Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Religi & Pesantren · 1 Mar 2024 18:35 WIB

MUI Bongkar Bangunan Diklaim Petilasan Syekh Maulana Ishaq di Krucil


					BONGKAR: Sejumlah Pengikut Gus Abdul Qodir membongkar sebuab lokasi yang diyakini petilasan Syekh Maulana Ishaq. (foto: Ali Ya'lu). Perbesar

BONGKAR: Sejumlah Pengikut Gus Abdul Qodir membongkar sebuab lokasi yang diyakini petilasan Syekh Maulana Ishaq. (foto: Ali Ya'lu).

Probolinggo,- Sebuah makam di Desa Kalianan, Kecamatan Krucil yang diyakini oleh Gus Abdul Qodir dan jamaahnya sebagai petilasan Syekh Maulana Ishaq akhirnya dibongkar pada Kamis (29/2/2024). Pembongkaran dilakukan oleh jamaah Gus Abdul Qodir.

“Jemaahnya sendiri yang membongkar, termasuk alat-alatnya mereka bawa sendiri,” kata Sekretaris MUI Kecamatan Krucil, Mahfud Suhairi Luthfi, Kamis (29/2/2024).

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Umum MUI Kabupaten Probolinggo, H Yasin mengatakan, pembongkaran tersebut memang sudah dijadwalkan. Pihaknya memang meminta kepada Gus Abdul Qodir untuk melakukan pembongkaran. Sebab, lokasi tersebut memang bukanlah petilasan Syekh Maulana Ishaq.

Ia menjelaskan, saat pertama mendapatkan kabar tentang adanya petilasan Syekh Maulana Ishaq di daerah Krucil, pihaknga langsung menelusuri pencetusnya. Sebab, tidak ada warga setempat yang meyakini lokasi tersebut sebagai petilasan.

“Orang Bago, Kecamatan Besuk, Gus Qodir itu. Termasuk yang mengadakan kegiatan keagamaan di lokasi tersebut ya Gus Qodir dan pengikutnya yang dari Besuk itu, tidak ada kalau warga Kalianan atau Krucil,” ujarnya.

Saat pertama dimintai klarifikasi, ia menyebut bahwa Gus Qodir meyakini lokasi tersebut sebagai petilasan Syekh Maulana Ishaq tidak terlepas dari mimpi yang dialamimya.

Dari mimpi itu, Gus Qodir dan pengikutnya kemudian beberapa kali menggelar acara keagamaan di lokasi tersebut.

“Ngakunya dari mimpi, kemudian ingin dikembangkan menjadi wisata religi agar bisa mendongkrak ekonomi,” ucapnya.

Taufik pun berharap, masyarakat tidak mudah untuk meyakini suatu tempat sebagai sebuah petilasan. Terlebih, petilasan itu baru ditemukan akhir-akhir ini.

“Kalau memang petilasan, pasti kami akui sebagai petilasan. Kalau bukan petilasan, ya jangan disebut dan dijadikan petilasan,” ujarnya. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 95 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember

16 September 2025 - 17:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak

13 September 2025 - 08:48 WIB

Belasan Tahun Berlatih Tilawah, Istiqamah dan Doa Guru Jadi Bekal Herman di Panggung MTQ Jawa Timur 2025

13 September 2025 - 07:29 WIB

Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025

12 September 2025 - 19:11 WIB

Jelang Konfercab NU Kraksaan, Desakan Reformasi Pengurus Terjerat Pusaran Korupsi Bermunculan

12 September 2025 - 16:58 WIB

Mengenal Gus Hafid dari Ponpes Nurul Qodim, Kiai Muda Sejuta Potensi Harapan Nahdliyin

11 September 2025 - 19:44 WIB

Trending di Religi & Pesantren