Menu

Mode Gelap
Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres Masuk KEN 2025, Lumajang Dapat Suntikan Dana Even dari Kemenparekraf Segoro Topeng Kaliwungu Masuk Karisma Event Nusantara 2025, Wakil Menteri Pariwisata Beri Apresiasi Tinggi Giliran Kick Boxing Sumbang Emas untuk Kontingen Kabupaten Probolinggo Polres Pasuruan Gerebek Pengedar Sabu di Gempol, Sita 16 Paket Barang Bukti Target Luas Tanam Tembakau di Probolinggo Naik, Diprediksi Tembus 17 Ribu Ton

Regional · 30 Des 2020 10:06 WIB

Tergetar Dengar Alquran, Tahanan Masuk Islam


					Tergetar Dengar Alquran, Tahanan Masuk Islam Perbesar

PAJARAKAN-PANTURA7.com, Santoso (26) warga Dusun Pojok, Desa Ledokombo, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo yang sedang ditahan di ruang tahanan Mapolres Probolinggo akhirnya menjadi mualaf. Ia memutuskan masuk Islam setelah hatinya bergetar saat mendengar alunan ayat Alquran dari balik jeruji besi.

Santoso yang empat bulan ditahan selama proses hukum akhirnya mengucapkan kalimat syahadat di Masjid Amanullah di komplek Mapolres Probolinggo, Rabu (30/12/2020). Disaksikan sejumlah anggota polisi, ia tampak berbinar-binar.

Ia mengaku, lega setelah meninggalkan agama lamanya yang dianut keluarganya. “Setiap kali mendengar orang ngaji, pasti hati saya bergetar. Sampai akhirnya dengan keyakinan dan tekad yang sudah bulat saya bilang ke petugas kalau mau masuk agama Islam,” kata Santoso usai menandatangani surat pernyataan memeluk agama Islam.

Usai bersyahadat, Santoso mengaku, hatinya tenang. Ke depannya, ia berjanji akan belajar dan lebih mendalami tuntutan agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW tersebut dengan sungguh-sungguh.

“Alasan saya pribadi memilih Islam, karena menurut saya yang paling baik dan benar, tidak ada paksaan baik dari teman-teman di tahanan. Murni memang sering bingung kalau mendengar orang ngaji seperti ingin ikut juga,” tutur ayah satu anak ini.

Sementara itu, Kasat Tahti Iptu Suhartono mengatakan, sejak dirinya menjabat selama lima tahun, sudah ada dua tahanan yang memilih masuk Islam. Pertama, kata dia, seorang wanita yang merupakan tahanan narkoba asal Banyuwangi, kemudian Santoso.

“Kemungkinan mereka mendapat hidayah setelah setiap hari mendengar kalimat suci dan kegiatan kewajiban shalat berjamaah setiap hari bagi para tahanan muslim. Sehingga hatinya tergugah dan memutuskan memeluk agama Islam. Tugas kami selanjutnya, tinggal membimbing,” ujarnya. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penumpang Libur Sekolah Melonjak, KAI Daop 9 Jember Sediakan 170.868 Kursi Perjalanan.

24 Juni 2025 - 19:09 WIB

Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan

17 Juni 2025 - 22:28 WIB

Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Libatkan 243 Desa, Tahun Depan Target Sapu Bersih

15 Juni 2025 - 16:29 WIB

Gunung Raung Erupsi, KAI Jember Pastikan Perjalanan Kereta Api Tetap Aman

13 Juni 2025 - 18:46 WIB

Kembangkan Potensi Daerah, PWI Probolinggo Raya Suguhkan Program ‘KOPI PAIT’

12 Juni 2025 - 18:54 WIB

Selisih Dua Hari, Jamaah Aboge di Leces Shalat Idul Adha Hari Ini

8 Juni 2025 - 12:13 WIB

Libur Idul Adha, 29.733 Penumpang Naik Kereta Api di Daop 9 Jember

7 Juni 2025 - 15:49 WIB

Idul Adha, Perajin Pisau Potong di Kota Probolinggo Banjir Pesanan

5 Juni 2025 - 18:40 WIB

Bakal Dipotong, Ratusan Hewan Kurban di Probolinggo Diperiksa Kesehatannya

4 Juni 2025 - 18:04 WIB

Trending di Regional