Menu

Mode Gelap
Upaya Pencurian Motor di Pasuruan Gagal, Pelaku Terluka Akibat Bondet Meledak Perjuangan Ahmad Musaddad, Qari Tunanetra Asal Jember yang Tampil Memukau di MTQ XXXI Jatim Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember

Budaya · 21 Mar 2023 22:36 WIB

Hadiri Tawur Kesanga di Tosari Pasuruan, Wagub Jatim Mengaku Terpukau


					Hadiri Tawur Kesanga di Tosari Pasuruan, Wagub Jatim Mengaku Terpukau Perbesar

Hadiri Tawur Kesanga di Tosari Pasuruan, Wagub Jatim Mengaku Terpukau

Pasuruan,- Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, mengaku kagum dengan kreatifitas warga Hindu Tengger dalam mengkreasikan ogoh-ogoh, yang dibuat menyambut Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saja 1945.

Hal itu diungkapkan Emil saat menghadiri acara pawai ogoh-ogoh, di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Selasa (21/3/2023) sore. Menurutnya, ritual dan budaya masyarakat Tengger bisa jadi aset festival Jawa Timur.

“Saya melihat disisi lain bagaimana ini merupakan aset yang luar biasa. Tadi ada ogoh-ogoh yang bisa bergerak, ini sangat luar biasa. Dengan keterbatasan, pemuda di Kecamatan Tosari bisa membuat itu,” kata Emil.

Emil membayangkan, jika ada festival lain yang bisa menjadi aset budaya di Kecamatan Tosari. Emil menyebut, kawasan lereng Gunung Bromo itu memiliki dua kelebihan, yakni ragam budaya dan keindahan alamnya.

“Harapan saya nanti, wisatawan bukan hanya menikmati Gunung Bromo tetapi juga menikmati suasana disini,” harap deputi Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa ini.

Diketahui, 8 desa di wilayah Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, menggelar tawur agung kesanga atau pawai ogoh-ogoh, dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi.

Sedikitnya, 40 ogoh-ogoh dengan miniatur menyeramkan dibuat warga kemudian dikumpulkan di halaman kantor kecamatan untuk mengikuti ritual. Setelahnya, ogoh-ogoh dibawa pulang ke desa masing-masing untuk dibakar. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan

5 September 2025 - 10:53 WIB

Padepokan Fashion Carnaval Probolinggo, Kuatkan Identitas Kebudayaan Indonesia

31 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

24 Agustus 2025 - 08:33 WIB

15 Ribu Peserta Semarakkan Tajemtra 2025, Termasuk WNA China

24 Agustus 2025 - 02:02 WIB

Tajemtra 2025 Siap Digelar, 15.171 Peserta Terdaftar

22 Agustus 2025 - 19:22 WIB

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Trending di Budaya