MAYANGAN-PANTURA7.com, Pandemi Covid-19 juga berpengaruh terhadap pengusaha barang rongsok (bekas) seperti logam dan plastik di Kota Probolinggo. Dengan alasan harga logam hingga plastik bekas turun di tingkat pabrik, sejumlah pengusaha besi bekas menahan diri untuk tidak menjual barangnya.
Pemasok barang bekas berupa logam dan juga plastik dari Kelurahan Mayangan, H. Rasyid mengungkapkan, hampir tiap minggu barang bekas harga turun. Dicontohkan, beberapa pekan terakhir, harga besi rongsok turun dari Rp4.700 menjadi Rp3.800 per kilogram. Akibatnya, sebagian pengusaha besi tua menunda penjualan agar tak merugi.
“Turunnya harga besi tua disebabkan maraknya impor besi tua bekas dari luar negeri. “Akhir-akhir ini dipicu banyak impor besi tua dari luar negeri sehingga pasokan dalam negeri melimpah dan harga turun. Awal tahun depan mudah-mudahan harganya merangkak naik lagi,” katanya, Senin (13/7/2020)
Rasyid mengaku, pembongkaran bangkai-bangkai kapal bekas tetap dilakukan. Hanya, para pengepul besi tua masih menunda penjualan karena harga sedang kurang bagus.
“Bisnis besi tua menjadi pekerjaan alternatif bagi sebagian pengepul besi tua. Agar mendapatkan besi tua dalam jumlah banyak, tanpa tanggung-tanggung para pengusaha rela membeli kapal bekas dengan harga mencapai miliaran,” imbuhnya.
Keluhan serupa dirasakan pengusaha besi tua lainnya. Kini harga barang bekas jenis plastik turun Rp1.000 per kilogram.
Menurut H. Syaiful (55), sebelumnya harga besi rongsok yang ia kirim ke pabrik Rp 4.700 per kilogram. Namun kini, harga barang jenis plastik turun menjadi Rp3.000 per kilogram.
Menurutnya, adanya Covid -19 ini berdampak juga pada penghasilan para pemulung. Ia berharap ada bantuan dari pemerintah, karena para pemulung kesulitan beraktivitas di tengah kondisi seperti saat ini.
“Para pemulung juga rentan tertular virus yang menyerang saluran pernapasan. Mudah-mudahan kondisi seperti ini dapat segera berakhir, sehingga perekonomian dapat pulih kembali,” harapnya.(*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi