Menu

Mode Gelap
Selain Mobil, Kades Karangpandan Juga Gadaikan Tossa Bantuan Pemkab Pasuruan Bupati Lumajang Akan Jadikan Lumajang Sebagai Kota Pisang Kembali Di Senduro Lumajang, 200 KK Dapat Air Bersih dan 95 Rumah Direhab Sepasang Sepatu dari Bupati, Sentuhan Kasih di Sekolah Lereng Semeru Bupati Lumajang Soroti Warga Kaya yang Terima Bansos, Segera Koreksi! Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

Ekonomi · 25 Jan 2024 17:56 WIB

Atasi Deflasi, ini Strategi Pemkab Lumajang Genjot Pertumbuhan Ekonomi


					PUSAT  PEREKONOMIAN: Pasar tradisional menjadi salah satu pusat penggerak perekonomian di Kabupaten Lumajang. (foto: Asmadi). Perbesar

PUSAT PEREKONOMIAN: Pasar tradisional menjadi salah satu pusat penggerak perekonomian di Kabupaten Lumajang. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Kabupaten Lumajang disebut sedang tidak baik-baik saja. Pasalnya, roda perekonomian di kota pisang itu tak menunjukan tanda-tanda peningkatan ditengah jeratan deflasi.

Deflasi adalah penurunan nilai barang dan jasa akibat minimnya perputaran uang di pasaran. Deflasi mengakibatkan pertumbuhan ekonomi melambat, bahkan tak jarang jalan ditempat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Kabupaten Lumajang mencapai -0,54. Adapun capaian pertumbuhan ekonomi yang aman atau inflasi berada pada kisaran angka 2,5 sampai 1 persen.

“Kita sekarang mengalami deflasi. Angkanya mencapai (-0,54), maka saat ini kita harus carikan cara agar deflasi tidak terus berlanjut,” kata Pj Bupati Indah Wahyuni, Kamis (25/1/24).

Dilain sisi, deflasi ini juga memiliki dampak ganda, yang menguntungkan konsumen sering harga yang terjangkau. Sebaliknya produsen, tak terkecuali petani, justru bakal dirugikan.

Untuk menangani deflasi, Pemkab Lumajang menurut Yuyun, sapaan Indah Wahyuni, harus menyusun strategi kreatif demi menjaga ketersediaan bahan pokok agar tetap stabil.

Bila perlu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) harus terus melakukan pemantauan Indek Perkembangan Harga (IPH) yang disediakan oleh BPS.

“Upaya dan kebijakan yang kita lakukan berbasis data. Sehingga kami akan terus memantau dan berkoordinasi untuk menjaga kestabilan ekonomi di Kabupaten Lumajang,” Yuyun menjelaskan.

Langkah-langkah ini dilakukan, sambung Yuyun, guna memastikan keseimbangan yang adil antara konsumen dan produsen.

“Terlebih mengamankan kesejahteraan petani, dan menjaga stabilitas ekonomi di tingkat lokal,” pungkas dia. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kekeringan, Petani Tunjungrejo Lumajang Terancam Gagal Panen

5 Agustus 2025 - 10:59 WIB

Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06

3 Agustus 2025 - 10:11 WIB

Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

3 Agustus 2025 - 09:39 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Trending di Ekonomi