Menu

Mode Gelap
Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

Pemerintahan · 1 Agu 2021 18:35 WIB

Tak Capai Target, Tahun Ini Areal Tembakau Dipatok 8.000 Ha


					Tak Capai Target, Tahun Ini Areal Tembakau Dipatok 8.000 Ha Perbesar

PROBOLINGGO,- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo menargetkan, area tanam tembakau luasnya mencapai 10.744 hektare (ha). Namun hingga saat ini luas lahan yang sudah ditanami masih mencapai 8.824 ha.

Kabid Perkebunan DKPP setempat Nurul Komaril Asri mengakui, belum tercapainya target area tanam tembakau tersebut. Hal itu tidak terlepas dari beberapa petani yang tidak lagi menanam tembakau. Atau ada beberapa petani memilih menanami area sawahnya dengan padi.

“Kemungkinan disebabkan kekhawatiran warga akan harga tembakau dan kerugian-kerugian lainnya pada tahun lalu. Jadi ada yang tidak tanam pada tahun ini. Karena kan pada tahun kemarin banyak kegaduhan yang ditimbulkan,” kata Nurul, Minggu (1/8/2021).

Padahal, lanjut Nurul, pada tahun ini kesiapan gudang untuk menampung hasil tembakau dari petani lokal cukup tinggi. Hal itu, diketahui dari hasil koordinasi dengan beberapa pihak gudang, total kebutuhan tembakau di Kabupaten Probolinggo mencapai 13.000 ton.

“Kalau semisal 10.744 ha itu terpenuhi area tanamnya oleh tembakau insya Allah hasil tembakau berkisar 12.000 ton. Jadi gudang masih sanggup mengulak semuanya. Karena keputusannya dengan gudang memang targetnya seperti itu,” ujarnya.

Namun, meski area tanam tembakau belum terpenuhi, ia berharap petani tidak mulai melakukan tanam tembakau pada saat ini. Hal itu, untuk mengantisipasi masa panen dengan jadwal gudang menutup jadwal pengulakan.

“Kalau tanam sekarang khawatir ketika panen gudang sudah tutup. Selain, kekhawatiran kedua ialah masa penennya berbarengan dengan pergantian musim, dari kemarau ke musim hujan. Hanya pada tahun ini saja tidak mencapai target saja,” terang Nurul. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Pemkab Jember Terima 158 Program RTLH, Gubernur Khofifah Tinjau Pengerjaan

13 September 2025 - 16:40 WIB

Trending di Pemerintahan