Menu

Mode Gelap
Ikon ‘I Like Lumajang’ Alun-alun Tak Tersentuh Perbaikan, DLH Beri Alasan Begini Edisi ke-12 Bromo Marathon, Ribuan Pelari Adu Cepat Taklukkan Perbukitan Tengger Alun-alun Lumajang Mulai Bersolek, PKL Tetap Nyaman Berjualan Kebakaran di Wonomerto Probolinggo Ludeskan Kandang Ayam, Ribuan Bibit Ayam Terpanggang Tragis! Bayi Baru Lahir Ditemukan Hanyut di Sungai Bedadung Jember Kontestasi Ketua DPC PDIP Pasuruan 2025-2030, 3 Kader Berebut

Ekonomi · 16 Des 2021 16:39 WIB

Sepekan, Harga Telur Ayam Horn di Pasuruan Naik Rp 6 Ribu/Kg


					Sepekan, Harga Telur Ayam Horn di Pasuruan Naik Rp 6 Ribu/Kg Perbesar

WINONGAN, – Dalam kurun waktu sepekan, harga telur ayam horn di sejumlah pasar di Kabupaten Pasuruan mengalami kenaikan. Di Pasar Winongan misalnya, harga telur yang sebelumnya Rp 20 ribu per kilogram (Kg), menjadi Rp 26 ribu/kg.

Pedagang telur di Pasar Winongan, Ali Ridho mengakui jika kenaikan harga telur sangat cepat. Seminggu sebelumnya, harga telur masih Rp 20 ribu/kg, namun sekarang sudah Rp 26 ribu/kg.

“Seminggu yang lalu harga telur itu Rp 20 ribu, kemudian naik Rp 25 ribu dan hari Rabu kemarin, harga sudah Rp 26 ribu per kilogram,” kata Ridho, Kamis (16/12/2021).

Penyebab kenaikan telur ini, menurut Ridho, kurang ia ketahui. Ia menduaga kenaikan harga ini karena momentum menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Mungkin harga telur naik karena natal dan tahun baru. Tapi alhamdulillah untuk penjualan masih normal meskipun harga telur naik,” papar dia.

Sementara itu, Kasi Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan Rifai mengatakan, bahwa memang harga telur ada sedikit kenaikan dibandingkan harga sebelumnya.

“Untuk harga telur di tim Siskaperbapo, saat ini sekitaran Rp 24.500 s/d Rp 25.500 per Kilogram. Ada sedikit ada kenaikan dari sebelumnya,” jelas Rifai.

Kenaikan harga telur ini, dijelaskan Rifai, prediksinya bisa jadi karena pengaruh cuaca sehingga produksi telor berkurang. Alhasil, pasokan telur juga berkurang.

“Kenaikan harga telur ini bisa juga disebabkan karena momentum menghadapi nataru sehingga kebutuhan lebih banyak,” pungkasnya. (*)


Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Harga Tembakau di Probolinggo Mulai Melonjak, Tembus Rp 66 Ribu/Kg

15 Agustus 2025 - 14:48 WIB

Klaim Kondisi Sedang Tidak Baik, Gudang Garam Paiton tak Jamin Beli Tembakau

14 Agustus 2025 - 18:53 WIB

Cegah Penimbunan, Satgas Pangan Sidak Produsen dan Agen Beras di Pasuruan

14 Agustus 2025 - 17:48 WIB

Momentum Kemerdekaan, Okupansi Hotel di Bromo Naik hingga 70 Persen

12 Agustus 2025 - 18:57 WIB

Trending di Ekonomi