Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Lingkungan · 1 Okt 2020 12:01 WIB

TPA Mulai Sesak, Rumah Kompos Dilirik


					TPA Mulai Sesak, Rumah Kompos Dilirik Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo mengajak masyarakat memanfaatkan rumah kompos guna menyiasati melimpahnya sampah.

Seruan ini dimaksudkan untuk mengantisupasi agar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak penuh. Aplagi di Kabupaten Probolinggo, jumlah TPA hanya satu titik yang terletak di Desa Seboro, Kecamatan Krejengan.

Kepala DLH Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi mengatakan, dengan jumlah penduduk yang mendekati 1,2 juta jiwa, maka produksi sampah setiap hari mencapai ratusan ribu ton sehari. Asumsinya, perhitungan sampah 0,6 persen dari jumlah penduduk.

“Katakanlah di Kabupaten Probolinggo penduduknya 1 juta jiwa, berarti sampahnya bisa mencapai 600 ton dalam sehari. Jadi sampah itu tidak harus diangkut semua ke TPA semua untuk menjaga kapasitasnya,” kata Dwijoko, Kamis (1/10/2020).

Hingga saat ini, lanjut Dwijoko, pihaknya tetap melakukan pengangkutan sampah ke TPA Seboro dengan sebanyak 50 ton setiap hari. Sebagiannya, diangkut ke bebearpa lokasi rumah kompos yang dimiliki DLH.

“600 ton itu termasuk sampah liar, termasuk sampah yang dibuang ke sungai, sampah yang dibakar oleh warga. Kalau yang kami angkut ke TPA rata-ratanya masih 50 ton per harinya,” jelas mantan Camat Maron ini.

Mantan Kasatpol PP ini menambahkan, DLH sudah memiliki 3 rumah kompos. Ketiganya berada di Pasar Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, Pasar Maron Kecamatan Maron, dan di TPA Seboro Kecamatan Krejengan.

“Tapi sampah yang kami angkut ke rumah kompos ini hanya sampah organik saja. Kalau sampah anorganik atau non organik, tetap kami angkut ke TPA. Oleh karenanya sampah yang ada tak semuanya harus dibuang ke TPA,” ujar dia. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Ingat! Mulai 10 Agustus 2025, Pasar Minggu Kota Probolinggo Pindah ke Jalan Suroyo

8 Agustus 2025 - 19:52 WIB

Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur

2 Agustus 2025 - 18:04 WIB

Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Tertutup Longsor di Enam Titik

31 Juli 2025 - 19:36 WIB

Trending di Lingkungan