Menu

Mode Gelap
Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar

Sosial · 27 Apr 2023 16:07 WIB

Halal Bihalal, Tradisi Khas Indonesia


					Keturunan Ahmad Miona menggelar Halal Bihalal Perbesar

Keturunan Ahmad Miona menggelar Halal Bihalal

Probolinggo – Halal bihalal salah satu tradisi di Indonesia yang dilaksanakan usai bulan Ramadan. Halal bihalal dapat diartikan sebagai kegiatan sesudah bulan Ramadan yang dilakukan dalam suasana Idul Fitri dengan tujuan untuk saling bermaafan dengan sesama muslim.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), halal bihalal adalah hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat oleh sekelompok orang.

Dikutip dari situs NU Online, diyakini istilah halal bihalal dicetuskan oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah pada 1948. Kiai Wahab memperkenalkan istilah halal bihalal pada Presiden Soekarno sebagai bentuk cara silaturahmi antar-pemimpin politik yang pada saat itu masih berkonflik.

Atas saran Kiai Wahab, pada Hari Raya Idul Fitri tahun 1948, Presiden Soekarno mengundang seluruh tokoh politik datang ke Istana Negara untuk menghadiri acara silaturahim yang diberi judul ‘Halal bihalal.’ Dan hingga kini, istilah halal bihalal di Indonesia masih tetap digunakan untuk kegiatan kumpul-kumpul saat momen lebaran.

Dari hal tersebut, halal bihalal dapat dipastikan merupakan suatu kebiasaan khas masyarakat Indonesia. Dan, kegiatan halal bihalal kini sudah menjamur, baik di pedesaan, perkotaan, bahkan perkantoran.

Di Desa Sidodadi, Kecamatan Paiton terdapat keturunan dari Ahmad Miona yang menggelar halal bihalal pada Kamis (27/4/2023). Rumah Aminah (70) yang merupakan anak bungsu dari Ahmad Miona dipilih menjadi lokasi pertemuan.

Sedari pagi, secara bergantian, keturunan dari Ahmad Miona mendatangi lokasi acara yang berada di Dusun Kalianyar desa setempat. Tak hanya berasal dari Sidodadi, Kecamatan Paiton, keluarga Ahmad Miona juga ada yang berasal dari luar kota, Seperti Mojokerto, hingga Banyuwangi.

“Saya ini delapan bersaudara, dan sekarang yang tersisa hanya saya, saudara-saudara saya semuanya sudah meninggal,” kata Aminah.

Dalam kegiatan halal bihalal ini, digelar acara tahlil dan doa bersama untuk almarhum Ahmad Miona. Setelah itu, semua sanak famili saling bersalaman dan saling bermaaf-maafan.
Aminah, juga menyiapkan makanan bagi para keluarga yang sudah datang. Mereka pun makan bersama setelah acara salam-salaman dan maaf-maafan selesai.

Tak berhenti di situ, mereka kemudian berjalan menuju pemakaman umum di desa setempat, tempat Ahmad Miona dimakamkan. Setelah berjalan kurang lebih 300 meter, mereka tiba di lokasi pemakaman, ratusan keturunan dari Bani Miona itu pun mengelilingi makam leluhurnya itu. Mereka khusuk memanjatkan doa.

Safi’in salah satu cucu Ahmad Miona yang kini berdomisili di Muncar, Banyuwangi, mengaku, senang dengan adanya kegiatan rutin halal bihalal tersebut. Pasalnya, dengan kegiatan tersebut, ikatan kekeluargaan bisa terus terjaga dan bisa menjadi ajang silaturrahim akbar.

“Dengan begini, keluarga bisa tetap ketemu, tidak hilang. Jadi terkait jarak, ini bukan menjadi soal buat saya,” paparnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar

2 Agustus 2025 - 08:22 WIB

Pemilik Kafe Magnolia Siap Buka Ruang Komunikasi Soal Lahan Parkir

1 Agustus 2025 - 20:27 WIB

Jalur Piket Nol Makai Sistem Buka-Tutup Untuk Menghindari Kepadatan Lalulintas

31 Juli 2025 - 17:50 WIB

Medan Ekstrem, BPBD Lumajang Distribusikan Bantuan ke Sumberlangsep Pakai Alat Berat Terjang Sungai

31 Juli 2025 - 17:18 WIB

Beredar Video KA Angkut BBM ke Jember, KAI: Itu Hoaks

30 Juli 2025 - 19:50 WIB

Pasokan BBM Bertambah, Antrean SPBU di Jember Berangsur Normal

30 Juli 2025 - 19:30 WIB

Penerima PKH di Lumajang Tak Lagi Wajib Pasang Tulisan ‘Keluarga Miskin’

30 Juli 2025 - 18:28 WIB

Warga Jember Beli BBM Hingga 250 Liter di Lumajang, Sebagian Dijual Kembali

30 Juli 2025 - 11:48 WIB

Harga BBM Eceran di Lumajang Tembus Rp35 Ribu per Botol

30 Juli 2025 - 11:14 WIB

Trending di Sosial