Menu

Mode Gelap
Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

Ekonomi · 3 Apr 2023 18:39 WIB

Harga Kedelai Turun, Namun Belum Memuaskan Perajin Tempe


					BELUM STABIL: Harga tempe belum memuaskan perajin tempe karena masih diatas Rp10 ribu/kg. (foto: Ainul Jannah) Perbesar

BELUM STABIL: Harga tempe belum memuaskan perajin tempe karena masih diatas Rp10 ribu/kg. (foto: Ainul Jannah)

Probolinggo,- Harga kedelai di pasaran akhirnya turun. Sebelumnya para pelaku usaha tempe dan tahu di Kabupaten Probolinggo kelimpungan lantaran harga kedelai meroket.

Diketahui, beberapa hari lalu harga kedelai mencapai Rp14,5 ribu per kilogram (Kg). Kisaran harga tersebut dinilai sangat tinggi karena sebelumnya hanya Rp7 ribu/kg.

“Naiknya berangsur, jadi dulu itu Rp7 ribu kemudian naik lagi, naik lagi sampai Rp14,5 ribu itu,” kata Thoif, salah satu pedagang tempe di pasar Semampir Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Senin (3/4/23).

Saat ini, lanjut Thoif, harga kedelai sudah turun seharga Rp11,5 ribu/kg. Namun kisaran harga ini belum membuat pedagang puas.

“Ya berharap agar terus turun agar para perajin tempe dan tahu tetap makmur seperti pengusaha lainnya,” curhat dia.

Dalam sehari, ia membutuhkan sekitar 150 kg kedelai untuk bahan produksi tahu dan tempe. Jika harga kedelai masih diatas Rp10 ribu/kg, usahanya tak banyak memberikan untung.

“Sebanyak itu, pas harganya mahal, saya yang tekor. Belum masih biaya operasionalnya, bayar temen-temen pekerja yang bantuin saya dan kebutuhan lainnya,” pungkasnya. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi