Menu

Mode Gelap
Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan

Hukum & Kriminal · 26 Jan 2022 18:48 WIB

Pencurian Marak, Kapolresta: Tak Terkait Pilkades


					Pencurian Marak, Kapolresta: Tak Terkait Pilkades Perbesar

Probolinggo – Aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan pencurian hewan ternak (curwan) di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota (Polresta) akhir-akhir ini marak terjadi. Kapolresta AKBP Wadi Sa’bani menilai, maraknya kasus pencurian bukan fenomena menjelang pemilihan kepala desa (pilkades) seretak di 250 desa di Kabupaten Probolinggo.

“Memang akhir-akhir sering terjadi kasus curanmor dan curwan tetapi tidak terkait pilkades, ini ‘case by case’,” ujar kapolresta saat bertemu wartawan dalam acara “Ngopi Bareng Awakmedia” (Piramida) di mapolresta setempat, Rabu (26/1/2022).

Kapolresta mengaku, sering mendengar obrolan di warung kopi terkait intensitas keamanan dengan suasana menjelang pilkades. “Di warung kopi, ada yang mengatakan, ‘Kalau desa ini ingin aman, harus pilih cakades ini’,” ujarnya.

Memang tidak menutup kemungkinan, terjadi kasus pencurian ada yang bermotif pilkades. “Bagi kami tidak terlalu penting motifnya apa, yang jelas kasus kejahatan harus dicegah dan ditangani,” katanya.

Kasus kriminalitas, kata AKBP Wadi, juga menyesuaiakan perkembangan zaman. Dicontohkan, dulu tidak ada kasus pencemaran nama baik melalui media sosial (medsos) karena medsos belum muncul.

“Maraknya curanmor juga terkait semakin banyaknya warga yang memiliki sepeda motor sebagaii alat transportasi,” katanya.

Bahkan kasus curwan pun sekarang sangat beragam jenisnya. “Ada yang pelaku langsung mencuri di kandang, ada yang menyembelih sapi kemudian dibawa dagingnya, penipuan dengan modus pura-pura membeli sapi, setelah sapi berpindah tangan, pelaku kabur,” ujarnya.

Terkait adanya sebagian warga yang enggan melapor ke polisi saat menjadi korban kejahatan, kapolresta mengatakan, bisa jadi karena ada sebagian masyarakat yang beranggapan demikian. “Mereka beranggapan percuma lapor polisi, sapi yang dicuri tidak akan kembali,” katanya.

Kapolresta mengimbau, warga yang menjadi korban kejahatan melapor ke polisi. Dengan demikian polisi bisa menyelidiki dan mengumpulkan data. Sehingga bila kemudin muncul kasus serupa bisa dipetakan siapa pelakunya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Temuan Ladang Ganja di TNBTS Mencoreng Destinasi Wisata

2 Mei 2025 - 13:26 WIB

Anak di Bawah Umur di Lumajang Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandungnya

1 Mei 2025 - 15:06 WIB

Sebulan, Polres Probolinggo Bongkar 17 Kasus Narkotika dan Okerbaya

30 April 2025 - 19:32 WIB

Perselisihan soal 1 Liter Bensin, Paman dan Keponakan Berujung di PN Lumajang

30 April 2025 - 17:05 WIB

Kakak-adik Maling Motor Spesialis Bobol Rumah Ditangkap Polisi, Beraksi di 21 TKP

30 April 2025 - 16:50 WIB

Terdakwa Ganja Lumajang Divonis 20 Tahun Penjara, Kuasa Hukum Pertanyakan Keadilan

30 April 2025 - 15:21 WIB

Tiga Terdakwa Ganja Divonis 20 Tahun Penjara

30 April 2025 - 09:46 WIB

Kelompok Pemuda Rusak Cafe di Kota Probolinggo, Sejumlah Terduga Pelaku Ditangkap

29 April 2025 - 18:19 WIB

Pemuda Pasuruan Dibekuk, 8,33 Gram Sabu Siap Edar Disita Polisi

29 April 2025 - 17:32 WIB

Trending di Hukum & Kriminal