Menu

Mode Gelap
Tunarungu di Jember Minta Akses Layanan Publik dan Pekerjaan Layak Naik Motor Bawa Rumput, Warga Lekok Tewas di Jalur Pantura Grati Pemprov Jatim Terbitkan SE Pengibaran Bendera Merah Putih Latihan Upacara HUT RI di Lumajang Nyaris Gagal, Diselamatkan oleh Aksi Tak Terduga Petugas BPBD Gubernur dan TNI Resmi Memulai Rutilahu Jatim dari Probolinggo Kades Akan Evaluasi Karnaval Sound Horeg Pasca Penonton Meninggal

Kesehatan · 10 Agu 2023 16:10 WIB

Puluhan Warga Kabupaten Probolinggo Terjangkit Leptospirosis, Empat Meninggal


					Puluhan Warga Kabupaten Probolinggo Terjangkit Leptospirosis, Empat Meninggal Perbesar

Probolinggo – Virus leptospirosis masih menjadi ancaman di Kabupaten Probolinggo. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo mencatat, sepanjang tahun ini sudah ada 24 kasus dari virus yang menyebar melalui air seni hewan terinfeksi tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica mengatakan, dari 24 kasus tersebut, empat di antaranya meninggal dunia.

“Untuk kasus di bulan ini ada dua, di Gending dan Banyuanyar. Sedangkan yang meninggal ada empat dari 24 kasus,” katanya, Kamis (10/8/2023).

Dokter Dewi menjelaskan, penyebaran virus leptospirosis dapat melalui urine tikus yang terinfeksi bakteri leptospira. Manusia yang berkontak langsung dengan urine tikus tersebut dapat terinfeksi leptospirosis.

“Kontak langsung bisa melalui kulit yang luka, darah. Penularan tidak langsung bisa melalui genangan air, sungai, selokan, ataupun lumpur yang tercemar urine hewan yang sudah terinfeksi,” terangnya.

Ia melanjutkan, untuk warga yang terkena virus leptospirosis biasanya akan mengalami nyeri otot (terutama betis), badan terasa lemah, batuk, ruam kulit, dan mata kuning.

“Jika ada gejala-gejala, baiknya segera memeriksakan diri,” ujarnya.

Ia pun berharap, masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan. Sebab, dengan kondisi lingkungan yang bersih, penyebaran virus tersebut dapat dicegah.

” Perlu ada pengendalian faktor risiko leptospirosis. Perlu adanya penguatan peran serta masyarakat melalui upaya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Red.), itu untuk pencegahannya. Dan lagi, warga yang terjangkit, perlu penanganan perawatan di Rumah sakit,” paparnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publiaher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Dokter Muter: Harapan Baru Warga Terpencil Dusun Bakah Lumajang

3 Juli 2025 - 18:28 WIB

Ancaman di Balik Genangan Air: Leptospirosis Mengintai Warga Lumajang

2 Juli 2025 - 16:04 WIB

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Trending di Kesehatan