Menu

Mode Gelap
Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS Rehabilitasi Alun-alun Lumajang Segera Dimulai, DLH Tunggu Terbitnya Jaminan Pelaksanaan Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa Buron Dua Bulan, Pengedar Sabu Diciduk di Prigen

Lingkungan · 29 Apr 2020 10:10 WIB

Usir Ubur-ubur, PLTU Paiton Libatkan Nelayan


					Usir Ubur-ubur, PLTU Paiton Libatkan Nelayan Perbesar

PAITON-PANTURA7.com, Ribuan ubur-ubur yang menyerbu kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, tepatnya kanal intake Unit 1-2 milik PT PJB Unit Pembangkitan (UP), perlahan mulai berkurang.

Namun demikian, penangan terus dilakukan agar serbuan biota laut itu tak sampai menggangu sistem kelistrikanJawa Bali. Tim Paiton 1-2 masih mengupayakan dengan tetap memegang kaidah keselamatan dan kelestarian alam serta lingkungan.

“Kejadian ini bukan hal yang mudah bagi kami, karena serangan ubur-ubur ini terjadi pada saat pandemi Covid 19 dan ditengah bulan Ramadhan, namun sebagai lini terdepan kelistrikan kami berkomitmen untuk mengatasi kejadian ini dengan sepenuh hati, ” kata Direktur Utama PT PJB, Iwan Agung Firstantara, Rabu (29/4/2020).

Dikatakan Iwan, di garda terdepan terdapat 15 personil yang stand-by 24 jam non stop dengan sistem shift untuk menyaring ubur- ubur. Mereka dibantu para nelayan untuk menghalau ubur-ubur agar tidak mendekati kanal intake water.

“Di setiap jaring yang terpasang pada mesin pembangkit telah bersiap siaga juga personel yang akan menghalau masuknya populasi ubur-ubur ke mesin pembangkit. Walaupun begitu, tidak terjadi gangguan pada UP Paiton 1-2 sehingga pasokan listrik terjamin aman,” paparnya.

General Manager UP Paiton 1 dan 2, Mustofa Abdillah menjelaskan, ribuan ekor ubur- ubur diketahui memasuki PLTU Paiton pada Sabtu, (25//42020) Ubur-ubur terlihat di sekitar bawah conveyor pada pukul 03.30 Wib.

“Selain tim internal, kami juga melibatkan nelayan. Ubur- ubur dijaring menggunakan jala nelayan lalu digiring dan dilepas di tengah laut dengan tujuan menjaga kelestarian lingkungan dan tidak membunuh ubur-ubur,” tandasnya.

Serbuan ubur-ubur di kawasan objek viral nasional ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya pada tahun 2016, hal serupa juga terjadi. Bahkan penyediaan tenaga listrik di pembangkit yang memiliki daya terpasang 2×400 MW sempat terganggu. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 47 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Ingat! Mulai 10 Agustus 2025, Pasar Minggu Kota Probolinggo Pindah ke Jalan Suroyo

8 Agustus 2025 - 19:52 WIB

Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur

2 Agustus 2025 - 18:04 WIB

Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Tertutup Longsor di Enam Titik

31 Juli 2025 - 19:36 WIB

Trending di Lingkungan