Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Ekonomi · 14 Nov 2023 19:48 WIB

Harga Gula dan Telur di Pasuruan Melambung, Perajin Kue Limbung


					LIMBUNG: Harga telur dan gula pasir yang naik membuat perajin kue di Kota Pasuruan limbung. (foto: Moh. Rois). Perbesar

LIMBUNG: Harga telur dan gula pasir yang naik membuat perajin kue di Kota Pasuruan limbung. (foto: Moh. Rois).

Pasuruan,- Harga gula dan telur di sejumlah pasar tradisional di Kota Pasuruan mengalami kenaikan. Di Pasar Kebonagung, misalnya, harga gula mencapai Rp16.500 per kilogram, sementara harga telur Rp27.000 per kilogram.

Dampak kenaikan harga komoditas ini sangat dirasakan masyarakat. Terutama pelaku usaha kue yang mengalami penurunan penghasilan akibat kesulitan menaikkan harga jual kue.

Seorang pedagang di Pasar Kebonagung, Wiwik menyampaikan bahwa kenaikan ini sudah terjadi selama dua pekan terakhir. Bulan lalu, harga gula masih Rp13.500 dan harga telur Rp22.000.

Namun, dalam sepekan terakhir, harga dua komonitas ini terus naik. “Dua minggu ini setiap kulakan naik terus. Sekarang harga gula Rp16.000, harga telur Rp27.000,” ungkap Wiwik, Selasa (14/11/23).

Kenaikan harga ini juga dikeluhkan oleh Nurul Anisa, seorang pedagang kue di kompleks pertokoan Pasar Kebonagung.

Anisa mengungkapkan bahwa sejak harga gula dan telur naik, pendapatan yang diperolehnya mengalami penurunan karena ia sulit menaikkan harga jualan kue.

“Saya tidak mungkin langsung menaikkan harga kue. Otomatis, ya untung penjualan berkurang,” ujar Anisa.

Kabid Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kota Pasuruan, Rizki Pramita menyebut kenaikan harga gula disebabkan oleh pengaruh El Nino.

El Nino mengakibatkan negara-negara pengekspor gula membatasi atau hampir tidak melakukan ekspor gula ke Indonesia. Hal itu dilakukan guna memenuhi cadangan pangan d dalam negaranya sendiri.

“Sedangkan naiknya harga telur dari tiga hari lalu,bdisebabkan berkurangnya populasi ayam petelur di beberapa daerah,” jelasnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi