Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Berita Pantura · 4 Jun 2020 09:26 WIB

Protes Penyaluran BLT DD, Warga Lurug Kantor Desa Sukokerto


					Protes Penyaluran BLT DD, Warga Lurug Kantor Desa Sukokerto Perbesar

PAJARAKAN-PANTURA7.com, Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) sebesar Rp. 600 ribu bagi warga terdampak Covid-19 di Kabupaten Probolinggo kembali disoal. Kali ini, warga Desa Sukokerto, Kecamatan Pajarakan, yang melakukan protes distribusi bantuan sosial tersebut.

Aksi massa yang dilakukan puluhan warga itu terjadi pada Kamis (4/6/2020) pagi. Warga melurug kantor desa guna mempertanyakan sistem pendataan penerima BLT, yang dinilai sarat unsur nepotisme.

“Tujuannya kami kesini ingin mempertanyakan BLT DD, yang penyalurannya tidak tepat sasaran. Saya juga tidak tersentuh bantuan apapun, meskipun suami saya sakit paru-paru sejak enam bulanan ini,” kata salah satu warga, Sofiya (50).

Hal senada disampaikan Parlan (45). Menurutnya, banyak warga di desanya yang sangat membutuhkan bantuan namun justru tidak tersentuh sama sekali. Malah, klaimnya, sejumlah warga dengan ekonomi mapan justru kebagian bantuan.

“Ada yang sudah punya dua mobil dan ada juga dapat dobel bantuannya. Jelas-jelas mereka mampu, tapi masih saja dapat, maka dari itulah kami ramai-ramai ke kantor desa,” tandas Parlan.

Menanggapi hal itu, Pj Kades Sukokerto Mulyono menjelaskan, pihaknya sudah menerima semua aspirasi warga terkait BLT DD. Ia berjanji warga yang tidak tersentuh BLT DD, akan didata ulang agar bisa memperoleh bantuan lain.

“Disini penerima BLT DD sudah tidak bisa nambah. Kuota 167 KK (Kepala Keluarga, red) dari jumlah KK 1082 KK sudah maksimal,” papar Mulyono usai menemui warganya.

Soal aduan warga terkait KK mampu yang menerima BLT DD, Mulyono membenarkan. Namun kata dia, proses pendataan terhadap penerima, sudah dilakukan secara cermat dan melalui verifikasi faktual.

“Kenyataannya, mobil tersebut bukan milik penerima BLT DD, akan tetapi milik anaknya yang dikasi bapaknya dari perkawinan sebelumnya. Penerima BLT DD yang ini sudah nikah dua kali, rumahnya juga berbeda alias lain KK,” sanggahnya.

Aksi massa memprotes penyaluran BLT DD ini, cukup mencengangkan. Pasalnya, Desa Sukokerto sebelumnya ditetapkan sebagai salah satu dari 3 desa tangguh Covid-19. Predikat itu disematkan Pemkab Probolinggo karena Desa Sukokerto dinilai mampu menekan penyebaran Covid-19. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

2 Mei 2025 - 22:20 WIB

Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan

2 Mei 2025 - 18:33 WIB

Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember

1 Mei 2025 - 19:16 WIB

Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun

1 Mei 2025 - 17:10 WIB

Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

1 Mei 2025 - 16:43 WIB

Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia

1 Mei 2025 - 15:40 WIB

KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

1 Mei 2025 - 14:02 WIB

Mengenal Mini Boat Racing, Lomba Perahu Mini Khas Desa Banjarsari Probolinggo

28 April 2025 - 20:59 WIB

Unjuk Kemesraan, Bupati dan Wakil Bupati Jember Kompak Hadiri Milad PKS

28 April 2025 - 19:45 WIB

Trending di Sosial