Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Pemerintahan · 1 Agu 2021 18:35 WIB

Tak Capai Target, Tahun Ini Areal Tembakau Dipatok 8.000 Ha


					Tak Capai Target, Tahun Ini Areal Tembakau Dipatok 8.000 Ha Perbesar

PROBOLINGGO,- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo menargetkan, area tanam tembakau luasnya mencapai 10.744 hektare (ha). Namun hingga saat ini luas lahan yang sudah ditanami masih mencapai 8.824 ha.

Kabid Perkebunan DKPP setempat Nurul Komaril Asri mengakui, belum tercapainya target area tanam tembakau tersebut. Hal itu tidak terlepas dari beberapa petani yang tidak lagi menanam tembakau. Atau ada beberapa petani memilih menanami area sawahnya dengan padi.

“Kemungkinan disebabkan kekhawatiran warga akan harga tembakau dan kerugian-kerugian lainnya pada tahun lalu. Jadi ada yang tidak tanam pada tahun ini. Karena kan pada tahun kemarin banyak kegaduhan yang ditimbulkan,” kata Nurul, Minggu (1/8/2021).

Padahal, lanjut Nurul, pada tahun ini kesiapan gudang untuk menampung hasil tembakau dari petani lokal cukup tinggi. Hal itu, diketahui dari hasil koordinasi dengan beberapa pihak gudang, total kebutuhan tembakau di Kabupaten Probolinggo mencapai 13.000 ton.

“Kalau semisal 10.744 ha itu terpenuhi area tanamnya oleh tembakau insya Allah hasil tembakau berkisar 12.000 ton. Jadi gudang masih sanggup mengulak semuanya. Karena keputusannya dengan gudang memang targetnya seperti itu,” ujarnya.

Namun, meski area tanam tembakau belum terpenuhi, ia berharap petani tidak mulai melakukan tanam tembakau pada saat ini. Hal itu, untuk mengantisipasi masa panen dengan jadwal gudang menutup jadwal pengulakan.

“Kalau tanam sekarang khawatir ketika panen gudang sudah tutup. Selain, kekhawatiran kedua ialah masa penennya berbarengan dengan pergantian musim, dari kemarau ke musim hujan. Hanya pada tahun ini saja tidak mencapai target saja,” terang Nurul. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan