Menu

Mode Gelap
Diduga Ayan Kambuh Saat Berkendara, Pemotor di Pasuruan Tewas Tabrak Rumah Survei The Republic Institute, Tingkat Kepuasan Terhadap Bupati dan Wakil Bupati Jember Capai 82,8 Persen Tersangka Pembunuhan Wanita di Pasuruan Ngaku Kenal Korban Sejak 4 Tahun Lalu Jelang Terima SK PPPK, Guru di Lumajang Meninggal Dunia Absensi Siperlu Lumajang Dicurigai, Bupati: Deteksi Mata dan Ekspresi Wajah Harus Dioptimalkan Bertemu Wali Kota, FKUB Kota Probolinggo Ajukan Perluasan Lahan TPU bagi Non Muslim

Ekonomi · 23 Feb 2023 17:40 WIB

Penuhi Kebutuhan Warga, DKUP Gelontor Migor ‘Minyakita’


					Salah satu pedagang pasar baru terima 5 dos Minyakita Perbesar

Salah satu pedagang pasar baru terima 5 dos Minyakita

Probolinggo – Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUP) Kota Probolinggo bersama Dikoperindag Provinsi Jawa Timur menggelar operasi pasar (OP) minyak goreng (migor), Kamis pagi (23/02/2023). Dengan OP migor ini, selain kebutuhan warga terpenuhi, angka inflasi dapat kembali normal.

OP migor ini digelar di Pasar Baru, di mana DKUP menjual total 60 karton dengan satu karton berisi 12 botol migor merek Minyakita dengan kemasan satu liter.

Pada OO perdana ini, total ada 12 pedagang di Pasar Baru yang sudah memesan. Masing-masing pedagang maksimal dapat membeli lima dos Minyakita.

“Hari ini operasi pasar minyak goreng murah mulai kami gelar, di mana ada tiga pasar yakni, Pasar Baru, Pasar Wonoasih, dan Pasar Kronong yang ditunjuk oleh Provinsi Jatim untuk penjualan minyak goreng merek Minyakita,” ujar Kabid Perdagangan DKUP Kota Probolinggo, Erwan Kiswandoko.

Untuk sebotol Minyakita ukuran satu liter dijual dengan harga Rp12.600. Nantinya pedagang menjual migor tersebut maksimal dengan harga Rp14.000 per liter atau per botol sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

Jika ada pedagang yang menjual di atas HET, maka tugas dari pengawas pasar yang akan memberi teguran kepada pedagang tersebut.

OP ini akan berlangsung selama satu bulan. Setiap pasar dijatah 240 dos minyak, dengan setiap minggu ada 60 dos yang dijual ke pedagang di setiap pasar.

“Dengan pasokan minyak goreng Minyakita ini, angka inflasi Kota Probolinggo dapat kembali normal karena sebelumnya minyak goreng ini salah satu penyumbang angka inflasi,” imbuh Erwan.

Sementara, salah satu pedagang pasar, Yuliati mengatakan, sejak beberapa waktu yang lalu permintaan masyarakat akan minyak goreng kemasan tinggi. Sehingga dengan adanya minyak goreng ini, dapat memenuhi permintaan tersebut.

“Karena permintaan tinggi, saya prediksi Minyakita yang nantinya saya jual sesuai HET Rp14.000 akan habis tiga hingga empat hari ke depan, sehingga jika diperbolehkan, saya mau membeli agak banyak,” ujarnya. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Pedagang Hewan Qurban Musiman Mulai Bertebaran di Kota Probolinggo

23 Mei 2025 - 18:07 WIB

Trending di Ekonomi