Menu

Mode Gelap
Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar

Wisata · 9 Agu 2020 14:11 WIB

Berburu Kerang, Liburan Asyik saat Pandemi


					Berburu Kerang, Liburan Asyik saat Pandemi Perbesar

PAITON-PANTURA7.com, Berbagai cara dilakukan untuk mengisi liburan akhir pekan di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Salah satunya dengan mencari kerang di perairan wisata pantai Randutatah (Duta), Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Sejatinya, jika sekedar ingin menyantap kerang tak perlu berburu melainkan cukup membeli di pasar atau kepada nelayan. Namun, tentu akan berbeda sensasinya jika kerang yang dikonsumsi hasil tangkapan sendiri.

Seperti yang diceritakan Rudi Hariono (45), warga Desa Kedung Rejoso, Kecamatan Kotaanyar. Menurutnya berlibur mencari kerang sengaja dipilih untuk mengisi liburan bersama keluarga karena faktor hobby. Apalagi destinasi wisata belum banyak yang buka.

“Mau wisata ke luar daerah kan masih pandemi, apalagi jarak pantai dengan tempat tinggal tidak terlalu jauh. Selesai salat ashar saya berangkat bersama keluarga, hitung-hitung menghilangkan rasa bosan di rumah,” kata Sudi, Minggu (9/8/2020).

Berburu kerang, lanjut Sudi, merupakan wisata alternatif nyang pas dilakukan untuk mengisi libur akhir pekan. Tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam, sebaliknya menambah penghasilan.

“Kan hasil kerangnya nanti bisa buat makan bareng keluarga, daripada beli harganya mahal. Kalau kerangnya tidak dimasak sendiri, bisa juga dijual ke pedagang atau tetangga. Bisa menambah penghasilan selagi pandemi Covid-19,” ujar Sudi.

Untuk berburu kerang, sambung pria 2 anak ini, ia tak perlu menbawa banyak alat tangkap. Cukup bermodal kantong plastik yang nantinya menjadi wadah hasil tangkapan, sementara dalam proses penangkapan kerang, ia menggunakan tangan kosong.

“Simpel, tinggal bawa kantong plastik saja dari rumah. Nyarinya juga tidak susah, tinggal raba-raba bibir pantai sudah dapat kerangnya. Pasca salat ashar sampai menjelang maghrib, empat kantong plastik sudah terisi kerang,” tutup dia. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ada Fenomena Embun Upas di Bromo, TNBTS Waspadai Potensi Kebakaran Hutan

29 Juli 2025 - 08:43 WIB

Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku

27 Juli 2025 - 14:38 WIB

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

Keamanan Pendaki Ditingkatkan, TNBTS Wajibkan Gelang RFID bagi Pendaki Gunung Semeru

6 Juli 2025 - 09:33 WIB

Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres

29 Juni 2025 - 20:51 WIB

DPRD Desak Dinas Pariwisata Lumajang Segera Intervensi dan Perbaiki Manajemen Air Terjun Tumpak Sewu

22 Juni 2025 - 09:20 WIB

Tumpak Sewu: Satu Objek Wisata, Dua Tarif Masuk Berbeda

19 Juni 2025 - 13:30 WIB

Pengelolaan Pemandian Selokambang Lumajang Diduga Bocor

19 Juni 2025 - 12:16 WIB

Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi

18 Juni 2025 - 17:21 WIB

Trending di Pemerintahan