Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Peristiwa · 9 Jul 2023 20:48 WIB

Hancur Diterjang Lahar, Jembatan Kali Glidik Lumajang Akan Kembali Dibangun Permanen


					PORAK-PORANDA: Jembatan Kali Glidik di Lumajang yang hancur pasca diterjang banjir lahar. (foto: Asmadi) Perbesar

PORAK-PORANDA: Jembatan Kali Glidik di Lumajang yang hancur pasca diterjang banjir lahar. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Jembatan Kali Glidik yang menjadi akses penghubung Kabupaten Lumajang dan Malang, putus total akibat banjir lahar hujan Gunung Semeru, Jumat (7/7/2023) lalu.

Menanggapi hal itu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali menerjunkan timnya untuk melakukan survei di lokasi jembatan Kali Glidik.

Kepala BBPJN Jawa Timur-Bali, Rakhman Taufik, mengatakan, alternatif penanganan sementara dengan instalasi jembatan bailey kurang memungkinkan untuk mengganti jembatan yang roboh di lokasi itu.

“Menurut survei di lapangan, secara teknis pemasangan jembatan bailey kurang memungkinkan jika dipasang di sekitar jembatan Kali Glidik,” kata Taufik, Minggu (9/7/2023).

Hasil investigasi di lokasi Jembatan Kali Glidik, dua pilar jembatan Kali Glidik hanyut terbawa arus banjir lahar hujan Gunung Semeru.

Dua pilar yang hilang, membuat penopang jembatan jenis bailey menjadi rentan. Sebab, dua pilar yang hilang rencananya akan menjadi kerangka dasar jika jembatan bailey dibangun.

“Karena dua pilar hilang, kekuatan jembatan bailey berkurang sebab tidak ada yang menopang sehingga safety factor-nya turun menjadi kurang dari 25 ton,” jelasnya.

Bahkan, imbuh dia, seumpama pembangunan jembatan bisley itu dikerjakan, kekuatan jembatan tidak akan kokoh. Sebab, jika banjir susulan datang pilar eksisting akan mudah terbawa arus.

Penanganan jembatan Kali Glidik itu pun mulai merambat. Rakhman mengusulkan agar pembangunan jembatan secara permanen di lokasi eksisting.

“Dengan begitu, ya harus membangun jembatan permanen yang lebih panjang dari jembatan eksisting. Beruntungnya lagi, di Bina Marga Citereup (Bogor) ada stok rangka baja yang siap difungsikan,” beber dia.

“Nantinya proses konstruksi jembatan permanen sepanjang 45 meter ini akan berlangsung sekitar empat bulan. Untuk arus lalu lintas dan logistik dilakukan pengalihan arus ke utara lewat Pasuruan dan Probolinggo,” Rakhman menambahkan.

Jembatan Kali Glidik memiliki panjang 38 meter dengan lebar jalan 6,80 meter itu sudah dibangun sejak Tahun 1970 dan sudah berumur 53 tahun. Bangunan atas jembatan ini berupa gelagar baja permanen dan terdiri dari tiga bentang. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

15 September 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Probolinggo Jamin Penanganan Laka Bus di Jalur Bromo Maksimal

15 September 2025 - 11:57 WIB

Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus

14 September 2025 - 23:28 WIB

Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember

14 September 2025 - 22:45 WIB

Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban

14 September 2025 - 22:33 WIB

Polda Jatim Olah TKP Laka Maut Rombongan Nakes di Jalur Bromo, Gunakan 3D Scanner

14 September 2025 - 19:36 WIB

Trending di Peristiwa