Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Peristiwa · 9 Jul 2023 20:48 WIB

Hancur Diterjang Lahar, Jembatan Kali Glidik Lumajang Akan Kembali Dibangun Permanen


					PORAK-PORANDA: Jembatan Kali Glidik di Lumajang yang hancur pasca diterjang banjir lahar. (foto: Asmadi) Perbesar

PORAK-PORANDA: Jembatan Kali Glidik di Lumajang yang hancur pasca diterjang banjir lahar. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Jembatan Kali Glidik yang menjadi akses penghubung Kabupaten Lumajang dan Malang, putus total akibat banjir lahar hujan Gunung Semeru, Jumat (7/7/2023) lalu.

Menanggapi hal itu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali menerjunkan timnya untuk melakukan survei di lokasi jembatan Kali Glidik.

Kepala BBPJN Jawa Timur-Bali, Rakhman Taufik, mengatakan, alternatif penanganan sementara dengan instalasi jembatan bailey kurang memungkinkan untuk mengganti jembatan yang roboh di lokasi itu.

“Menurut survei di lapangan, secara teknis pemasangan jembatan bailey kurang memungkinkan jika dipasang di sekitar jembatan Kali Glidik,” kata Taufik, Minggu (9/7/2023).

Hasil investigasi di lokasi Jembatan Kali Glidik, dua pilar jembatan Kali Glidik hanyut terbawa arus banjir lahar hujan Gunung Semeru.

Dua pilar yang hilang, membuat penopang jembatan jenis bailey menjadi rentan. Sebab, dua pilar yang hilang rencananya akan menjadi kerangka dasar jika jembatan bailey dibangun.

“Karena dua pilar hilang, kekuatan jembatan bailey berkurang sebab tidak ada yang menopang sehingga safety factor-nya turun menjadi kurang dari 25 ton,” jelasnya.

Bahkan, imbuh dia, seumpama pembangunan jembatan bisley itu dikerjakan, kekuatan jembatan tidak akan kokoh. Sebab, jika banjir susulan datang pilar eksisting akan mudah terbawa arus.

Penanganan jembatan Kali Glidik itu pun mulai merambat. Rakhman mengusulkan agar pembangunan jembatan secara permanen di lokasi eksisting.

“Dengan begitu, ya harus membangun jembatan permanen yang lebih panjang dari jembatan eksisting. Beruntungnya lagi, di Bina Marga Citereup (Bogor) ada stok rangka baja yang siap difungsikan,” beber dia.

“Nantinya proses konstruksi jembatan permanen sepanjang 45 meter ini akan berlangsung sekitar empat bulan. Untuk arus lalu lintas dan logistik dilakukan pengalihan arus ke utara lewat Pasuruan dan Probolinggo,” Rakhman menambahkan.

Jembatan Kali Glidik memiliki panjang 38 meter dengan lebar jalan 6,80 meter itu sudah dibangun sejak Tahun 1970 dan sudah berumur 53 tahun. Bangunan atas jembatan ini berupa gelagar baja permanen dan terdiri dari tiga bentang. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 29 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia

1 Mei 2025 - 13:33 WIB

Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan

30 April 2025 - 23:37 WIB

Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan

30 April 2025 - 21:11 WIB

Pelajar SMK di Pasuruan Tewas Ditabrak Truk Saat Menuju Sekolah

30 April 2025 - 15:53 WIB

Korban Kecelakaan yang Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang Ditemukan Meninggal Dunia

26 April 2025 - 11:40 WIB

Laka Maut di Jalur Pantura Karanggeger, Pengendara Motor Tewas Diseruduk

26 April 2025 - 04:12 WIB

Fenomena Langka, Ada Telur Berlafaz Allah di Jember

25 April 2025 - 18:49 WIB

Motor Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Korban Belum Ditemukan

25 April 2025 - 17:25 WIB

Hindari Pemotor, Ambulans Bawa Jenazah di Jember Tabrak Pembatas Jalan hingga Terguling

22 April 2025 - 17:54 WIB

Trending di Peristiwa