Menu

Mode Gelap
Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan Diduga Jadi Korban Penganiayaan, Pemuda Asal Kudus Tewas di Pandaan Dua Pelaku Pembacokan di Kos Mayangan Kota Probolinggo Ditangkap, Begini Tampangnya

Ekonomi · 14 Nov 2023 19:48 WIB

Harga Gula dan Telur di Pasuruan Melambung, Perajin Kue Limbung


					LIMBUNG: Harga telur dan gula pasir yang naik membuat perajin kue di Kota Pasuruan limbung. (foto: Moh. Rois). Perbesar

LIMBUNG: Harga telur dan gula pasir yang naik membuat perajin kue di Kota Pasuruan limbung. (foto: Moh. Rois).

Pasuruan,- Harga gula dan telur di sejumlah pasar tradisional di Kota Pasuruan mengalami kenaikan. Di Pasar Kebonagung, misalnya, harga gula mencapai Rp16.500 per kilogram, sementara harga telur Rp27.000 per kilogram.

Dampak kenaikan harga komoditas ini sangat dirasakan masyarakat. Terutama pelaku usaha kue yang mengalami penurunan penghasilan akibat kesulitan menaikkan harga jual kue.

Seorang pedagang di Pasar Kebonagung, Wiwik menyampaikan bahwa kenaikan ini sudah terjadi selama dua pekan terakhir. Bulan lalu, harga gula masih Rp13.500 dan harga telur Rp22.000.

Namun, dalam sepekan terakhir, harga dua komonitas ini terus naik. “Dua minggu ini setiap kulakan naik terus. Sekarang harga gula Rp16.000, harga telur Rp27.000,” ungkap Wiwik, Selasa (14/11/23).

Kenaikan harga ini juga dikeluhkan oleh Nurul Anisa, seorang pedagang kue di kompleks pertokoan Pasar Kebonagung.

Anisa mengungkapkan bahwa sejak harga gula dan telur naik, pendapatan yang diperolehnya mengalami penurunan karena ia sulit menaikkan harga jualan kue.

“Saya tidak mungkin langsung menaikkan harga kue. Otomatis, ya untung penjualan berkurang,” ujar Anisa.

Kabid Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kota Pasuruan, Rizki Pramita menyebut kenaikan harga gula disebabkan oleh pengaruh El Nino.

El Nino mengakibatkan negara-negara pengekspor gula membatasi atau hampir tidak melakukan ekspor gula ke Indonesia. Hal itu dilakukan guna memenuhi cadangan pangan d dalam negaranya sendiri.

“Sedangkan naiknya harga telur dari tiga hari lalu,bdisebabkan berkurangnya populasi ayam petelur di beberapa daerah,” jelasnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris

17 Juni 2025 - 22:59 WIB

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Trending di Ekonomi