Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Ekonomi · 9 Des 2021 17:08 WIB

Pedagang Asongan di Masjid Ceng Ho Keluhkan Iuran


					Pedagang Asongan di Masjid Ceng Ho Keluhkan Iuran Perbesar

PASURUAN, – Berdagang di lingkungan Pasar Ceng Ho, Pandaan, Kabupaten Pasuruan tidak gratis. Agar bisa berjualan di wilayah tersebut, pedagang asongan ditarik iuran oleh pihak paguyuban pasar.

Sisi lain, para pedagang mengeluhkan iuran harian yang dinilai terlalu besar dan sangat tidak wajar.
Iuran tersebut diduga tidak resmi atau tidak memiliki dasar hukum yang jelas dari pemerintah daerah setempat.

Menurut informasi yang diperoleh dari para pedagang, penarikan iuran itu dilakukan setiap hari. Per harinya, para pedagang yang tidak memiliki kios seperti pedagang buah durian dimintai iuran sebesar Rp50 ribu. Sedangkan para pedagang kopi, mainan anak dan lainnya, dimintai Rp150 ribu per bulan.

“Katanya iuran itu untuk pembayaran retribusi kebersihan, keamanan, dan air,” kata salah seorang pedang yang tidak mau disebutkan namanya, Kamis (9/12/2021).

Ia mengaku, selama ini sebenarnya banyak pedagang yang mengeluh dengan beban biaya yang harus dikeluarkan pedagang baik harian maupun bulanan. Namun karena butuh tempat untuk berjualan, maka meski berat tetap dibayar.

“Kami berharap, pihak terkait segera membenahi persoalan itu. Sebab, biaya yang dikeluarkan pedagang yang dibayarkan setiap hari, maupun per bulan sangat memberatkan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pasar Ceng Ho Pandaan, H Khoiron menegaskan, tidak dibenarkan adanya penarikan iuran terhadap pedagang. Dikatakan tidak boleh ada iuran untuk pedagang asongan baik itu pedagang durian ataupun pedagang lainnya. “Kalau pun ada yang narik saya ingin tahu nama pedagangnya,” jelasnya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06

3 Agustus 2025 - 10:11 WIB

Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

3 Agustus 2025 - 09:39 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Trending di Ekonomi