Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Politik · 15 Feb 2024 15:49 WIB

Waspada! 5 Kecamatan di Lumajang Berpotensi Terdampak Tsunami


					RAWAN BENCANA: Salah satu pantai di kawasan selatan Lumajang yang berpotensi terdampak tsunami. (foto: Asmadi). Perbesar

RAWAN BENCANA: Salah satu pantai di kawasan selatan Lumajang yang berpotensi terdampak tsunami. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang meminta masyarakat agar tetap waspada potensi terjadinya bencana akibat cuaca ekstim. Apalagi saat ini wilayah Lumajang memasuki musim hujan.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo menyampaikan, ada 5 kecamatan di kota pisang yang masuk dalam zona merah kawasan rawan bencana.

“Lima kecamatan yang dimaksud yakni Kecamatan Tempursari, Pasirian, Tempeh, Kunir, dan Yosowilangun. Sejauh 70 kilometer dari pesisir pantai dari masing-masing kecamatan menjadi zona merah yang harus di waspadai,” kata Wawan, Kamis (15/2/24).

Namun yang lebih mengkhawatirkan, imbuh Wawan, Kabupaten Lumajang berpotensi diterjang bencana tsunami. Namun, bencana tersebut sulit diprediksi waktu terjadinya sehingga masyarakat di 5 kecamatan tersebut diminta senantiasa waspada.

“Meski sulit diprediksi, tentu sewaktu-waktu bencana itu bisa saja terjadi pada zona merah tersebut. Meski hingga kini potensi itu belum terjadi, namun titik rawan itu masih dikategorikan menjadi wilayah zona merah,” papar dia.

“Oleh karenanya, kewaspadaan masyarakat dan upaya mitigasi menjadi upaya yang terus dipersiapkan,” tambahnya.

Dijelaskan Wawan, mitigasi bencana menjadi langkah yang sudah diambil sejak awal mula BPBD Lumajang berdiri pada 2012 silam. Pemetaan wilayah rawan bencana juga sudah ditetapkan kala itu juga.

“Pencegahan dan kesiapsiagaan sangat penting dilakukan, caranya dengan menguatkan kapasitas masyarakat. Membangun desa tangguh bencana (Destana), simulasi dan gladi menjadi langkah yang kami ditanamkan,” jelasnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 136 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pilkades Serentak di Pasuruan Terancam Ditunda, 17 Desa Gagal Gelar Pemilihan Tahun Ini

14 Juni 2025 - 15:35 WIB

Tingkat Partisipasi Tinggi, KPU Kota Probolinggo Terbitkan 2 Buku Riset Pilkada

29 April 2025 - 20:14 WIB

KPU Probolinggo Belum Kembalikan Silpa Hibah Pilkada Serentak 2024, Nilainya Miliaran

24 Februari 2025 - 20:10 WIB

KPU Tetapkan Amin-Ina sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo Terpilih

6 Februari 2025 - 20:56 WIB

Anggaran Pilkada Tersisa Rp 10 Miliar, KPU Kabupaten Probolinggo Janji Kembalikan

27 Januari 2025 - 16:40 WIB

Anggaran Pilkada Tersisa Rp 10 Miliar, DPRD Desak KPU Kab. Probolinggo Segera Kembalikan

27 Januari 2025 - 10:32 WIB

Rakor di Banyuwangi Diwarnai Musik DJ, KPU Kab. Probolinggo Beri Penjelasan Begini

21 Januari 2025 - 18:31 WIB

Cap Jempol Darah Tandai Dukungan PDI Perjuangan Kota Probolinggo untuk Megawati

19 Januari 2025 - 18:33 WIB

Paslon Thoriqul Haq – Lucita Izza Rafika Tak Hadiri Rapat Pleno Terbuka Penetapan Bupati Lumajang

10 Januari 2025 - 06:27 WIB

Trending di Politik