Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Pemerintahan · 1 Agu 2021 18:35 WIB

Tak Capai Target, Tahun Ini Areal Tembakau Dipatok 8.000 Ha


					Tak Capai Target, Tahun Ini Areal Tembakau Dipatok 8.000 Ha Perbesar

PROBOLINGGO,- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo menargetkan, area tanam tembakau luasnya mencapai 10.744 hektare (ha). Namun hingga saat ini luas lahan yang sudah ditanami masih mencapai 8.824 ha.

Kabid Perkebunan DKPP setempat Nurul Komaril Asri mengakui, belum tercapainya target area tanam tembakau tersebut. Hal itu tidak terlepas dari beberapa petani yang tidak lagi menanam tembakau. Atau ada beberapa petani memilih menanami area sawahnya dengan padi.

“Kemungkinan disebabkan kekhawatiran warga akan harga tembakau dan kerugian-kerugian lainnya pada tahun lalu. Jadi ada yang tidak tanam pada tahun ini. Karena kan pada tahun kemarin banyak kegaduhan yang ditimbulkan,” kata Nurul, Minggu (1/8/2021).

Padahal, lanjut Nurul, pada tahun ini kesiapan gudang untuk menampung hasil tembakau dari petani lokal cukup tinggi. Hal itu, diketahui dari hasil koordinasi dengan beberapa pihak gudang, total kebutuhan tembakau di Kabupaten Probolinggo mencapai 13.000 ton.

“Kalau semisal 10.744 ha itu terpenuhi area tanamnya oleh tembakau insya Allah hasil tembakau berkisar 12.000 ton. Jadi gudang masih sanggup mengulak semuanya. Karena keputusannya dengan gudang memang targetnya seperti itu,” ujarnya.

Namun, meski area tanam tembakau belum terpenuhi, ia berharap petani tidak mulai melakukan tanam tembakau pada saat ini. Hal itu, untuk mengantisipasi masa panen dengan jadwal gudang menutup jadwal pengulakan.

“Kalau tanam sekarang khawatir ketika panen gudang sudah tutup. Selain, kekhawatiran kedua ialah masa penennya berbarengan dengan pergantian musim, dari kemarau ke musim hujan. Hanya pada tahun ini saja tidak mencapai target saja,” terang Nurul. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Trending di Pemerintahan