Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Berita Pantura · 4 Jun 2020 09:26 WIB

Protes Penyaluran BLT DD, Warga Lurug Kantor Desa Sukokerto


					Protes Penyaluran BLT DD, Warga Lurug Kantor Desa Sukokerto Perbesar

PAJARAKAN-PANTURA7.com, Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) sebesar Rp. 600 ribu bagi warga terdampak Covid-19 di Kabupaten Probolinggo kembali disoal. Kali ini, warga Desa Sukokerto, Kecamatan Pajarakan, yang melakukan protes distribusi bantuan sosial tersebut.

Aksi massa yang dilakukan puluhan warga itu terjadi pada Kamis (4/6/2020) pagi. Warga melurug kantor desa guna mempertanyakan sistem pendataan penerima BLT, yang dinilai sarat unsur nepotisme.

“Tujuannya kami kesini ingin mempertanyakan BLT DD, yang penyalurannya tidak tepat sasaran. Saya juga tidak tersentuh bantuan apapun, meskipun suami saya sakit paru-paru sejak enam bulanan ini,” kata salah satu warga, Sofiya (50).

Hal senada disampaikan Parlan (45). Menurutnya, banyak warga di desanya yang sangat membutuhkan bantuan namun justru tidak tersentuh sama sekali. Malah, klaimnya, sejumlah warga dengan ekonomi mapan justru kebagian bantuan.

“Ada yang sudah punya dua mobil dan ada juga dapat dobel bantuannya. Jelas-jelas mereka mampu, tapi masih saja dapat, maka dari itulah kami ramai-ramai ke kantor desa,” tandas Parlan.

Menanggapi hal itu, Pj Kades Sukokerto Mulyono menjelaskan, pihaknya sudah menerima semua aspirasi warga terkait BLT DD. Ia berjanji warga yang tidak tersentuh BLT DD, akan didata ulang agar bisa memperoleh bantuan lain.

“Disini penerima BLT DD sudah tidak bisa nambah. Kuota 167 KK (Kepala Keluarga, red) dari jumlah KK 1082 KK sudah maksimal,” papar Mulyono usai menemui warganya.

Soal aduan warga terkait KK mampu yang menerima BLT DD, Mulyono membenarkan. Namun kata dia, proses pendataan terhadap penerima, sudah dilakukan secara cermat dan melalui verifikasi faktual.

“Kenyataannya, mobil tersebut bukan milik penerima BLT DD, akan tetapi milik anaknya yang dikasi bapaknya dari perkawinan sebelumnya. Penerima BLT DD yang ini sudah nikah dua kali, rumahnya juga berbeda alias lain KK,” sanggahnya.

Aksi massa memprotes penyaluran BLT DD ini, cukup mencengangkan. Pasalnya, Desa Sukokerto sebelumnya ditetapkan sebagai salah satu dari 3 desa tangguh Covid-19. Predikat itu disematkan Pemkab Probolinggo karena Desa Sukokerto dinilai mampu menekan penyebaran Covid-19. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sidak Pembangunan Gedung Inspektorat, DPRD Kota Probolinggo Pesimis Pengerjaan Tepat Waktu

17 September 2025 - 17:27 WIB

Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo

16 September 2025 - 18:51 WIB

Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat

16 September 2025 - 14:41 WIB

Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

16 September 2025 - 13:11 WIB

Rehabilitasi Alun-alun Lumajang Segera Dimulai, DLH Tunggu Terbitnya Jaminan Pelaksanaan

16 September 2025 - 12:35 WIB

Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat

15 September 2025 - 16:32 WIB

Innalillahi! HM. Buchori, Eks Wali Kota Probolinggo Dua Periode Meninggal Dunia

15 September 2025 - 15:04 WIB

Era Baru Dimulai, Nun Hafid dan Kiai Wasik Pimpin NU Kraksaan

14 September 2025 - 23:02 WIB

AWS dan ARG, Dua Alat Pemantau Cuaca Andalan Baru BPBD Lumajang

14 September 2025 - 12:03 WIB

Trending di Regional