Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Sosial · 20 Jun 2020 08:24 WIB

‘Gubuk Derita’ Milik Hotija Tak Tersentuh RTLH


					‘Gubuk Derita’ Milik Hotija Tak Tersentuh RTLH Perbesar

TONGAS-PANTURA7.com, Asa Siti Hotija (13) untuk segera tinggal di rumah yang layak huni harus dipendam dalam-dalam. Pasalnya, rumah bocah perempuan asal Desa Tongas Wetan, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo itu, tak masuk dalam program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun anggaran 2020.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Probolinggo, Abdi Utoyo. Menurut dia, program RTLH tahun 2020 terpaksa disetop karena seluruh anggaran sudah dialokasikan untuk penanganan dan pencet Covid-19.

“Yang paling mendesak saat ini adalah penanganan Covid-19. Jadi anggaran kita untuk RTLH tahun 2020 sudah tidak ada, sudah tergerus untuk penanganan Covid-19. Jadi memang betul-betul sudah tidak ada kegiatan,” kata Abdi, Sabtu (20/6/2020).

Meski bantuan dalam bentuk bedah rumah sudah pasti tidak bisa dilakukan tahun ini, namun Abdi berjanji akan mencari cara agar ‘Gubuk Derita’ Hotija bisa dipoles. Syukur-syukur, bisa menjadi prioritas program RTLH di tahun 2021.

“Jadi untuk kegiatan RTLH, kita anggarkan Rp15 juta untuk satu unit dari total 1.000 unit. Insyaallah di tahun 2021, nanti kita akan cek lagi,” terang Abdi saat dikonfirmasi via sambungan seluler.

Sekedar informasi, kemalangan dialami Siti Hotija bersama neneknya Natik (85) yang tinggal di sebuah gubuk bambu kecil berukuran sekitar 5 x 4 meter persegi. Hotija merupakan bocah yatim piatu sejak ia duduk di bangku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Sejatinya, tempat yang ditinggali Hotija dan neneknya tersebut sudah pernah roboh, beberapa waktu lalu. Berkat kepedulian masyarakat sekitar, rumah berdinding anyaman bambu tersebut berdiri kembali, dimana dananya perbaikan berasal dari hasil swadaya warga. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 40 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember

1 Mei 2025 - 19:16 WIB

Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

1 Mei 2025 - 16:43 WIB

Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia

1 Mei 2025 - 15:40 WIB

KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

1 Mei 2025 - 14:02 WIB

Unjuk Kemesraan, Bupati dan Wakil Bupati Jember Kompak Hadiri Milad PKS

28 April 2025 - 19:45 WIB

Sambangi MUI, Forum Peduli Akhlaq Desak Para Pemabuk di SGM Kraksaan Ditindak Tegas

28 April 2025 - 19:29 WIB

Nikah Dini di Lumajang Terancam Tak Dapat Bansos

28 April 2025 - 15:35 WIB

Gelar Halal Bihalal, IKA PMII UNZAH Genggong Rajut Harmoni Alumni

27 April 2025 - 21:22 WIB

Bantuan Anak Yatim di Lumajang: Proses Pengajuan dan Persyaratan Harus Jelas

27 April 2025 - 09:29 WIB

Trending di Sosial