Menu

Mode Gelap
Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

Wisata · 30 Okt 2020 09:19 WIB

Liburan Panjang, Tiket Bromo Habis Dipesan


					Liburan Panjang, Tiket Bromo Habis Dipesan Perbesar

SUKAPURA-PANTURA7.com, Kuota tiket masuk ke Gunung Bromo selama libur panjang akhir Oktober ini habis dipesan calon wisatawan. Sisi lain, kuota tiket masuk dipatok sekitar 40% dari kapasitas total yakni, 1.400 pengunjung selama masa pandemi Covid-19.

“Kami menyediakan kuota 40 persen dari kapasitas 1.400 pengunjung atau sebanyak 560 pengunjung per hari. Kuota pengunjung sebanyak itu habis dipesan,” kata Kepala Seksi Wilayah 1 Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Sarmin, Jumat (30/10/2020).

Dikatakan tiket sudah habis dipesan secara online hingga 31 Oktober mendatang. “Jika ada pengunjung yang langsung datang ke Gunung Bromo akan kami tolak,” katanya.

Di masa pandemi Covid-19, kata Sarmin, pengelola dan pengunjung harus menaati protokol kesehatan secara ketat. Selain itu pengunjung diimbau tidak mendekati kawah Gunung Bromo dari radius 1 kilometer.

Hal ini, kata Sarmin, berdasarkan hasil rilis dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM), Badan Meterologi Klimatilogi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Gunung (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api Bromo.

Intinya, masyarakat di sekitar Gunung Bromo, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Bromo agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.

Letusan freatik biasa terjadi di Gunung Bromo dengan tanpa tanda-tanda sebelumnya. Letusan dinilai berbahaya karena menyemburkan material batu, pasir, dan lain-lain dari dalam perut bumi.

“Sebelumnya letusan freatik pernah terjadi di Bromo, makanya untuk menjaga jarak aman, kami imbau untuk menjaga jarak 1 kilometer dari kawah Gunung Bromo,” pungkasnya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ada Fenomena Embun Upas di Bromo, TNBTS Waspadai Potensi Kebakaran Hutan

29 Juli 2025 - 08:43 WIB

Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku

27 Juli 2025 - 14:38 WIB

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

Keamanan Pendaki Ditingkatkan, TNBTS Wajibkan Gelang RFID bagi Pendaki Gunung Semeru

6 Juli 2025 - 09:33 WIB

Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres

29 Juni 2025 - 20:51 WIB

DPRD Desak Dinas Pariwisata Lumajang Segera Intervensi dan Perbaiki Manajemen Air Terjun Tumpak Sewu

22 Juni 2025 - 09:20 WIB

Tumpak Sewu: Satu Objek Wisata, Dua Tarif Masuk Berbeda

19 Juni 2025 - 13:30 WIB

Pengelolaan Pemandian Selokambang Lumajang Diduga Bocor

19 Juni 2025 - 12:16 WIB

Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi

18 Juni 2025 - 17:21 WIB

Trending di Pemerintahan