Menu

Mode Gelap
Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa Buron Dua Bulan, Pengedar Sabu Diciduk di Prigen Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau Innalillahi! HM. Buchori, Eks Wali Kota Probolinggo Dua Periode Meninggal Dunia

Sosial · 6 Mar 2022 18:47 WIB

Dinilai Tak Layak Konsumsi, Warga di Pasuruan Kembalikan Beras Bansos


					Dinilai Tak Layak Konsumsi, Warga di Pasuruan Kembalikan Beras Bansos Perbesar

Pasuruan,- Sejumlah warga di Desa Kebotohan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, mengembalikan puluhan sak beras hasil Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ke rumah kepala desa setempat, Minggu (06/03/2022) pagi.

Salah seorang warga pembali beras, Rahmawati (33) mengatakan, warga terpaksa mengembalikan beras bantuan sosial (bansos) tersebut karena kualitas berasnya jelek. Selain itu, harganya tidak sesuai dengan harga di pasaran.

Menurut Rahmawati, di desa lain bantuan BPNT Rp 200 ribu mendapatkan beras 20 kilogram (kg) dengan kualitas bagus. Sedangkan yang ia dapat, Rp 600 ribu mendapatkan beras 50 kg dan telur 2 kg, namun kualitas berasnya jelek.

“Untuk harga beras merek ini, di Pak Kades harganya Rp 275 ribu, sedangkan di pasaran beras merek ini hanya Rp 215 ribu. Kan jauh berbeda, ini yang kami tidak suka,” kata Rahmawati.

Selain itu, ia mengaku keberatan jika diwajibkan untuk membelanjakan bansor BPNT senilai Rp 600 ribu ke agen-agen yang dipilihkan oleh kepala desanya.

“Ini diwajibkan, kalau tidak dibelikan ke agen yang pilih desa itu, kalau dapat lagi tidak dikasih,” curhatnya.

Rahmawati menjelaskan, pada tahap pertama bantuan yang diberikan kepada warga hanya berupa 2 kg telur horn. Sementara warga di desa lain mendapatkan 4 kg telur jenis sama.

“Menurut saya dapat bantuan Rp 600 ribu itu bebas dibelanjakan dimana saja sesuai kebutuhan, yang penting ada bukti struknya,” jelasnya.

Rahmawati menambahkan, untungnya ia dan warga lainnya tidak dipersulit ketika mengembalikan bantuan beras. Ia juga sudah dapat ganti uang dari kepala desa atas beras yang dikembalikan.

“Iya sudah dapat ganti uang Rp 550 ribu, syaratnya beras masih utuh dan belum dibuka,” ugkap dia.

Hingga saat ini, jelas Rahmawati, total ada 65 sak beras yang dikembalikan oleh warga kepada pemerintah desa setempat.

“Kemarin ada 35 sak beras yang dikembalikan. Kalau hari ini ada sekitar 30 sak,” pungkas Rahmawati.

Sementara itu, Kepala Desa Kebotohan, Muhammad Ziaul Haq mengaku, ia tidak pernah memaksa warganya untuk membeli beras di agen yang dikelola tiap ketua kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Saya hanya mengarahkan kalau mau beli di masing-masing kelompok KPM monggo. Saya niatnya membantu dan memastikan kalau bantuan benar-benar dibelikan sembako bukan yang lain,” elaknya.

Ia juga membantah jika kualitas beras yang disalurkan tidak layak konsumsi. Terkait perbedaan jumlah telur yang didapat warga, ia berdalih jika hal itu disesuaikan dengan harga beras tahap kedua yang lebih murah.

“Itu yang tahap selanjutnya kan harga berasnya lebih murah, jadi biar pas saya tambah telurnya jadi 4 kilogram,” pungkasnya. (*) 

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Innalillahi! HM. Buchori, Eks Wali Kota Probolinggo Dua Periode Meninggal Dunia

15 September 2025 - 15:04 WIB

Terganjal Aturan, Pasien ‘Celebral Palsy’ di Kota Probolinggo Tidak Lagi Menerima Layanan Fisioterapi

13 September 2025 - 20:09 WIB

Aktivitas Paralayang di Kawasan Bromo Viral, TNBTS Tegaskan Dilarang, Hormati Kesucian Adat Tengger

13 September 2025 - 15:18 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Jember: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Hingga 17 September

11 September 2025 - 20:31 WIB

Ada Dugaan Penculikan Anak di Kota Probolinggo, Polisi Minta Warga Tidak Panik

10 September 2025 - 19:57 WIB

Kekeringan Meluas, BPBD Kabupaten Probolinggo Petakan Daerah Rawan Krisis Air Bersih

9 September 2025 - 15:30 WIB

Jalur Gumitir Dibuka Lebih Awal, DPRD Jember Ingatkan Pengguna Jalan Soal Hal ini

2 September 2025 - 20:54 WIB

Kabar Baik! Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Bisa Dilintasi Mulai 4 September 2025

2 September 2025 - 18:45 WIB

Haul KH Abdul Hamid, Emil Dardak Serukan Jaga Persatuan dan Kedamaian

2 September 2025 - 16:35 WIB

Trending di Sosial