Menu

Mode Gelap
Minim Kontribusi, Warga Keluhkan Pengeboran Air Minum Kemasan di Ambulu Probolinggo Ancaman TSNA Bayangi Petani Tembakau Lumajang Jelang Panen Tanggapi Isu Korban Meninggal, Bupati Lumajang: Tak Bisa Dikatakan Karena Sound Horeg Solar Tumpah di Jalan, Warga Berebut Tanpa Peduli Bahaya dan Aturan Musim Kemarau Tiba, Waspadai Karhutla di Kawasan Gunung Bromo Ninik Ira Wibawati Akan Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Tunjuk Pj. Sekda

Nasional · 27 Mar 2020 06:47 WIB

Imbas Corona, Pesantren Genggong Pulangkan Santri Lebih Awal


					Imbas Corona, Pesantren Genggong Pulangkan Santri Lebih Awal Perbesar

PAJARAKAN-PANTURA7.com, Dampak wabah virus corona atau Covid -19 kian meluas. Akibat sebaran virus ini, Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong di Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, terpaksa memulangan ribuan santrinya lebih awal.

Pemulangan santri putra putri PZH Genggong diketahui melalui surat amanah nomor 0611/I.01-PZH/SE-4/III/2020 yang ditandatangani oleh Ketua Yayasan sekaligus Pengasuh PZH Genggong, KH. Moh Hasan Mutawakkil Alallah dan Kepala Biro Kepesantrenan, dr. Gus Muhammad Haris.

Jadwal pemulangan untuk santri putri berlaku pada Sabtu (28/3/2020) dan kembali ke Pesantren pada Senin (1/6/2020). Sedangkan santri putra dipulangkan pada Minggu (29/3/2020) dan kembali ke pesantren pada Selasa (2/6/2020).

Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah menjelaskan, kebijakan untuk meliburkan dan memulangkan santri lebih awal diputuskan dalam rapat bersama segenap pengasuh dan kepala lembaga, pada Kamis (26/03/2020) malam.

“Keputusan ini sebagai salah satu langkah pesantren dalam mengantisipasi merebaknya Covid-19. Jadi saya putuskan mulai Sabtu 28 Maret, santri putri diperbolehkan pulang dan hari Minggu giliran santri putra” tutur Kiai Mutawakkil, Jum’at (27/3/2020).

Dalam proses pemulangan santri, Kiai Mutawakkil meminta agar pengurus atau koordinator pemulangan mengikuti protokol kesehatan yang sebelumnya sudah ditentukan. Diantaranya mengenakan masker, hand sanitizer dan saling menjaga jarak.

“Titik pemjemputan juga ditentukan berdasarkan zonasi. Hal ini untuk menghindari menumpuknya wali santri yang hendak menjemput putra dan putrinya, sehingga keamanan tetap terjaga,” jelas Kiai Mutawakkil.

Sebelum memulangkan santrinya lebih awal, salah satu pesantren terbesar di Indonesia ini juga telah menerapkan lockdown di lingkungan pesantren. Bahkan proses imtihan yang sejatinya akan di gelar pada April 2020, ditunda hingga batas waktu yang tak ditentukan. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Marsda Fajar Adriyanto Dimakamkan di Probolinggo

4 Agustus 2025 - 16:20 WIB

Marsda Anumerta Fajar Adriyanto Dimakamkan di Probolinggo

4 Agustus 2025 - 09:54 WIB

KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim

3 Agustus 2025 - 17:04 WIB

Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU

3 Agustus 2025 - 16:41 WIB

Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

1 Agustus 2025 - 20:50 WIB

Beredar Video KA Angkut BBM ke Jember, KAI: Itu Hoaks

30 Juli 2025 - 19:50 WIB

Pasokan BBM Bertambah, Antrean SPBU di Jember Berangsur Normal

30 Juli 2025 - 19:30 WIB

Pemerintah Pusat Nilai Jatim Layak Jadi Role Model Penanggulangan Bencana

24 Juli 2025 - 15:18 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Trending di Ekonomi