Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Peristiwa · 30 Jan 2023 14:47 WIB

Agar Bisa Sekolah, Siswa di Lumajang Terobos Aliran Lahar Semeru


					TEROBOS: Sejumlah siswa terpaksa menerobos aliran lahar hujan agar bisa bersekolah. (foto: Asmadi) Perbesar

TEROBOS: Sejumlah siswa terpaksa menerobos aliran lahar hujan agar bisa bersekolah. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Banjir lahar hujan Gunung Semeru yang terjadi Minggu (29/1/2023) sore, membuat warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang terisolasi.

Akibatnya, sejumlah siswa terpaksa menerobos aliran sungai Regoyo untuk menuju sekolah maupun sepulangnya. Seperti yang terlihat pada Senin (30/1/2023) pagi.

Sejumlah siswa nekat menerobos arus sungai yang alirannya deras untuk menuju sekolah. Sebagian siswa justru harus digendong oleh orang tuanya.

Hal itu dilakukan demi keselamatan siswa saat menyeberangi aliran sungai bekas banjir lahar. Para orang tua dan siswa harus berjuang dengan menyeberangi sungai lahar tanpa alas kaki.

Siswa menenteng sepatu sekolah agar tidak basah dan rusak demi menerobos jalur lahar. Kondisi ini akan terus berlangsung jika banjir lahar masih menerjang kawasan itu.

Salah seorang siswa, Cindy mengaku terpaksa harus menyeberangi jalur lahar lantaran tak ada jalan lain untuk menuju sekolah.

“Jembatannya rusak jadi harus menyeberang sungai. Tiap hari kalau berangkat sekolah ya seperti ini kalau ada banjir,” kata Cindy, Senin (30/1/23).

Sejatinya, Cindy was-was saat menerobos aliran lahar. Namun, rasa itu harus ia lawan lantaran tak ada pilihan lain agar ia tetap sekolah. “Sebenarnya takut tapi tidak ada jalan lagi,” akunya.

Kepala SDN Jugosari 03, Yulianti mengatakan, banjir lahar hujan kali ini berdampak tingkat kehadiran siswa. Sebab, dari puluhan siswa yang berasal dari Dusun Sumberlangsep, hanya sebagian yang masuk sekolah.

“Dari Sumberlangsep ada 38 siswa. Berkurang lebih dari separuh tidak masuk karena banjir kemarin cukup besar,” ujar dia.

Pihak sekolah, sambungnya, mentoleransi sebagian siswa yang absen lantaran situsasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk tetap masuk sekolah.

Sebagai antisipasi, menurut Yulianti, kedepan pihak sekolah akan mengakhiri Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) lebih awal apabila cuaca buruk datang.

“Jika kondisi cuaca kurang bersahabat, kami akan memulangkan anak-anak lebih awal, khawatir nanti mereka terjebak banjir,” pungkasnya. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka

3 Agustus 2025 - 15:31 WIB

Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat

2 Agustus 2025 - 10:33 WIB

Kecelakaan Maut di Tol Gempas, Satu Orang Tewas Seketika

1 Agustus 2025 - 08:28 WIB

Menderita TBC Menahun, Petani Pasuruan Diduga Akhiri Hidup dengan Pisau Dapur

31 Juli 2025 - 19:19 WIB

Longsor Disertai Pohon Tumbang Tutup Total Jalur Lumajang-Malang

31 Juli 2025 - 15:07 WIB

Gudang Nelayan di Mayangan Ludes Terbakar, Sempat Bikin Panik

30 Juli 2025 - 14:00 WIB

Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

29 Juli 2025 - 19:35 WIB

Tanpa Identitas dan Pakaian, Pria Ini Ditemukan Tewas di Pantai Selatan Lumajang

28 Juli 2025 - 20:06 WIB

Warga Pilang Kota Probolinggo Ditemukan Tewas Setelah Berhari-hari Mengurung Diri di Kamar

28 Juli 2025 - 18:40 WIB

Trending di Peristiwa