikatakan pembiaran, ya memang dibiarkan. Eman loh, Kabupaten Lumajang menjadi salah satu penopang ketahanan pangan di Jatim. Harusnya ada langkah strategis yang dilakukan Pemkab Lumajang,” cetusnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 52 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Pemkab Lumajang Berupaya Tingkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintah Desa

27 April 2025 - 16:38 WIB

Hudri Nakhodai FKUB Kota Probolinggo, Janji Rawat Harmoni

25 April 2025 - 21:21 WIB

Trending di Pemerintahan