Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Nasional · 27 Mar 2020 06:47 WIB

Imbas Corona, Pesantren Genggong Pulangkan Santri Lebih Awal


					Imbas Corona, Pesantren Genggong Pulangkan Santri Lebih Awal Perbesar

PAJARAKAN-PANTURA7.com, Dampak wabah virus corona atau Covid -19 kian meluas. Akibat sebaran virus ini, Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong di Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, terpaksa memulangan ribuan santrinya lebih awal.

Pemulangan santri putra putri PZH Genggong diketahui melalui surat amanah nomor 0611/I.01-PZH/SE-4/III/2020 yang ditandatangani oleh Ketua Yayasan sekaligus Pengasuh PZH Genggong, KH. Moh Hasan Mutawakkil Alallah dan Kepala Biro Kepesantrenan, dr. Gus Muhammad Haris.

Jadwal pemulangan untuk santri putri berlaku pada Sabtu (28/3/2020) dan kembali ke Pesantren pada Senin (1/6/2020). Sedangkan santri putra dipulangkan pada Minggu (29/3/2020) dan kembali ke pesantren pada Selasa (2/6/2020).

Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah menjelaskan, kebijakan untuk meliburkan dan memulangkan santri lebih awal diputuskan dalam rapat bersama segenap pengasuh dan kepala lembaga, pada Kamis (26/03/2020) malam.

“Keputusan ini sebagai salah satu langkah pesantren dalam mengantisipasi merebaknya Covid-19. Jadi saya putuskan mulai Sabtu 28 Maret, santri putri diperbolehkan pulang dan hari Minggu giliran santri putra” tutur Kiai Mutawakkil, Jum’at (27/3/2020).

Dalam proses pemulangan santri, Kiai Mutawakkil meminta agar pengurus atau koordinator pemulangan mengikuti protokol kesehatan yang sebelumnya sudah ditentukan. Diantaranya mengenakan masker, hand sanitizer dan saling menjaga jarak.

“Titik pemjemputan juga ditentukan berdasarkan zonasi. Hal ini untuk menghindari menumpuknya wali santri yang hendak menjemput putra dan putrinya, sehingga keamanan tetap terjaga,” jelas Kiai Mutawakkil.

Sebelum memulangkan santrinya lebih awal, salah satu pesantren terbesar di Indonesia ini juga telah menerapkan lockdown di lingkungan pesantren. Bahkan proses imtihan yang sejatinya akan di gelar pada April 2020, ditunda hingga batas waktu yang tak ditentukan. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025

1 Mei 2025 - 16:06 WIB

Tiga Terdakwa Ganja Divonis 20 Tahun Penjara

30 April 2025 - 09:46 WIB

Bromo Marathon Kembali Digelar pada September 2025, Ratusan Peserta Sudah Mendaftar

26 April 2025 - 16:21 WIB

AMSI Jatim Gelar Rakerwil, Bahas Inovasi Bisnis Media dan Keamanan Serangan Siber

24 April 2025 - 12:08 WIB

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Gus Hilman Dicurhati soal Infrastruktur hingga Pelajar Putus Sekolah

21 April 2025 - 19:17 WIB

Kebijakan soal Pajak ‘Dikuliti’, Gubernur Khofifah Beberkan Prinsip Keadilan Fiskal

19 April 2025 - 16:29 WIB

Lahan untuk Program 3 Juta Rumah di Lumajang Belum Terpetakan

14 April 2025 - 14:03 WIB

Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam

10 April 2025 - 22:15 WIB

Berburu Barokah, Ribuan Jemaah Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong ke-72

10 April 2025 - 16:48 WIB

Trending di Religi & Pesantren