Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Ekonomi · 1 Mar 2024 18:13 WIB

Ironis! Harga Beras di Lumajang Mahal, Gabah Murah


					RESAH: Seorang petani tengah mengecek tanaman padi di sawahnya. (foto: Asmadi). Perbesar

RESAH: Seorang petani tengah mengecek tanaman padi di sawahnya. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Harga beras di sejumlah Pasar Tradisional di Kabupaten Lumajang semakin mahal sejak 2 pekan terakhir. Bukan hanya jenis beras premium, tetapi beras medium juga mengalami lonjakan harga.

Kabid Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Arif Budiman mengatakan, harga beras medium di Pasar Baru Lumajang mencapai Rp16 ribu per kilogramnya.

“Beras-beras yang beredar di pasaran Lumajang bukan berasal dari produk pertanian warga lokal Lumajang,” kata Arif, Jumat (1/3/2024).

Beras dari petani lokal, sambungnya, dikirim ke luar kota seperti Jember, Banyuwangi, Probolinggo, hingga Bali. Akibatnya, untuk memenuhi kebutuhan beras sendiri, banyak masyarakat yang membeli beras dari luar Lumajang.

“Masalahnya beras yang disini (Lumajang, red) dikirim ke luar, jadi yang ada di pasaran bukan beras kita,” jelas Arif.

Ironisnya, harga beras yang mahal justru berbanding terbalik dengan harga gabah di Lumajang, yang justru murah. Harga gabah kering yang sebelumnya Rp8 ribu/kg, kini hanya Rp 6,8 ribu/kg.

“Harga gabah kering panen saat ini mulai turun, kalau tidak salah sekarang harganya Rp6.800-an, sebelumnya bisa sampai Rp 8.000 per kilogramnya,” tambahnya.

Selain mahalnya harga beras dan murahnya harga gabah, DKPP Lumajang juga dipusingkan dengan jumlah lahan pertanian di Lumajang yang terus menyusut.

Tercatat, ada 3.000 hektare lahan pertanian di luar Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Lumajang yang jumlahnya 32.000 hektare.

“Lahan pertanian kita juga terus menyusut, banyak jadi perumahan dan bangunan sehingga produksi kita juga menurun dari tahun ke tahun,” pungkas dia. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 86 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris

17 Juni 2025 - 22:59 WIB

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Trending di Ekonomi