Menu

Mode Gelap
Menjelang Fajar, Maling Gasak Motor di Warung Kopi Giras Pasuruan Kemeriahan Batik In Motion 2025 Kota Probolinggo; Mengangkat Potensi, Kenalkan Batik Kanekrembang Pimpin Karang Taruna Lumajang, Dedi Marta Siap Sinergikan Peran Pemuda Banyak Orangtua Takut Anak Rewel, Capaian Imunisasi Campak di Lumajang Anjlok Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno

Kesehatan · 11 Okt 2023 10:19 WIB

Waspada! 56 Warga Lumajang Digigit Hewan Berpotensi Tularkan Rabies


					WASPADA: Anjing menjadi salah satu hewan dengan tingkat persentase penularan virus rabies mencapai 98 persen. (foto: ilustrasi) Perbesar

WASPADA: Anjing menjadi salah satu hewan dengan tingkat persentase penularan virus rabies mencapai 98 persen. (foto: ilustrasi)

Lumajang,- Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang mencatat, sejak awal tahun hingga akhir September 2023, ada 56 kasus temuan orang digigit hewan, yang berpotensi menularkan penyakit anjing gila atau rabies.

Dari jumlah itu, 20 kasus diantaranya berkat gigitan anjing. Diketahui, anjing menjadi salah satu hewan dengan tingkat persentase penularan virus rabies mencapai 98 persen.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Kabupaten Lumajang, Marshall Trihandono mengatakan, belakangan ini memang penyakit rabies cukup menghebohkan di wilayah Jawa Timur (Jatim).

“Namun, hingga saat ini temuan korban yang terinfeksi virus anjing gila ini belum ada, baik di Lumajang maupun Jatim,” kata Marshall, Rabu (11/10/2023).

Meski begitu, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap infeksi dari penyakit menakutkan tersebut, 56 orang korban gigitan hewan yang sudah ditemukan, menurut Marshall, dapat dikatakan sebagai terduga.

Oleh karenanya, mereka harus menjalani observasi selama 10 sampai 14 hari pasca diketahui. Selain itu, korban harus menjalani vaksin dan perawatan yang intensif.

“Jadi akan dipantau dan korban diberikan vaksin berkala jika kondisi lukanya cukup parah,” ungkap dia.

Marshall menambahkan, 56 orang korban gigitan hewan itu, tidak semuanya perlu divaksin. Sebab penanganan pertama saat tergigit, mengambil peranan penting terhadap seseorang dapat tidaknya terinfeksi penyakit.

“Sehingga, jika merasa tergigit dapat melakukan pertolongan pertama seperti membersihkan luka,” ungkapnya.

Sebagai informasi, pada peringatan hari rabies sedunia, 28 September lalu, DKPP Lumajang sediakan 100 dosis vaksin rabies. Dari jumlah itu, 81 dosis sudah disuntikan, masing-masing untuk satu ekor anjing, satu ekor kera, serta 79 ekor kucing. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 57 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemeriahan Batik In Motion 2025 Kota Probolinggo; Mengangkat Potensi, Kenalkan Batik Kanekrembang

21 September 2025 - 13:50 WIB

Banyak Orangtua Takut Anak Rewel, Capaian Imunisasi Campak di Lumajang Anjlok

21 September 2025 - 13:05 WIB

Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga

20 September 2025 - 19:45 WIB

Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur

20 September 2025 - 16:50 WIB

Cegah Penyakit Sejak Dini, 52 Siswa MI Tarbiyatul Mubtadiin Terima Vaksin MR dan HPV

19 September 2025 - 19:15 WIB

Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan, Bupati Langsung Kunjungi RS

19 September 2025 - 18:53 WIB

Mantab! 5.831 Honorer di Situbondo Diangkat jadi PPPK Paruh Waktu

19 September 2025 - 13:35 WIB

Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur

18 September 2025 - 19:00 WIB

Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

18 September 2025 - 16:56 WIB

Trending di Pemerintahan