Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Ekonomi · 14 Nov 2023 19:48 WIB

Harga Gula dan Telur di Pasuruan Melambung, Perajin Kue Limbung


					LIMBUNG: Harga telur dan gula pasir yang naik membuat perajin kue di Kota Pasuruan limbung. (foto: Moh. Rois). Perbesar

LIMBUNG: Harga telur dan gula pasir yang naik membuat perajin kue di Kota Pasuruan limbung. (foto: Moh. Rois).

Pasuruan,- Harga gula dan telur di sejumlah pasar tradisional di Kota Pasuruan mengalami kenaikan. Di Pasar Kebonagung, misalnya, harga gula mencapai Rp16.500 per kilogram, sementara harga telur Rp27.000 per kilogram.

Dampak kenaikan harga komoditas ini sangat dirasakan masyarakat. Terutama pelaku usaha kue yang mengalami penurunan penghasilan akibat kesulitan menaikkan harga jual kue.

Seorang pedagang di Pasar Kebonagung, Wiwik menyampaikan bahwa kenaikan ini sudah terjadi selama dua pekan terakhir. Bulan lalu, harga gula masih Rp13.500 dan harga telur Rp22.000.

Namun, dalam sepekan terakhir, harga dua komonitas ini terus naik. “Dua minggu ini setiap kulakan naik terus. Sekarang harga gula Rp16.000, harga telur Rp27.000,” ungkap Wiwik, Selasa (14/11/23).

Kenaikan harga ini juga dikeluhkan oleh Nurul Anisa, seorang pedagang kue di kompleks pertokoan Pasar Kebonagung.

Anisa mengungkapkan bahwa sejak harga gula dan telur naik, pendapatan yang diperolehnya mengalami penurunan karena ia sulit menaikkan harga jualan kue.

“Saya tidak mungkin langsung menaikkan harga kue. Otomatis, ya untung penjualan berkurang,” ujar Anisa.

Kabid Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kota Pasuruan, Rizki Pramita menyebut kenaikan harga gula disebabkan oleh pengaruh El Nino.

El Nino mengakibatkan negara-negara pengekspor gula membatasi atau hampir tidak melakukan ekspor gula ke Indonesia. Hal itu dilakukan guna memenuhi cadangan pangan d dalam negaranya sendiri.

“Sedangkan naiknya harga telur dari tiga hari lalu,bdisebabkan berkurangnya populasi ayam petelur di beberapa daerah,” jelasnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06

3 Agustus 2025 - 10:11 WIB

Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

3 Agustus 2025 - 09:39 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Trending di Ekonomi